Yoshio Yokobori, Konsultan Fesyen Ternama Jepang, Gandeng Disainer Jogja Tampil Di Tokyo
Yoshio Yokobori didampingi penterjemahnya Fitriani Kuroda saat bincang-bincang dengan Impessa.id usai gelaran Jogja Fashion Rendezvous 2018 di Jogja City Mall Yogyakarta, Jum'at (25/05/18).
Impessa.id, Jogja : Yoshio Yokobori, pengamat produk UKM - Usaha Kecil dan Menengah, dari Jepang, begitu respect terhadap benang sutera emas Indonesia yang dikelola oleh Fitriani Kuroda Silky Coton by Milangkori, dan kepada Impessa.id menyatakan kepuasannya setelah melihat langsung produk busana terbuat dari bahan alami tersebut dalam ajang Jogja Fashion Rendezvous 2018 bertemakan “Uniquely Glam” di Jogja City Mall, Jum’at malam (25/05/18)
“Saya takjub melihat sendiri ragam motif dan eloknya warna-warni busana Batik Indonesia yang ditampilkan pada peragaan busana malam itu. Dan saya telah membuat kesepakatan kerjasama dengan empat perancang busana Batik Jogja untuk mengusung karya-karya mereka di Tokyo” tutur Yoshio-san usai fesyen di malam pertama dimana Milangkori tampil dengan Silky Cotton-nya.
Di hari pertama pelaksanaan Jogja Fashion Rendezvous, Yoshio, selaku konsultan di event besar Japan Fashion Week, sempat menyaksikan peragaan busana karya sebelas disainer, diantaranya enam disainer dari Yogyakarta, dan empat diantaranya dia pilih untuk melakukan kontrak kerjasama mengirimkan produk pop-art ready-to-wear-nya guna dipajang di department store-department store pilihannya yang ada di Negeri Sakura.
“Impresi saya saat di Jogja sangat kuat, apabila saya bandingkan dengan tatkala saya hadir di gelaran fesyen di Singapura, di Hong Kong, di Seoul, maupun di negeri lain di kawasan Asia, banyak yang saya dapatkan di sini, banyak sesuatu yang baru yang saya temui, terlebih pada motif-motif disain batik yang penuh corak, disetiap disainer selalu ada yang beda”, ungkapnya kepada Impessa.id dalam bahasa Jepang yang diterjemahkan oleh Fitriani Kuroda.
“Saat saya mempelajari Batik, saya ketahui bahwa di setiap motif disain selalu terdapat cerita tersendiri, saya dapati itu semua dari literature mengenai Batik, sehingga tatakala saya melihat sendiri banyak motif muncul, berarti banyak cerita yang ada dibalik itu semua, apalagi bahan baku serat yang digunakan juga beragam, memakai pewarnaan alam, kemudian teknik yang digunakan ada tenun, eco-print dan sebagainya, it’s amazing! Luar biasa!” kagumnya.
Pilihan ke empat disainer Jogja, untuk menampilkan busana Batik Pop Art selama satu bulan di Tokyo, menurut Yoshio Yokobori, dikarenakan keunikan yang dimiliki Jogja, mulai dari sejarah motif Batik nya, proses pembuatan hingga tata-cara perawatan Batik yang dihasilkan para disainer tersebut. (ant).