Impessa.id, Yogyakarta: Pasar Rakyat Jogja Gumregah di lahan eks kampus STIEKER jalan Parangtritis Km 3 Yogyakarta, melibatkan 239 stan, berlangsung hingga 16 Oktober 2022,  terbuka untuk umum secara gratis.

Pasar Rakyat Jogja Gumregah terselenggara atas kolaborasi antara Sekber Keistimewaan DIY, Altar Ria Production, Pola Prakarya didukung Paguyuban Pengusaha Pasar Malam Indonesia P3MI. Pasar Rakyat Jogja Gumregah digelar untuk mengobati kerinduan masyarakat akan adanya Pasar Malam Perayaan Sekaten yang terakhir dihelat tahun 2018.

Ketua Panitia Pelaksana Pasar Rakyat Jogja Gumregah Inung Norzani, menuturkan, panitia menyiapkan 239 tenda stan berukuran 4x3 meter dan 3x3 meter. Posisinya berada di tengah lapangan dikelilingi akses jalan untuk pengunjung. Di bagian tengah sisi timur didirikan panggung kesenian berukuran 12x10 meter. Sementara sisi barat untuk parkir kendaraan. Panitia juga membangun fasilitas mushola dan toilet umum. “Panitia menyiapkan tenda, sementara partisi dinding dan lantai dipersiapkan sendiri oleh pedagang. Untuk listrik pedagang dilayani oleh vendor penyedia jasa listrik,” imbuhnya.

Beragam wahana permainan semperti Tong Setan, Rumah Hantu dan Kincir Angin berada persis di depan pintu masuk. Tong Setan adalah atraksi sepeda motor berjalan dengan kecepatan tinggi memutar di dalam tong plat besi berdiameter sekitar 10 meter. Disebelahnya ada Rumah Hantu yang didominasi warna hitam dengan mural sosok-sosok hantu. Ketiganya merupakan wahana permainan khas Pasar Malam Perayaan Sekaten yang dulu hadir di Alun-Alun Utara Yogyakarta.

Panitia mematok tarif parkir sepeda motor tiga ribu rupiah dan mobil lima ribu rupiah baik di area dalam maupun luar. Panitia menggandeng warga Padukuhan Salakan Bangunharjo Sewon Bantul untuk turut mengelola parkir di lahan STIEKER.

Kabar menarik datang dari sektor perbankkan. Bank BRI kantor wilayah Yogyakarta dan Bank BPD DIY sepenuhnya mendukung Pasar Rakyat Jogja Gumregah dengan memberikan fasilitas layanan pembayaran digital Quick Response Code Indonesian Standart -QRIS teruntuk pedagang. QRIS adalah standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.

Jelang penyelenggaraan Pasar Rakyat Jogja Gumegrah, bertempat di sekretariat panitia di jalan KH. Ali Maksum Krapyak Kulon perwakilan Bank BRI Wilayah Cik Di Tiro Yogyakarta Asa Fadhillah dan perwakilan Bank BPD DIY Cabang Senopati Waskita beserta jajaran telah melakukan edukasi sekaligus sosialisasi pembayaran digital kepada para pedagang. Pihak perbankkan melakukan jemput bola pembukaan buku rekening nasabah.

Menurut Koordinator Umum Pasar Rakyat Jogja Gumregah Widihasto Wasana Putra, keterlibatan sektor perbankkan lewat layanan QRIS membantu mengangkat citra pasar rakyat sebagai destinasi belanja dan hiburan yang berkualitas.

Pihaknya menyambut baik keterlibatan sektor perbankkan untuk membantu melayani kebutuhan pengunjung dan pedagang. Adanya QRIS menutup potensi sekiranya ada peredaran uang palsu. Layanan digital ini dikatakannya menguntungkan para pedagang. Pedagang dengan akumulasi transaksi tertinggi akan mendapatkan reward dari pihak bank.

Widihasto memaparkan salah satu misi dari penyelenggaraan Pasar Rakyat Jogja Gumregah adalah mendorong sektor UMKM terus maju bertumbuh. Harapannya kedepan sektor perbankkan turut bersinergi dalam peningkatan kapasitas UMKM seperti membantu penguatan manajemen perusahaan, mendukung permodalan, pemasaran maupun sumber daya manusia para pelaku UMKM.

Sementara itu koordinator kesenian Nano Asmorodono mengatakan sebanyak 150 kelompok kesenian ikut meramaikan Panggung Rakyat. Terdiri dari berbagai kelompok seni diantaranya, ketoprak, jathilan, reog, tari klasik, tari kreasi, campursari, keroncong, drama, sholawat, hadroh, band koes plusan, band tembang kenangan, musik akustik, serta stand up comedy. Masyarakat yang ingin berpartisipasi mengisi Panggung Rakyat dapat menghubungi nomor 088808129913. Panggung Rakyat digelar setiap hari mulai pukul 15.00 hingga pukul 23.00 WIB. (Widihasto/Antok Wesman-Impessa.id)