Event

Hari Batik Nasional, 2 Oktober, Seribu Prajurit TNI Membatik Pecahkan Rekor MURI

Hari Batik Nasional, 2 Oktober, Seribu Prajurit TNI Membatik Pecahkan Rekor MURI

Hari Batik Nasional, 2 Oktober, Seribu Prajurit TNI Membatik Pecahkan Rekor MURI

Impessa.id, Yogyakarta (2/10/2023) – Ribuan prajurit TNI Pria memecahkan rekor Muri dengan membatik massal, Senin (2/10/2023) pada acara Karnaval Abhinaya Abyakta Batik Jogja 2nd Series 2023. Gabungan prajurit TNI AD, AL, dan AU ini membatik di tengah Jalan Jenderal Sudirman, Yogyakarta.

Acara Abhinaya Abyakta Batik Jogja 2nd Series 2023 ini diselenggarakan atas kerjasama antara Pemda DIY, TNI, komunitas seniman, The Phoenix Hotel Yogyakarta dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Abhinaya Abyakta Batik Jogja 2nd Series 2023 juga sebagai penanda peringatan Hari Batik Nasional.

Di tengah jalan, para prajurit duduk berkelompok masing-masing empat orang, dengan selembar kain putih berukuran 50x50 cm yang bermotif burung Phoenix. Masing-masing kelompok disediakan satu kompor dengan cairan malam di atas wajan kecilnya, dan masing-masing prajurit memegang canting. Aktivitas tersebut berlangsung sekitar 45 menit.

Petugas Muri menghitung satu per satu prajurit peserta membatik massal. Mereka juga memastikan para prajurit ini betul-betul membatik. Museum Rekor Indonesia atau Muri mencatat, aktivitas ini sebagai rekor ke 11.264 dan sertifikat diserahkan langsung di atas panggung utama.

Sekda DIY Beny Suharsono yang membuka acara tersebut mengatakan, event ini menurutnya sangat istimewa. Seperti diketahui, bertepatan dengan tanggal 02 Oktober, pada tahun 2009 lalu, Batik Indonesia ditetapkan sebagai  warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi dari UNESCO sekaligus diperingati sebagai Hari Batik Nasional.

“DIY telah memiliki tiga warisan budaya tak benda yang diakui UNESCO, yaitu keris, wayang dan batik. Untuk itu, menjadi tugas kita bersama untuk mengaktualisasi warisan budaya tak benda menjadi sebentuk etos atau karya, dalam berbagai bentuk dan media,” ujar Beny.

Beny menambahkan, transformasi dari mitos menjadi etos, dari tataran filosofi ke ranah praksis merupakan upaya pelestarian sekaligus pemberdayaan budaya. Tanpa ada upaya transformasi, budaya akan mengalami kemunduran, dan pada akhirnya sirna dari peradaban.

“Saya menyampaikan apresiasi yang tinggi atas upaya Grup Perhotelan Accor bersama Tentara Nasional Indonesia untuk turut mengambil peran dan berkontribusi dalam menumbuhkembangkan rasa cinta dan bangga akan warisan budaya Indonesia. Mari bersama kita lestarikan batik sebagai warisan budaya, agar eksistensinya terus terjaga,” imbau Beny.

Komandan Korem 072/Pamungkas, Brigjen TNI Joko Purnomo menerima sertifikat Muri tersebut. Sedangkan medali diterima oleh Senior Vice President Operations and Government Relations Accor Indonesia and Malaysia, Adi Satria serta plakat diterima oleh GM The Phoenix Hotel Yogyakarta, Rulvastina Randy.

Brigjen TNI Joko Purnomo mengaku bangga dengan pencatatan rekor Muri ini. Dukungan penuh ia berikan pada kegiatan ini sebagai upaya melestarikan batik sebagai warisan dunia. "Kita kirim 1001 prajurit di event ini untuk mendukung pencatatan rekor Muri. Kita kukuhkan kembali batik sebagai kekayaan bangsa kita dan kita sosialisasikan ke masyarakat," ujar Brigjen Joko Purnomo.

Senior Vice President Operations and Government Relations Accor Indonesia and Malaysia, Adi Satria menuturkan, kolaborasi pihaknya dengan TNI ini sangat penting dalam rangka mempromosikan budaya luhur bangsa.

"Batik salah satu karya benda dan intelektual yang menjadi kekayaan bangsa Indonesia. Kita harus bangga dan ayo lestarikan bersama," tutupnya. (Humas Pemda DIY/Antok Wesman-Impessa.id)