Meningkatkan Literasi Keuangan Masyarakat Melalui Public Education
Axa Indonesia gelar public education tentang industri jasa keuangan syariah, kepada komunitas disabilitas di Yogyakarta, Jum'at (25/05/18)
Impessa.id, Jogja: Saat ini, pelaksanaan edukasi dalam rangka meningkatkan Literasi Keuangan Masyarakat sangat diperlukan karena berdasarkan survei yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bahwa tingkat literasi dan inklusi keuangan Daerah Istimewa Yogyakarta lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat nasional.
Data dari OJK tercatat capaian tingkat nasional sebesar 21,84 % dan 59,74 % pada tahun 2013, sedang tahun 2016 menjadi 29,66 % dan 67,82 %. Sedang Indek Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah di DIY, juga di atas angka nasional, masing-masing tercatat sebesar 9,45 % dan 13,45 %. Angka nasional tercatat sebesar 8,11 % dan 11,06 %.
Harris Marpaung, Head of Government Relations AXA Indonesia mengatakan, meskipun lebih tinggi dibandingkan rata-rata tingkat nasional, Industri Jasa Keuangan (IJK) Syariah masih harus berupaya keras lagi dalam melakukan public education agar pemahaman dan partisipasi masyarakat terus meningkat.
“Literasi Keuangan memiliki tujuan jangka panjang bagi seluruh golongan masyarakat, yaitu untuk meningkatkan literasi seseorang yang sebelumnya less literate atau not literate menjadi well literate dan meningkatkan jumlah pengguna produk dan layanan jasa keuangan”, ujar Harris Marpaung.
Dikatakan, sesuai dengan Revisit Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (Revisit SNLKI) yang dicanangkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di tahun 2018, upaya public education tertuju pula kepada kelompok profesi wartawan dan penyandang disabilitas. AXA Indonesia mendukung strategi tersebut dengan memilih wartawan dan penyandang disabilitas dalam meningkatkan Literasi Keuangan Syariah, yang berlangsung Jum’at (25/05/18) di salah satu hotel di kawasan Prawirotaman Yogyakarta. (ant)