Nikah Bareng di Bulan Ramadan Dalam Mobil ex Ambulance Jaman Perang
Impessa.id, Yogyakarta: Saat ini masih banyak masyarakat yang belum bisa menikah karena berbagai keterbatasan. Naiknya harga kebutuhan pokok seperti beras dan bahan pangan lainnya, berimbas pada meningkatnya angka kemiskinan masyarakat baik kelas menengah maupun kelas bawah.
Data Angka Pernikahan di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada tahun 2020 tercatat ada 6.232 pernikahan, angka itu turun pada 2021 menjadi 5.428 pernikahan dan tahun 2022 naik menjadi 5.552 dan turun lagi di tahun 2023 menjadi 5.451. Masyarakat yang kesulitan ekonomi terutama untuk melangsungkan pernikahan opsi mudah adalah menggadaikan aset untuk pinjaman, bahkan tidak sedikit yang kena pinjol yang berujung petaka. Kita lihat juga banyaknya orang tua yang prihatin anaknya belum menikah.
Masih ada sebagian masyarakat yang pantang menikah di bulan Ramadhan, bulan penuh keberkahan, Mitos tersebut dipatahkan oleh FORTAIS -Forum Ta’aruf Indonesia, Sewon, Bantul, dengan beberapa kali menghelat pernikahan di Bulan Puasa dan animo masyarakat merespon positif.
Momentum Ramadhan Berkah diwujudkan dalam acara Nikah Bareng Sewu Wulan bertajuk Lebaran Wis Duwe Bojo Guys, kolaborasi FORTAIS Sewon, Bantul, DIY dengan Yayasan Giri Nurul Ilmi didukung KUA Sewon, Javavidiotron, MUA (make up artis) Jogja, PPY (Paguyuban Pranatacara Yogyakarta) DPD Bantul, berlangsung pada Selasa, 26 Maret 2024, pukul 09.30 WIB s/d. selesai, di KUA Sewon Jalan Parangtritis KM.5,6 Sewon Bantul, DIY.
Acara dikemas secara unik seperti maharnya berupa seperangkat alat sholat, cincin perak dua gram, parcel lebaran, dan menikah di dalam mobil ex-ambulance Perang Dunia Pertama, menjadikan yang Pertama di Indonesia dan bahkan di Dunia.
Prosesi diawali dengan kirab 3 pasang pengantin dengan membawa poster Indahnya Menikah di Bulan Berkah, Lebaran Wis Duwe Bojo Guys dsb bersama cucuk lampah MUA (make up artis) dari dalam kantor KUA menuju halaman KUA diiringi lantunan Sholawat ke tempat ijab di dalam mobil perjuangan Sabaro Sabaro (ex-ambulance jaman perang) yang nanti akan sebagai tempat mereka mengucap janji. Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan sambutan dari Ketua FORTAIS Indonesia dan Nikah Bareng Nasional RM. H. Ryan Budi Nuryanto, SE yang mengatakan bahwa acara ini sudah berjalan sejak tahun 2006 pasca gempa bumi Jateng-DIY hingga kini. Alhamdulillah 18 tahun berjalan, yang tujuannya membantu memfasilitasi dan menjamin agar rakyat bisa menikah dengan layak dan berkonsep unik. Di ambil tempat ijab didalam mobil ex ambulance jaman perang kemerdekaan, Sabaro- sabaro, yang bermakna agar pengantin mempunyai semangat juang untuk membina rumah tangga apapun kondisinya.
“Alhamdulillah Nikah Bareng digelar hampir tiap Bulan, terlebih di bulan Ramadhan bertepatan dengan Nuzulul Qur’an, insya Alloh penuh keberkahan dan ini wujud nyata gotong royong tigacalon peserta yang pendaftarannya kita buka dalam waktu kurang dari 2 minggu,” ujar Ryan.
Hadir menjadi saksi dalam acara tersebut Kasi Bimas Islam Kemenag Bantul, Panewu Sewon, Kapolsek Sewon, Danramil Sewon, dan jajaran KUA Sewon juga keluarga pengantin. Dalam kesempatan itu, Kasi Kemenag Bantul H. Sugito, S.Ag, M.Si, memberikan apresiasi dan mendukung kegiatan tersebut dengan harapan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan, dan acara itu disiarakan live Youtube Kemenag Bantul sebagai syiar Ramadhan Berkah.
Ketiga pasang pengantin yang dinikahkan masing-masing, Nur Vita Yuniarti (27 th), janda, Trirenggo, Bantul dan Eko Zudiyanto (30 th), jejaka, Sewon, Bantul, DIY. Dyan Nur Safitri (20 th), gadis, Banguntapan, Bantul & Novian Syafa Dhany (24 th), jejaka, Ngemplak, Sleman, DIY. Dwi Puji Astuti (56 th), janda, Badas, Kediri, Jatim & M. Bejo Irfain (57 th), duda, Karang Pilang, Surabaya, Jawa Timur
Ijab qobul dipimpin oleh kepala KUA Sewon H. Mustafied Amna, S.Ag.M.H. bersama 3 penghulu dengan saksi nikah Ketua Fortais Indonesia RM. H. Ryan Budi Nuryanto, SE, Kasi Bimas Islam Kemenag Bantul H. Sugito, S.Ag, M.Si, Kapolsek dan Danramil Sewon.
Bagi pasangan Nur Vita dan Eko Zudiyanto asal Bantul, ini adalah berkah karena begitu tahu ada woro-woro di medsos langsung daftar dan dalam sehari semua persyaratan nikah langsung selesai, sehingga Lebaran dirinya sudah punya istri untuk bisa diajak syawalan. Bagi pasangan Nur Safitri dan Novian yang tahu acara itu dari budhenya dan bagi dia nikah di Bulan Ramadhan adalah berkah yang berlimpah dengan harapan semoga dapat ganjaran Lailatul Qodar dan keluarga sangat mendorong untuk mengikutinya. Sedangkan pasangan Dwi Puji dan M. Bejo yang berasal dari Jawa Timur walau hanya berdua tanpa kehadiran keluarga perjuangan satu tahun mendaftar dan Alhamdulillah bisa ikut jadi pesertanya, bisa menikahi istri yang dia kenal kurang dari lima hari ketika bertemu di Rumah Sakit. Dirinya sangat tertarik dengan acara Nikah Bareng, karena di tempat asalnya tidak ada acara yang dikemas unik dan sangat membantu tersebut. (Ryan Budi Nuryanto/Antok Wesman-Impessa.id)