Sebanyak 20 Seniman Rayakan LEBARAN SENI JOGJA 2024 Dengan Melukis On The Spot Di Hotel Burza Yogyakarta
Sebanyak 20 Seniman Rayakan LEBARAN SENI JOGJA 2024 Dengan Melukis On The Spot Di Hotel Burza Yogyakarta
Impessa.id, Yogyakarta: Seniman Jogja Syahrizal Pahlevi melalui program seni di hotel, menggandeng seniman mengikuti momentum “Melukis On The Spot” di Hotel Burza Jalan Jogokaryan Yogyakarta, pada Minggu, 28 Juli 2024, mulai pukul 10 pagi hingga selesai.
Seraya memeriahkan Lebaran Seni Jogja 2024, Pahlevi, demikian sapaan akrabnya memaparkan, “Mengingat owner hotel Burza Yogyakarta memang suka seni maka bagaimana caranya agar hotel miliknya ada image seninya bagi tamu hotel, walaupun tamu hanya bermalam satu-dua hari saja, maka perlu diadakan suatu aktivitas seni dan kegiatan melukis On The Spot menjadi pilihan dengan mengajak 20 seniman,” jelas Pahlevi kepada Impessa.id.
Terkait tantangan ketika digelar melukis on the spot, Pahlevi menjelaskan, “Yang menjadi tantangan ketika diselenggarakan melukis on the spot adalah seniman yang sedang focus melukis mau tak mau harus siap terganggu, karena bisa saja tiba-tiba ada tamu hotel yang tertarik lantas bertanya-tanya, karena saat seniman berkarya di dalam studio tidak ada yang mengganggunya, hal itu berbeda jika melukisnya di tempat terbuka hotel yang disitu ada tamu-tamu yang sedang menginap dan dipastikan melihat adanya kegiatan melukis tersebut,” ungkapnya.
Ke-20 seniman yang berpartisipasi masing-masing, Alie Gopal, Ambarwati Lestari, Anik Indrayani, Aziz Nur Totox, Edi Maesar, Ekwan Maryanto, Grace Tjondronimpuno, Ifat Futuh, I Made Arya Dwita Dedok, Kasih Hartono, Liesti Yanti Purnomo, Meuz Prast, Nanang Wijaya, Slamet Riyadi, Sabar Jambul, Suharmanto BBY, Syahrizal Pahlevi, Warsiyah, Deden FG, Joseph Wiyono, dan Wasis Subroto.
Seniman senior Alie Gopal yang ditemui Impessa.id berpendapat, “Melukis on the spot itu titik point-nya adalah bagaimana kita mengungkap secara cepat titik atau spot yang harus kita tangkap, karena perubahan waktu yang begitu cepat. Misalnya kita memulai jam 10 maka ketika sudah jam 11 itu maka sistem pencahayaan-nya sudah berbeda semua, jadi bagaimana kita harus mengejar obyek itu secepat mungkin. Itu sih sebetulnya istilah on the spot, tapi sudah menjadi salah kaprah ya, sehingga kalau menurut saya lebih menarik kalau disebutkan melukis bersama,” ujar Alie Gopal.
“Kalau memakai istilah melukis bersama, kita cuman mengambil moment di spot mana sih kita? Di tempat A atau di tempat B, jadi tidak ada keterbatasan waktu, kalau kita bilang on the spot, ya kita harus mengejar secepat mungkin, kemudian juga harus meng-oplos cat secepat mungkin, untuk segera ditorehkan di kanvas, karena itu tadi, perubahan cuaca yang sangat cepat, semisal kita memulai pada saat pagi hari, dan selesai pada sore hari, maka suasana sore itu tidak ditangkap, mengingat susana sore sudah berbeda dengan susana pagi, pencahayaan-nya pun sudah berbeda,” imbuh Alie Gopal lebih lanjut.
Dalam kesempatan itu I Made Arya Dwita Dedok yang acap kali mengikuti acara melukis bersama di hotel dengan seniman Jogja, dirinya mengambil obyek disekitaran Hotel Burza dan diberi judul “Romance In Burza”. “Saya mengambil salah satu sudut hotel ada bangunan Joglo, bangunan Jawa tradisional yang begitu romantis, diselanya ada sepasang manusia yang bisa memberikan suasana kemesraan dengan cinta kasih di Pendopo Burza,” tutur Arya Dedok, sapaan akrabnya.
Slamet Riyadi, seniman senior yang turut meramaikan moment melukis tersebut dengan karyanya berjudul “Menjelang Siang”. “Saya mengambil suasana pagi hari di Hotel Burza Yogyakarta dari sisi sebelah Barat, dimana disitu ada beberapa pohon palm nan asri yang menghiasi gedung hotel dibelakangnya, sehingga susananya lebih menarik,” ungkapnya
Sementara itu seniman Wasis Subroto secara singkat menerangkan karya lukisnya dengan angle bagian depan hotel Burza yang dipenuhi hijaunya tanaman dan mobil tamu dia kombinasikan dalam warna-warni cerah. Sedangkan pelukis Sabar Jambul yang begitu excited mengikuti melukis bareng itu memilih bagian depan hotel Burza dan mengabadikan-nya ke atas kanvas dengan fokus pada flora yang tertata indah.
Kemudian pelukis Kasih Hartono merasa senang bisa bergabung di event melukis bareng di Hotel Burza, “Saya memilih bagian depan hotel, disitu ada kolam, ada ikannya dan disitu imajinasi saya terbayang kepada ikan-ikan yang berenang riang berkejaran,” ujarnya singkat.
Pelukis Ambarwati Lestari merasa senang pula mengikuti acara melukis on the spot di hotel Burza Jogokaryan Yogyakarta dan dirinya memilih mengabadikan suasana di tepian kolam renang yang segar dikelilingi tanaman hias, suatu pemandangan yang menyejukkan terlebih disaat siang hari dengan terik Mentari yang menyengat kulit.
Listianti Purnomo lewat lukisannya berjudul “Frogs and the Ship” menggambarkan suasana kolam dengan perahu dan katak-katak hasil imajinasinya. Kania Dedok, puteri Arya Dedok yang masih berstatus pelajar, merasa seru bisa mengikuti acara melukis on the spot, dirinya memilih mengabadikan suasana kolam renang kedalam iPad, kanvas yang menghanyutkan bagi kalangan remaja.
Perupa muda Deden FG lebih tertarik pada eksterior sumur yang ada disalah satu sudut taman hotel dan mengabadikannya ke atas kanvas. Sedang pelukis muda Meuz Prast lebih tertarik kepada visi-misi hotel Burza, yang dia tuangkan ke kanvas secara artisitk dalam judul “Mencari Cahaya”.
Kemudian perupa muda Aziz Nur Totox yang kondang dengan karya rajutan benang tenun-nya, saat itu dirinya membuat nuansa sketsa memakai cat acrylic. “Asik sekali sih, karena nuansa disini sudah ada pepohonan, ada kolamnya, jadi ada nuansa pantulan-pantulan dari air, ada warna biru, buat nuansa on the spot disini enak sih,” akunya ketika dikonfirmasi Impessa.id.
Perupa Ifat Futuh dengan karya ikonik-nya MONKA –Moncong Kayu, dalam melukis on the spot di hotel Burza, dirinya tetap konsisten menampilkan karakter komik MONKA nya dalam balutan warna-warni nan elok, dan lukisannya itu dia beri judul “Liburan Di Jogja” bertepatan dengan ramainya kunjungan wisatawan ke Yogyakarta. (Feature of Impessa.id by Antok Wesman)