Tim Kontes Robot Tari dari STMIK Mitra Lampung tetap Optimis Meski Menghadapi Kendala
Robot Tari sedang mengikuti Running Test untuk meyakinkan Robot Tari tersebut terkoneksi dengan baik
Impessa.id, Jogja : Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI) dalam Kontes Robot Indonesia Nasional 2018 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta berlangsung Kamis (12/07) hingga Jumat (13/07), diikuti berbagai Perguruan Tinggi se Indonesia, termasuk Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer – STMIK Mitra STMIK Mitra Lampung sebagai peserta dari Regional 1 yang berhasil membawa timnya ke Tingkat Nasional untuk Kategori KRSTI.
“Kami sangat bersyukur bisa berada di sini untuk mengikuti KRI Nasional 2018. Karena ini merupakan pengalaman pertama bagi universitas STMIK Mitra Lampung mengikuti KRI dan Alhamdulillah bisa sampai tingkat Nasional,” ungkap Yogi Andeswari dari STMIK Mitra Lampung.
Untuk bisa sampai pada tahap Nasional, bukan hal yang mudah bagi tim yang bernama Robogen. Yogi menerangkan dengan persiapan singkat selama lima bulan, timnya harus membuat robot KRSTI secara sempurna. Berbagai kendala seperti membuat otak robot yang harus diubah sebanyak tiga kali hingga memasangkan pakaian untuk penari robotnya menjadi tantangan tersendiri. seperti yang terjadi pada Running Test ke dua dimana tim Robogen menemui masalah. “Pada running test dua, tim kami memang sempat mengalami kendala teknis, kesalahan koneksi dan belum sempat diubah programnya sehingga robot tidak mau bergerak,” ungkapnya.
Bagi tim Robogen kendala yang dialami tidak akan menyurutkan semangat bertanding. “Kami percaya dengan persiapan yang sudah kami siapkan serta arahan dari pembimbing, InsyaAllah kami tetap optimis,” imbuh Yogi.
Running Test membuka kesempatan bagi seluruh peserta untuk menguji robotnya dalam arena pertandingan, untuk mengetahui kekurangan sehingga masih ada kesempatan memperbaikinya. “Dalam Running Test memang masih banyak terjadi kesalahan, seperti robot yang terjatuh di tengah pertandingan atau robot yang tidak mau berhenti bergerak ketika musik tidak berbunyi,” ungkap Ilham Egi Anshori selaku LO Teknis KRSTI. (ns/Tok)