Matangkan Konsep Jogja Planning Gallery, Sultan Kunjungi Diorama Arsip Jogja
Impessa.id, Yogyakarta: Jelang pembangunan Jogja Planning Gallery -JPG, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X semakin terlihat memberikan atensi lebih. Hal ini dilakukan salah satunya dengan penguatan konsep perencanaan melalui peninjauan wahana Diorama Arsip Jogja dan Bioskop 6D Grhatama Pustaka.
Peninjauan dilakukan pada saat Sri Sultan melakukan kunjungan kerja ke Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah -DPAD DIY, Selasa (23/7/2024) di DPAD, Banguntapan, Bantul. Kehadiran Sri Sultan yang diiringi oleh kepala-kepala OPD, penggiat pariwisata GKR Bendara dan penggiat seni Heri Pemad ini, disambut oleh Kepala DPAD DIY, Kurniawan, Sekretaris DPAD DIY, Martono Heri Prasetyo, beserta jajaran.
Terkait dengan agenda Sri Sultan yang memasuki Diorama Arsip Jogja dan Bioskop 6D Grhatama Pustaka, 2 wahana unggul milik DPAD DIY ini, Martono menyebut, hal ini sudah direncanakan. Ia menyebut, bahkan sejak konsep pembuatan diorama, Sri Sultan memang memberikan perhatian yang lebih terhadap wahana ini.
Martono mengatakan, ini bukan kali pertama Gubernur DIY ini mengunjungi Diorama Arsip Jogja. Namun yang spesial, kali ini menurutnya, Sri Sultan juga sekaligus sedang melakukan penyesuaian konsep untuk pembangunan Jogja Planning Gallery.
“Beliau berkenan untuk melihat diorama ini sudah sejak waktu pembukaan. Sekarang ini juga sekaligus untuk menyempurnakan konsep Jogja Planning Gallery, agar tidak sama dan bisa saling mengisi. Jadi nanti ada pilihan-pilihan lain, supaya yang disuguhkan tidak sama,” jelas Martono.
Pembangunan JPG atau Jogja Planning Gallery ini nantinya menurut Martono akan menjadi salah satu alternatif pariwisata edukasi yang ada di DIY. Keberadaannya akan mendukung DPAD DIY dan Museum Sonobudoyo. Maka, konsep yang berbeda dan saling melengkapi sangat diperlukan.
“Nanti JPG saling mendukung dan jadi alternatif. Sehingga orang merasa harus datang, tidak cukup dengan datang ke sini saja, atau ke Sonobudoyo saja. Harapannya nanti kita bisa menambah waktu kunjung wisatawan untuk menetap di Jogja,” papar Martono.
Martono mengatakan, Sri Sultan memberikan perhatian besar pada pembangunan JPG mengingat, hal ini juga dilakukan oleh Gubernur DIY pada pembangunan Diorama Arsip Jogja. Sejak awal pembangunan Diorama Arsip Jogja, Sri Sultan memang benar-benar mengawal sebagai program unggulan, penarik minat wisatawan. Sri Sultan banyak disebut sering memberikan masukan-masukan pada pembangunan Diorama Arsip Jogja ini, dan cukup sering melakukan peninjauan, dari sejak diresmikan pada 2022.
“Tidak ada yang kurang pas menurut beliau, karena dari proses perencanaan kemudian pembangunan beliau intens untuk memantau. Bahkan detail sampai waktu pembangunan itu beliau aktif menanyakan ini kok seperti ini, ini kok seperti itu,” ungkap Martono.
Sementara untuk Bioskop 6D Grhatama Pustaka, Martono mengatakan bioskop ini sudah ada sejak tahun 2015. Namun ada pembaharuan melalui Dana Keistimewaan untuk dilakukan peningkatan kualitas. Apabila film yang disajikan sebelumnya adalah film asing, selanjutnya, di sini akan diputar film-film lokal. Ketoprak, Gobak Sodor dan film lokal lainnya dipastikan akan menghiasi layar bioskop 6 D.
Saat ini, antusias masyarakat sangat bagus terutama untuk Diorama Arsip Jogja. Terlebih ketika libur sekolah. Hal itu dikarenakan sesi pemutaran diorama masih terbatas. Itulah yang menurut Martono menjadi bahan evaluasi. (Humas Pemda DIY/Antok Wesman-Impessa.id)