Feature

Kongres Seni Performans Indonesia Di Galeri Lorong Yogyakarta, 27-31 Januari 2025

Kongres Seni Performans Indonesia Di Galeri Lorong Yogyakarta, 27-31 Januari 2025

Kongres Seni Performans Indonesia Di Galeri Lorong Yogyakarta, 27-31 Januari 2025

Impessa.id, Yogyakarta, 12 Januari 2025: Galeri Lorong berkolaborasi dengan Performance Klub menggelar Kongres Seni Performans Indonesia 2025 mengusung tema “The Sacred Body: Kontekstualitas Seni Performans Indonesia” berlangsung pada 27–31 Januari 2025 di Galeri Lorong, Jl. Nitiprayan, Dusun Jeblok, RT 001 Dukuh 3, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kurator dan Manajer Umum Galeri Lorong, Dr. Octalyna Puspa Wardany, S.E., M.Sn., dalam press conference, di Galeri Lorong, Minggu (12/1/2025) menerangkan, “Kongres Performance Art Indonesia yang merupakan kongres pertama kali ini menghadirkan para narasumber dengan beragam latar belakang keilmuan. Dilanjutkan dengan workshop yang menghadirkan para fasilitator dengan beragam disiplin medium seni serta rekam jejak kekaryaan seni yang performatif, antara lain: tari, performance, teater, sastra, pendokumentasian, dalang, dan musik. Selanjutnya, para peserta mempresentasikan hasil workshop kepada publik.” Program performance art ini berupaya mempertemukan seniman pelaku performance, public, ruang, dan karya," ungkapnya.

Diharapkan dengan program ini pemetaan perkembangan seni kontemporer maupun performatif di Indonesia menjadi jelas; apakah sudah selayaknya sebagai seni yang berkembang dengan ke-Indonesia-annya ataukah jauh dengan konteks sosial dan alam tempat kesenian tersebut berkembang. Bagaimana merancang wacana dan perkembangannya kemudian atau melestarikannya apabila sudah sedemikian kontekstual dengan kondisi sekitarnya, lokal maupun inter-lokal. Lebih lanjut, diharapkan ada pembacaan yang lebih radikal dalam melihat performance art yang mengakar pada ke-Indonesia-an.

Kongres Seni Performans Indonesia 2025 mengangkat tema “The Sacred Body” sebagai upaya menggali kembali makna tubuh dalam seni-seni performatif Indonesia. Tubuh, dalam seni Nusantara, bukan hanya sekadar medium ekspresi, tetapi juga ruang sakral yang merepresentasikan harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas. Program acara dalam kongres ini akan mengeksplorasi kaitan seni performatif dengan tradisi, budaya modern, dan pascamodern yang berlangsung secara bersamaan di Indonesia.

Iwan Wijono, Seniman Performans sekaligus Ketua Performance Klub menuturkan, “Seni performatif/body art/aksi tubuh, dikenal sejak ‘70/’80-an sebagai eksperimental/happening art dalam upaya menolak established/konservatisme/konvensional. Tahun ‘90-an seni performatif cukup popular sebagai media demonstrasi jalanan. Seni performatif dengan tubuh, photo, maupun video sudah sedemikian berkembang luas. Kini, seni performatif terhubung dengan tradisi/adat/ritual/indigenous art yang telah mengakar ribuan tahun di Indonesia, termasuk karakter, wacana, dan perkembangan seni performatif Indonesia saat in," ujarnyai.

Performance Klub bersama Galeri Lorong merancang Kongres dengan rangkaian Konferensi, Workshop, dan Performance Art - Seni Performatifitas dengan tema ‘Tubuh Sakral/Tubuh Ritual’. “Tubuh Sakral atau Tubuh Ritual diidentifikasikan dengan judul The Sacred Body dan dijelaskan dengan sub-tema Kontekstualitas Performance Art Indonesia”, sebagai upaya untuk melakukan definisi kontemporer sekaligus menelusur akar performance art Indonesia yang tak bisa dilepaskan dari seni/masyarakat tradisi dan tetap berkait dengan kehidupan modern dan budaya post-modern yang berlangsung parallel,” imbuh Iwan lebih lanjut.

Program Kongres Seni Performans Indonesia 2025:

1. Kongres Seni Performans, pada Senin, 27 Januari 2025, diskusi intensif tentang: Kesakralan tubuh dalam tradisi Nusantara, Transformasi seni tubuh di era modern, dan Pemetaan seni performatif Indonesia dalam konteks lokal dan global.

2. Workshop Seni Performans pada Selasa, 28 Januari 2025, belajar lintas disiplin seni: seni rupa, tari, teater, musik, sastra, pedalangan, serta dokumentasi audio-visual. Dipandu oleh 8 seniman dan kelompok seni ternama, workshop ini membuka wawasan baru dalam seni performatif.

3. Presentasi Karya Performans pada Kamis-Jumat, 30–31 Januari 2025, hasil workshop dipresentasikan ke publik, menghubungkan seniman, karya, ruang, dan audiens dalam satu perayaan seni.

Kongres Seni Performans Indonesia 2025 bertujuan untuk memperkuat jaringan seniman dan praktisi seni performans di Indonesia; mengembangkan wacana seni-seni performatif dalam konteks lokal dan global; mengupayakan regenerasi pelaku seni-budaya di bidang ini; serta mendistribusikan pengetahuan tentang seni performans dan performativitas kepada masyarakat luas. Pendaftaran untuk mengikuti Kongres Seni Performans Indonesia 2025, dapat melalui tautan berikut: https://shorturl.at/02qyo. (Feature of Impessa.id by Octalyna Puspa Wardany-Antok Wesman)