Feature

Valentina Ambarwati Tampilkan Tari Ganda, Terinspirasi Dari Perempuan Buruh Gendong Pasar Beringharjo Yogyakarta

Valentina Ambarwati Tampilkan Tari Ganda, Terinspirasi Dari Perempuan Buruh Gendong Pasar Beringharjo Yogyakarta

Valentina Ambarwati Tampilkan Tari Ganda, Terinspirasi Dari Perempuan Buruh Gendong Pasar Beringharjo Yogyakarta

Impessa.id, Yogyakarta: Berawal dari ketertarikan Valentina Ambarwati sehingga pikirannya berkecamuk mengenai keberadaan perempuan yang berprofesi Buruh Gendong di Pasar Beringharjo, pasar tradisional terbesar di Kota Yogyakarta, akhirnya Valen, begitu sapaan akrabnya, memutuskan untuk secara resmi melakukan penelitian dengan melewati berbagai prosedur perijinan baik dari kampusnya Pasca-Sarjana ISI Yogyakarta, maupun dari beberapa instansi terkait yang membawahi para buruh gendong tersebut.

Selama bergaul dengan para buruh gendong yang jumlahnya mencapai 220 perempuan dengan beragam umur dan asalnya, Valen mengajak beberapa penari secara bergantian mencoba mengamati gestur dan gerak tubuh serta perjalanan emosional dan fisik, buruh gendong itu tatkala buruh Gendong itu melakukan kegiatan sehari-hari di Pasar Beringharjo. Pendalamannya mengenai seluk-beluk kehidupan para buruh gendong, asal-muasal, penyebab kerja sebagai buruh gendong, hingga penghasilan menjadi buruh gendong, semua oleh Sang Koreografer Muda, dirangkum dan ditransformasikan kedalam suatu gerak tari.

Diberi nama “Ganda” untuk tarian yang dikreasinya, menginngat adanya peranan ganda para perempuan buruh gendong itu, disatu sisi sebagai ibu rumah tangga dan di sisi lain sebagai pencari nafkah untuk keluarga. Beban kehidupan yang begitu berat berada di pundak mereka. Namun yang membuat Valen heran yaitu mereka para perempuan buruh gendong itu merasa ‘enjoy’, dapat meniikmati pekerjaan memikul barang berat dengan biasa-biasa saja.

Tari “Ganda” kreasi koreografer Valentina Ambarwati, yang dipentaskan di hari pertama, Sabtu malam, 20 Januari 2024, merupakan salah satu dari lima tarian dalam perhelatan Indonesian Dance Festival -IDF, Lawatari Yogyakarta, selama dua hari, 20-21 Januari 2024, di Studio Banjarmili Yogyakarta.

Valentina Ambarwati lahir di Bantul tahun 1996 dan mengenal dunia tari sejak umur delapan tahun. Oleh ayahnya yang merupakan penggiat kesenian rakyat di daerah Bantul, Valentina dikenalkan pada kesenian rakyat jathilan, yang membentuk tubuh tradisi yang kental pada gerak tubuhnya. Ia mempelajari tari Jawa klasik gaya Yogyakarta, kreasi baru serta modern saat bersekolah di SMKI Yogyakarta.

Ia melanjutkan pendidikan sarjana tari di program studi Penciptaan Seni Tari, kemudian Pascasarjana di ISI Yogyakarta yang mengarahkannya untuk mengeksplorasi seni lintas disiplin dan tari kontemporer. Sejak 2019, ia dan pasangannya Heryglenn membangun Kovajiva Mobile Studio yang memadukan karya tari dan musik, dan telah mementaskan berbagai karya di Australia, Singapura, Selandia Baru, Swiss dan Jerman. Beberapa karya Valentina termasuk Degup (2019), AdiSiPeLit (2020), film tari Aritmia (2020), Balance (2021), dan Melbourne Soereng (2021) yang dipresentasikan di Festival Lima Gunung dan Melbourne University, X-Garden dan LURIK (2022). Tahun 2023, Valentina menerima juara 3 dalam Festival Sendratari Kabupaten Bantul untuk karya tari Ganda, yang ia kembangkan dalam Mila Art Dance Laboratory: RIKMA #1.

Membuka tahun baru, Indonesian Dance Festival (IDF) melawat ke Yogyakarta untuk mengadakan “festival tari keliling” berisi lima pertunjukan, dua masterclass dan lokakarya, serta satu bincang tari, berkolaborasi dengan dua platform tari di Yogyakarta, yakni MAD Laboratory dan Paradance.

Nama Lawatari dibentuk dari gabungan dua kata, lawat dan tari, yang menyiratkan semangat melawat ke kantong-kantong seni pertunjukan di Indonesia dan menjalin keterhubungan melalui penampilan karya juga program-program yang mendukung perkembangan ekosistem seni pertunjukan di Indonesia, baik di depan maupun di balik layar. Lawatari edisi perdana yang merupakan bagian dari Road to IDF 2024 hadir di di tiga kota: Makassar (September 2023), Padang Panjang (November 2023), dan Yogyakarta (20-21 Januari 2024). (Humas Lawatari Yogyakarta-Antok Wesman-Impessa.id)