Ekonomi-Bisnis

Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Citi Foundation Investasikan 4,3 Triliun Rupiah untuk Program Pengembangan Masyarakat

Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Citi Foundation Investasikan 4,3 Triliun Rupiah untuk Program Pengembangan Masyarakat

Batara Sianturi, Chief Executive Officer Citi Indonesia ungkapkan, dorong Pertumbuhan Ekonomi, Citi Foundation Investasikan 4,3 Triliun Rupiah untuk Program Pengembangan Masyarakat di Indonesia

Program ‘Pathways to Progress’: komitmen Citi untuk meningkatkan peluang pertumbuhan ekonomi dan kemampuan kerja generasi muda.

Melalui program ini, Citi Foundation secara global telah berinvestasi lebih dari US$ 275 juta atau setara dengan lebih dari Rp 4,3 triliun dan menjangkau lebih dari 73.000 masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.

80% penerima manfaat merasakan peningkatan kapasitas dan pengetahuan keuangan dan kewirausahaan berkat program ini.

Impessa.id, Magelang, 25 November 2022 – Citi sebagai salah satu bank global ternama di dunia berkomitmen untuk melaksanakan target-target Pembangunan yang Berkelanjutan (Sustainable Development Goals atau SDGs). Komitmen tersebut dijalankan oleh Citi Foundation melalui program pengembangan masyarakat, Pathways to Progress, yang secara global telah mengalokasikan hibah senilai lebih dari US$275 juta atau setara dengan lebih dari Rp4,3 triliun dan menjangkau lebih dari 73.000 masyarakat di berbagai daerah di Indonesia. Kontribusi ini merupakan bagian dari program pengembangan masyarakat perusahaan yang telah dijalankan sejak tahun 2014.

Batara Sianturi, Chief Executive Officer Citi Indonesia mengatakan, “Citi Indonesia berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan masa depan yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui Program ‘Pathway to Progress’, Citi Foundation secara global telah berinvestasi lebih dari US$275 juta atau setara dengan lebih dari Rp4,3 triliun. Program ini difokuskan untuk meningkatkan peluang pertumbuhan ekonomi dan kemampuan kerja generasi muda melalui pelaksanaan 60.000 pelatihan keahlian kerja dan 6.000 lapangan kerja baru sampai dengan 2023.”

“Kami sangat mengapresiasi para mitra program yang terlibat sejak 2014 hingga saat ini. Meski sempat dihadapkan dengan tantangan pandemi, tetapi semangat Citi dan para mitra program tidak pernah surut demi mendukung percepatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Kami percaya, hal ini mampu berkontribusi positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” lanjut Batara.

Untuk melaksanakan programnya di Indonesia, Citi bermitra dengan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB), Indonesia Business Links (IBL), Mercy Corps Indonesia (MCI), Asosiasi Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW), Prestasi Junior Indonesia (PJI), dan United Nations Development Programme (UNDP).

Puni A. Anjungsari, Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia mengatakan, “Berdasarkan hasil studi independen, program pembangunan masyarakat yang dilakukan oleh Citi Indonesia bersama para mitra berhasil menjangkau lebih dari 73.000 penerima manfaat, di mana 60% di antaranya merupakan perempuan. Hasil studi ini memperlihatkan bahwa program yang telah berjalan sejak 2015 hingga 2021 menghasilkan dampak positif yang signifikan. Lebih dari 80% penerima manfaat merasakan peningkatan kapasitas dan pengetahuan dalam hal-hal terkait literasi keuangan, kemampuan kerja, dan kewirausahaan,” ungkap Puni saat pemaparan hasil studi yang berjudul “Dampak Program Pengembangan Masyarakat oleh Citi Foundation: Membangun Masyarakat, Berpacu Mewujudkan Keuangan Berkelanjutan di Indonesia” di Balkondes Karangrejo, Magelang, Jum’at (25/11).

Studi ini merupakan kolaborasi antara Citi Indonesia dengan Kiroyan Partners, sebuah firma konsultasi public affairs dan komunikasi strategis berbasis penelitian yang merupakan anggota UN Global Compact (UNGC) sejak 2008 dan telah menjalankan berbagai studi tentang keberlanjutan. Studi ini bertujuan untuk melihat dampak paling signifikan dari program-program yang dilakukan pada kurun 2015-2021. Dengan menggunakan model Most Significant Change (MSC) – sebuah model pemantauan dan evaluasi partisipatif – studi ini mengumpulkan data dengan metode campuran (mixed method), untuk menggarisbawahi dampak paling signifikan yang dirasakan para penerima manfaat dan mitra program.

Program pengembangan masyarakat yang dilakukan Citi Foundation bersama mitranya telah dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia, antara lain Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur.

Program ini berfokus pada beberapa aspek utama, di antaranya pengelolaan keuangan rumah tangga, cara menabung sejak usia sekolah, pengaturan uang hasil panen, strategi melamar pekerjaan, pengelolaan usaha di tengah pandemi, pengembangan usaha yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, serta peningkatan kualitas kewirausahaan dengan kemampuan perencanaan usaha, hingga pelaporan keuangan UMKM.

Batara Sianturi, CEO Citi Indonesia saat ditemui di sela-sela acara pemaparan hasil studi yang berjudul “Dampak Program Pengembangan Masyarakat oleh Citi Foundation: Membangun Masyarakat, Berpacu Mewujudkan Keuangan Berkelanjutan di Indonesia” di Balkondes Karangrejo, Magelang, Jum’at (25/11). Berdasarkan hasil studi independen, program pembangunan masyarakat yang dilakukan oleh Citi Indonesia bersama para mitra berhasil menjangkau lebih dari 73.000 penerima manfaat, di mana 60% di antaranya merupakan perempuan.

Lebih dari 80% penerima manfaat merasakan peningkatan kapasitas dan pengetahuan dalam hal-hal terkait literasi keuangan, kemampuan kerja, dan kewirausahaan.

Dalam pada itu, Dwi Arum Sari, pengrajin gerabah dan wisata edukasi, Gerabah Arum Art, yang tinggal di Kawasan Warisan Dunia Candi Borobudur. Ia menjadi penerima manfaat program Kita Muda Kreatif (KMK) UNESCO dan Citi Indonesia sejak tahun 2017. Saat ditemui wartawan di Balkondes Karangrejo, Magelang (25/11), ia mengaku bahwa melalui pendampingan program KMK, ia berhasil memperluas jejaring serta mendapatkan banyak wawasan dan ilmu pengembangan usaha. (Puni A. Anjungsari/Antok Wesman-Impessa.id)