Feature

Anugerah UPAKARYA BUDAYA Daerah Istimewa Yogyakarta 2024

Anugerah UPAKARYA BUDAYA Daerah Istimewa Yogyakarta 2024

Anugerah UPAKARYA BUDAYA Daerah Istimewa Yogyakarta 2024

Impessa.id, Yogyakarta (28/11/2024): Sebagai komitmen melestarikan dan mengembangkan kebudayaan, Pemda DIY memberikan penghargaan kepada individu dan komunitas penggiat budaya. Penghargaan ini adalah wujud penghormatan kepada mereka atas dedikasi nyata dalam pelestarian kebudayaan, sekaligus menjadi inspirasi bagi masyarakat luas.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X secara langsung menyerahkan penghargaan ini kepada 28 individu dan komunitas, pada acara yang bertajuk Anugerah Kebudayaan DIY Tahun 2024. Penganugerahan ini diberikan pada Kamis (28/11/2024) di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Penganugerahan kepada insan kebudayaan ini menurut Sri Sultan adalah karena kebudayaan merupakan inti peradaban yang terus berkembang seiring zaman. Sangat penting bagi seluruh elemen masyarakat untuk menjaga tradisi, seni, dan nilai luhur sebagai warisan bangsa yang memperkuat identitas.

"Hari ini kita memberikan apresiasi kepada para pejuang budaya yang telah berdedikasi menjaga dan mengembangkan kebudayaan di Yogyakarta, agar tetap relevan dan bermakna bagi generasi kini dan masa depan," ujar Sultan.

28 individu penerima penghargaan ini menurut Sri Sultan berasal dari berbagai bidang, termasuk seni tradisional, sastra, musik, hingga pengembangan komunitas budaya. Mereka dianggap berhasil menciptakan harmoni antara tradisi dan inovasi di tengah tantangan modernitas. Hal ini sekaligus menjadi pengingat bahwa pelestarian budaya bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama masyarakat untuk menjaga kekayaan budaya Yogyakarta tetap hidup dan relevan.

Semua penerima penghargaan ini adalah mereka yang telah berdedikasi luar biasa dalam membangun dan memperkuat ekosistem kebudayaan DIY. Karya-karya mereka tidak hanya meningkatkan daya tarik budaya bagi masyarakat luas tetapi juga mengharumkan nama DIY hingga tingkat nasional dan internasional.

Pada kesempatan ini, Sri Sultan juga mengajak generasi muda untuk menjadikan kebudayaan sebagai landasan dalam menciptakan karya inovatif. Penghargaan ini diharapkan dapat menjadi awal dari langkah besar dalam membangun ekosistem budaya yang kokoh dan inklusif.

Sri Sultan berharap penghargaan ini dapat memotivasi para pelaku budaya untuk terus melestarikan nilai-nilai luhur budaya, sekaligus menjadi inspirasi bagi masyarakat luas. "Penghargaan ini bukan sekadar bentuk apresiasi, tetapi juga sebuah pesan untuk bersama-sama menjaga keberlanjutan budaya sebagai warisan yang tak ternilai," tutup Sri Sultan.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, dalam laporannya menyampaikan, penghargaan ini terbagi menjadi empat kategori utama. Anugerah Maha Adi Dharma Budaya merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan kepada individu dengan kontribusi di tingkat internasional. Anugerah Maha Bakti Budaya ditujukan bagi mereka yang berjasa di tingkat nasional dan regional. Sementara itu, Anugerah Adikara Cipta Budaya diberikan kepada pencipta karya budaya yang inspiratif. Terakhir, Anugerah Upakarya Budaya mengapresiasi individu atau lembaga yang berjasa di berbagai bidang kebudayaan.

Dian menjelaskan bahwa tahun ini mekanisme penjaringan penerima penghargaan melibatkan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lintas sektor, dengan proses seleksi ketat mulai September hingga Oktober 2024. Sebanyak 15 tim penilai yang terdiri dari akademisi, praktisi budaya, dan tokoh masyarakat turut terlibat dalam menentukan penerima penghargaan ini.

 

Penghargaan Upakarya Budaya diberikan kepada FM Djawis Carolina, Satmoko Budi Santoso, Suharso Soekohardjoso, Nur Ahmadi, Soimah Pancawati, Abdul Rachman, Zainal Arifin, Wasiran, Theresia Mujinah, Suti Rahayu, Y. Sutopo, Priyana Jatmika, RM Murhadi, Sumandiyo Hadi, Forum Film Dokumenter, Gembong Danudiningrat, Bekti Budi Hastuti, Afif Syakur, Nyoman Kertia, Awit Radiani, Perpustakaan USD, Agus Budi Nugroho, Joko Kuncoro, Anom Sucondro, dan Sujarwanto. Sementara penghargaan Adikara Cipta Budaya diberikan kepada Agus Dermawan T. Untuk kategori Anugerah Maha Bakti Budaya, penghargaan diberikan kepada Matheus S. Murjiyanto. Sedangkan, penghargaan tertinggi, Anugerah Maha Adi Dharma Budaya, diraih oleh Daud Aris Tanudirjo. (Humas Pemda DIY/Antok Wesman-Impessa.id)