Event

Pameran WORLD PRESS PHOTO 2024, Di Pendhapa Art Space Yogyakarta, 25 Oktober Hingga 23 November 2024

Pameran WORLD PRESS PHOTO 2024, Di Pendhapa Art Space Yogyakarta, 25 Oktober Hingga 23 November 2024

Pameran WORLD PRESS PHOTO 2024, Di Pendhapa Art Space Yogyakarta, 25 Oktober Hingga 23 November 2024

Impessa.id, Yogyakarta: Pameran World Press Photo 2024 menampilkan karya fotojurnalistik dan foto documenter terbaik di dunia, menyoroti pentingnya kebebasan pers dengan memberikan dukungan untuk para fotografer dan memperkenalkan literasi visual kepada khalayak yang lebih luas.

Pameran itu telah ditampilkan di Erasmus Huis Jakarta dari 25 Agustus hingga 22 September 2024, dan hadir di Pendhapa Art Space Yogyakarta dari 25 Oktober hingga 23 November 2024. Pameran tersebut menjadi pameran pertama World Press Photo 2024 di Asia Tenggara dan Oseania.

Pameran yang digelar merupakan hasil dari kontes World Press Photo 2024, menyampaikan cerita tentang perang di Gaza dan Ukraina, migrasi, keluarga, dan demensia. Foto-foto pemenang menunjukkan pentingnya fotojurnalistik dan foto dokumenter, menjadi bukti keberanian, keterampilan, dan empati yang ditunjukkan oleh para fotografer di seluruh dunia. Tahun 2024, fotografer Indonesia Arie Basuki meraih penghargaan honorable mention untuk fotonya tentang pencemaran di Sungai Cileungsi, yang turut ditampilkan dalam pameran.

“Masing-masing fotografer yang menang dalam kontes ini mengenal topiknya secara dekat dan personal. Ini membantu mereka memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada kita semua, yang diharapkan dapat menumbuhkan rasa empati dan kasih sayang. Saya berterima kasih atas dedikasi, keberanian, profesionalisme, dan keterampilan mereka,” kata Direktur Eksekutif World Press Photo Joumana El Zein Khoury.

Pameran World Press Photo 2024 di Yogyakarta resmi dibuka pada Kamis, 24 Oktober 2024, pukul 19:30 hingga 21:00 WIB, bertempat di Pendhapa Art Space. Acara pembukaan dilakukan oleh Zilla Boyer, Sekretaris Kedua Bidang Politik Kedutaan Besar Kerajaan Belanda di Jakarta, serta sambutan khusus disampaikan oleh Zainal Arifin Mochtar, Ketua Departemen Hukum Tata Negara, Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.

Selain pameran, diselenggarakan juga diskusi bertajuk Photo Talk dengan tema Photography Can Define What Matters: Insights from the World Press Photo, pada Jumat, 25 Oktober 2024, pukul 16:00 hingga 17:30 WIB di Pendhapa Art Space. Diskusi menghadirkan Zainal Arifin Mochtar, Ketua Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum UGM, serta Marika Cukrowski, Exhibition Manager & Curator di World Press Photo Foundation, dengan moderator Frans Sartono, Kurator Bentara Budaya sekaligus penulis seni dan budaya.

Untuk informasi lebih lanjut, kontak: Jaef de Boer, Wakil Kepala Departemen Budaya dan Komunikasi, Kedutaan Belanda, +62 811 1953 5134, Jaef-de.boer@minbuza.nl

Kontes World Press Photo 2024

Kontes WOrld Press Photo yang diselenggarakan setiap tahunnya ini memberikan penghargaan untuk karya foto jurnalistik dan fotografi dokumenter terbaik yang dibuat selama tahun sebelumnya. Foto-foto para pemenang dipilih dari 61.062 karya oleh 3.851 fotografer dari 130 negara. Foto-foto ini diseleksi terlebih dahulu oleh enam juri regional, dan para pemenangnya kemudian dipilih oleh juri global yang terdiri dari para ketua juri regional dan satu ketua juri global.

Ada enam kawasan (Afrika, Asia, Eropa, Amerika Utara dan Tengah, Amerika Selatan, dan Asia Tenggara dan Oseania) dalam model kontes baru, di mana setiap juri regional terdiri dari lima profesional dari dan/atau yang bekerja di kawasan tersebut, dengan berbagai keahlian. Salah satu anggota juri untuk Asia Tenggara dan Oseania adalah Ng Swan Ti, Direktur Pelaksana PannaFoto Institute dan salah satu pendiri Jakarta International Photo Festival (JIPFest).

Pemenang global dipilih dari 24 pemenang regional. Ada juga enam pemenang yang meraih penghargaan khusus (honorable mention), termasuk fotografer Indonesia Arie Basuki. Selain itu, tahun ini dewan juri membuat keputusan istimewa untuk memasukkan dua penghargaan khusus dalam seleksi. Kisah-kisah yang meraih penghargaan ini akan dipamerkan ke jutaan orang sebagai bagian dari pameran tahunan World Press Photo di lebih dari 60 lokasi di seluruh dunia. Jutaan orang lainnya juga dapat melihat karya para pemenang secara daring.

Tentang World Press Photo Foundation

Sejak 1955, World Press Photo Foundation telah bekerja sebagai organisasi nirlaba independen. Pada saat itu, dunia terus berubah, dan perkembangan baru di media dan teknologi telah mengubah jurnalisme dan storytelling. Misi mereka telah berkembang, dan mereka menggunakan pengalaman mereka untuk memandu jurnalis visual, pencerita, dan audiens di seluruh dunia melalui lanskap yang menantang dan seru ini.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.worldpressphoto.org, , atau ikuti media social Facebook, Instagram, X and YouTube.

Tentang Erasmus Huis

Erasmus Huis adalah pusat kebudayaan Belanda di Jakarta. Dengan fokus pada program seni pertunjukan dan pameran, Erasmus Huis telah membangun reputasi sebagai tempat yang bersemangat, muda, terbuka, dan mudah diakses. Erasmus Huis adalah rumah bagi seni dan budaya Belanda dan Indonesia. Banyak seniman Indonesia tampil setiap tahun di auditorium dan berkolaborasi dengan seniman Belanda. Bukan hanya karena Belanda sangat percaya pada hubungan dengan Indonesia, tetapi juga pada inklusivitas. Erasmus Huis mendorong pertukaran pengetahuan, pengalaman dan ide. Ini telah menjadi tempat pertemuan bagi semua orang, tanpa memandang usia, jenis kelamin, agama, warna kulit atau preferensi seksual. Untuk info lebih lanjut, kunjungi: www.netherlandsandyou.nl/erasmushuis

Tentang Pendhapa Art Space

Pendhapa Art Space (PAS) adalah sebuah masterpiece berupa ruang seni yang didirikan oleh Dunadi (pematung) di Yogyakarta, menyediakan fasilitas untuk penyelenggaraan kegiatan seni dan budaya bagi para seniman dan masyarakat. Selain memiliki ruang galeri pameran seni dan ruang pertunjukan, PAS memiliki ruang latihan, alat musik gamelan, fasilitas panggung terbuka, kegiatan pengalaman berkesenian, dan taman patung untuk pesta kebun. PAS juga dilengkapi fasilitas PAS Podjok Coffee & Eatery dan PAS Limasan Homestay (Rumah Tradisional Jawa) untuk mendukung seluruh kegiatan. PAS merupakan destinasi wisata seni yang lengkap. Pengunjung bisa menginap, sekaligus berkarya membuat karya seni, melihat pertunjukan seni, menikmati pameran lukisan dan patung, bahkan berdiskusi dengan para seniman. Selamat datang dan berinteraksi dengan seni!

Info lebih lanjut: Pendhapa Art Space Jl. Prof. Dr. Wirjono Projodikoro (Ring Road Selatan), Tegal Krapyak RT. 01, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta, 55188, Telp: 085102492828, email: pendhapa.artspace@gmail.com, twitter: @pendhapa_art, IG: @pendhapaartspace. (Humas PAS/Antok Wesman-Impessa.id)