Alumni SSRI-SMSR-SMK3 Kasihan, Gelar Pameran VOLUME Ke-7 Di Pendopo Art Space, 1-7 Juni 2024
Impessa.id, Yogyakarta: Pameran seni rupa bertajuk “Volume” Ke-7 menampilkan karya-karya alumni SSRI/SMSR/SMK 3 Kasihan Bantul, yang digelar 1-7 Juni 2024 di Pendopo Art Space Yogyakarta.
Yaksa Agus, Lulusan 1995, Seni Desain Grafis Komunikasi SMSR, melalui tulisan pengantar pameran menyebutkan bahwa topik Volume, langsung bisa menerka lebih membicarakan “bobot”, dimana peserta pameran dituntut mampu menampilkan bobot, dalam arti mutu, bukan hanya kuantitasnya belaka.
Menjadi pertanyaan bagi kita semua, apakah IKASSRI sebagai sebuah organisasi yang menaungi para alumni sekolah vokasi seni tertua di Indonesia ini, berani membuat wacana atau branding tentang kualitas isi akan karya-karya seni. Adakah perjuangan yang tidak sekadar mengejar artistik, tetapi juga estetik dengan kemasan yang baru. Ataukah hari ini sedang memberitahukan sesuatu dengan volume suara keras lewat corong speaker?
Terkadang kita terlupa, bahwa pameran seni rupa adalah peristiwa budaya. Tapi banyak, yang kemudian hadir tanpa menjadi sebuah catatan peristiwa seni, ironisnya lagi, beberapa seniman yang terlibat tidak tertarik untuk mencantumkan dalam curiculumvitaenya. Ini juga menjadi sebuah tantangan yang dihadapi IKASRI; bagaimana membranding diri dengan menghadirkan kualitas isi dari alumni dengan karya-karya alumni sekolah yang sudah didirikan sejak 61 tahun silam ini.
Sebuah kenyataan yang tidak bisa dielakkan dalam praktek seni rupa dalam wacana dalam seni rupa di Indonesia, yaitu pengaruh Barat, yang mana sering berseberangan dengan semangat tradisi seni rupa yang hidup di Indonesia. Seni rupa Indonesia memiliki keunggulan dalam praktek seni visual manual, dan mau tidak mau, saat ini harus bersentuhan dengan seni visual digital, yang hari ini dimudahkan dengan hadirnya AI (artificial intelegent).
Dan untuk SMSR/SMK 3 Kasihan, sebuah tantangan besar manakala dihadapkan pada tantangan dunia global yang semakin berat. Sejarah seni rupa Indonesia sedemikian panjang. Semua harus melek dengan literasi terutama sejarah seni rupa, padahal generasi saat ini semakin dangkal akan literasinya.padahal semua telah dipermudah dengan adanya internet dan media sosial, sehingga karya tak hanya sekadar meniru, plagiasi dan epigon.
Tentang Pendhapa Art Space
Pendhapa Art Space (PAS) adalah sebuah masterpiece berupa ruang seni yang didirikan oleh Dunadi (pematung) di Yogyakarta, menyediakan fasilitas untuk penyelenggaraan kegiatan seni dan budaya bagi para seniman dan masyarakat. Selain memiliki ruang galeri pameran seni dan ruang pertunjukan, PAS memiliki ruang latihan, alat musik gamelan, fasilitas panggung terbuka, kegiatan pengalaman berkesenian, dan taman patung untuk pesta kebun.
PAS juga dilengkapi fasilitas PAS Podjok Coffee & Eatery dan PAS Limasan Homestay (Rumah Tradisional Jawa) untuk mendukung seluruh kegiatan. PAS merupakan destinasi wisata seni yang lengkap. Pengunjung bisa menginap, sekaligus berkarya membuat karya seni, melihat pertunjukan seni, menikmati pameran lukisan dan patung, bahkan berdiskusi dengan para seniman. Selamat datang dan berinteraksi dengan seni.
Pendhapa Art Space beralamatkan di Jl. Prof. Dr. Wirjono Projodikoro (Ring Road Selatan), Tegal Krapyak RT. 01, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta, 55188. Telp: 085102492828, email: pendhapa.artspace@gmail.com. twitter: @pendhapa_art, IG: @pendhapaartspace, www.pendhapaartspace.com. (Khocil Birawa/Antok Wesman-Impessa.id)