Penutupan Pameran Temporer Keraton Yogyakarta, Mangayubagya 80 Taun Tumbuk Yuswa Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10, LENGGAHING HARJUNO, Sultan, Takhta, dan Kedaulatan
Penutupan Pameran Temporer Keraton Yogyakarta, Mangayubagya 80 Taun Tumbuk Yuswa Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10, LENGGAHING HARJUNO, Sultan, Takhta, dan Kedaulatan
Impessa.id, kratonjogja.id (26/1/2024): Pada penghujung tahun 2023/Jimawal 1957, Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10 merayakan tumbuk yuswa ke-80 tahun. Di dalam terminologi Budaya Jawa, tumbuk yuswa dimaknai secara mendalam pada siklus daur hidup. Bukan hanya sekadar usia yang disyukuri, namun hidup yang menghidupi ‘urip kang nguripi’ yang patut untuk dimaknai kembali. Pasalnya kehidupan adalah rentetan dari dharma bajik yang melahirkan rasa mulya dan mukti dalam satu kesatuan.
Merayakan 80 tahun usia dari Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10, Keraton Yogyakarta menggelar rangkaian kegiatan dalam rangka mangayubagya bertajuk Lenggahing Harjuno. Kegiatan tersebut diawali dengan pameran yang mengusung tajuk serupa Lenggahing Harjuno, Sultan, Takhta, dan Kedaulatan dengan menampilkan kronik dari sosok pangeran muda BRM Herjuno Darpito hingga pelbagai capaian dan paradigma kebudayaan yang dicanangkan saat menjadi Sultan dan Gubernur. Adapun teknis pelaksanaan pameran ini berada di bawah koordinasi Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Nitya Budaya.
Diilhami dari Serat Lenggahing Harjuno yang ditulis langsung oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X, pameran Lenggahing Harjuno menyajikan ritus hidup Sultan dengan berbagai piwulang adiluhur dan adiluhung. Pada diskursus Kebudayaan Jawa, catatan pribadi dari Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10 merujuk pada pola didaktis dalam bentuk berbagai seni pertunjukan. Sementara konteks Takhta dan Kedaulatan sebagai bagian dari ketokohan Sultan merujuk pada sosok tunggal. Sultan sebagai pimpinan tertinggi dalam institusi kebudayaan keraton secara Daulat bertakhta dan diakui. Perihal ini selaras dengan definisi daulat yang berarti berkat dan kebahagiaan yang tercurah pada seorang raja.
“Pisungsun 80 Tahun Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10 adalah wujud darma bakti dalam menghadirkan ruas-ruas cerita hidup sang pemimpin melalui pameran. Diilhami dari sastra wulang Serat Lenggahing Harjuno, pameran akhir tahun ini pun mengusung tajuk Lenggahing Harjuno, Sultan, Takhta, dan Kedaulatan,” ujar Penghageng KHP Nitya Budaya GKR Bendara, Kamis (19/10) di Keraton Yogyakarta.
Melalui gelaran pameran ini, Keraton Yogyakarta mengundang masyarakat untuk kembali mengenal sang sultan, sosok pemimpin tertinggi dari institusi budaya di keraton sekaligus Gubernur di Yogyakarta. Di sisi lain, masyarakat diajak untuk menjadi bagian dari gelaran pameran melalui rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Keraton Yogyakarta.
Kini, gelaran pameran Lenggahing Harjuno sudah pada penghujung acara. Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Nitya Budaya kembali mengadakan seremonial penutupan pameran sebagai wujud ucapan syukur telah diberikan kelancaran selama pameran diselenggarakan.
Penutupan pameran Lenggahing Harjuno dilaksanakan pada 26-28 Januari 2024 di Kagungan Dalem Bangsal Pagelaran dengan menyajikan tiga karya seni ciptaan Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10, yaitu Bedhaya Sang Amurwabhumi, Bedhaya Tirta Hayuningrat, dan Bedhaya Harjuna Wijaya. Masih sama seperti pahargyan pembukaan pameran pada Bulan Oktober lalu, keraton mengundang masyarakat untuk mangayubagya sekaligus menjadi saksi dari perjalanan hidup sang sultan.
Pelaksanaan Kegiatan:
1. Pertunjukan Bedhaya Sang Amurwabhumi persembahan KHP Kridomardowo berlangsung Jumat, 26 Januari 2024, pukul 19.00 WIB–selesai di Kagungan Dalem Bangsal Pagelaran
2. Pertunjukan Bedhaya Tirta Hayuningrat persembahan KHP Kridomardowo, berlangsung Sabtu, 27 Januari 2024, pukul 19.00 WIB–selesai di Kagungan Dalem Bangsal Pagelaran
3. Pertunjukan Bedhaya Harjuna Wijaya persembahan KHP Kridomardowo, berlangsung Sabtu, 28 Januari 2024 pukul 19.00 WIB–selesai, di Kagungan Dalem Bangsal Pagelaran
Penghageng Kawedanan Kridhamardawa, melalui unggahan Instagram @kratonjogja.event, menyampaikan bahwa Bedhaya Sang Amurwabhumi merupakan tarian ciptaan (Yasan Dalem) Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10 yang pertama setelah dinobatkan sebagai Raja Kesultanan Yogyakarta pada 7 Maret 1989/29 Rajab Wawu 1921. Dalam penutupan Pameran Lenggahing Harjuna: Sultan, Takhta, dan Kedaulatan tarian ini ditarikan secara lengkap selama 2,5 jam oleh 9 penari.
Bedhaya Sang Amurwabhumi ditarikan pada hari pertama penutupan Pameran Lenggahing Harjuna pada 26 Januari 2024.
Sementara, Bedhaya Tirta Hayuningrat yang ditampilkan pada 27 Januari 2024. Bedhaya ini merupakan Yasan Dalem Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10. Tari ini diilhami dari Serat Lenggahing Harjuna yang ditulis sendiri oleh Sultan sebagai bentuk piwulang. Hari kedua Penutupan Pameran Lenggahing Harjuna menjadi saat yang spesial dan bersejarah, karena untuk pertama kali Bedhaya Tirta Hayuningrat dapat disaksikan masyarakat di Pagelaran Keraton Yogyakarta. Terdapat penyesuaian busana yakni menggunakan busana rompen berwarna biru, namun tetap menggunakan rias paes.
Sedangkan untuk Bedhaya Harjuna Wijaya yang ditampilkan pada hari terakhir yaitu tanggal 28 Januari 2024. Dari ketiga bedhaya pada Trilogi Bedhaya Sang Harjuna yang tampil pada penutupan Pameran Lenggahing Harjuno, Bedhaya Harjuna Wijaya ini termasuk asing di telinga masyarakat karena lama tak ditampilkan.
Berbeda dengan dua bedhaya lainnya yang memiliki gending berlaras pelog, Bedhaya Harjuna Wijaya menggunakan gamelan slendro untuk iringan tarinya.
Pameran Lenggahing Harjuna yang selama penyelenggaraannya berada di ruang sebelah timur Pelataran Kedhaton Keraton Yogyakarta, berlangsung dari Bulan Oktober 2023 hingga 28 Januari 2024, dapat dikunjungi pada Selasa-Minggu pukul 08.30-14.00 WIB sesuai jam operasional kunjungan wisata Keraton. Tiket masuk pameran sudah termasuk untuk tiket masuk wisata Keraton yakni sebesar Rp15.000 (domestik) dan Rp20.000 (mancanegara) dan bisa didapatkan melalui loket tiket di Pelataran Kamandungan Lor (Keben) Keraton Yogyakarta atau melalui pranala https://kratonjogja-online.globaltix.com/
Terhitung dari Bulan Oktober 2023 hingga Bulan Januari 2024 sebanyak lebih dari 175.000 pengunjung telah turut serta meramaikan pameran Lenggahing Harjuna. Selain pengunjung dari warga lokal namun warga manca negara juga menjadi saksi perjalanan kehidupan Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10 secara khusus dalam perayaan tumbuk yuswa ke-80 tahun.
Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui email: tandhayekti@kratonjogja.id, Instagram: @kratonjogja.event, @kratonjogja Tiktok: @kratonjogja.id, Facebook, Youtube: Kraton Jogja, dan Website: https://www.kratonjogja.id. (Vinia/Antok Wesman-Impessa.id)
