Roro Dinar, Anak Muda Kreatif, Berhasil Memasarkan Produk Paper Doll nya ke Asia
Impessa.id, Yogyakarta: Roro Dinar, illustrator belia yang kini menekuni dunia Paper Doll yang booming di era 80-90-an di kalangan anak-anak Indonesia bahkan merata di belahan dunia lainnya, permainan boneka kertas dengan ganti-ganti kostum yang mudah dicopot dan dipasang sesuai keinginan si anak. Ditemui Impessa.id disela-sela opening outlet baru di Artotel Suit Bianti jalan Solo Yogyakarta, Jum’at petang (27/5/2022) Roro, sapaan akrabnya menuturkan passion-nya memilih Paper Doll sebagai bisnis UKM nya.
“Saya sih sebenernya masih mengembangkan bisnis usaha kecil dibidang ilustrasi yang kebetulan sudah saya kembangkan sejak April 2021. Aktif sebagai content creator, saya punya channel YouTube yang disitu isinya lebih banyak mengenai tutorial cara menggambar, karena saya illustrator, dan saya tuh suka banget menginspirasi orang lain untuk ayo ikutan jualan, ikutan jualan, selain itu saya mempromosikan dagangan saya itu di Tik Tok, karena sekarang kayaknya anak muda pada pake Tik Tok semua, jadi ya udah saya ikutan pake Tik Tok. Juga untuk mempromosikan, gitu..” ujar Roro.
“Saya itu suka gambar, terus dari gambar saya itu saya bikin merchandise, seperti gantungan kunci, ada poster, ada masker, tapi mujlai tahun 2021, saya bikin mainan yang ketika saya kecil dulu popular banget, saya mainin sama temen-temen saya yaitu Bongkar-Pasang atau BP atau orang sebutnya orang-orangan, tapi kalo internasional sih orang nyebutnya Paper Doll, karena gak cuman di Indonesia, ternyata setelah saya cari di internet, ternyata orang luar negeri pun mainin hal yang sama di tahun 90-an, sebelum ada Barbie, sebelum ada mainan yang di gadget, awalnya sih saya kangen aja sama mainan itu, saya pengin mainin lagi, trus awalnya saya mo beli di Shopee, ato di Tokopedia gitu, tapi gak ada gambar yang saya suka, trus saya piker oh kenapa gak saya bikin sendiri aja ya, gitu, ya udah, akhirnya saya iseng, saya gambar sendiri orangnya, saya bikin baju-bajunya, trus awalnya saya story di Instagram, teryata temen-temen saya tu pada bilang, ee lucu banget, mau dong saya beli, dimana, kamu jual aja deh, aku mau punya juga yang kaya kamu buat, terus ya udah, akhirnya dari situ o ya kenapa gak aku jual aja ya..nah dari sejak itu sampai sekarang saya sudah bikin lebih dari 100 karakter, semuanya punya nama masing-masing. (Termasuk Jeannie Wishley karakter dari Harry Potter yang sedang dipegangnya).
Saya itu bikin ada spesifikasinya, jadi saya bikin ada kategori atau series sesuai nama-nama musim. Jadi kalau ini Snow Character atau Snow Chara, yang lain ada Summer, Light dan Premium.
Roro segaja membuat Paper Doll nya berbeda-beda, karena dia ingin menjangkau market yang luas, misalnya yang Light di jual murah seharga 5-ribu-an, sedangkan untuk yang Premium teruktuk mereka yang sudah art open-minded, yang menilai bukan sekedar mainan belaka tetapi suatu karya yang harus diapresiasi karena pembuatannya hand-made. Untuk yang Premium, Roro yang memproduksi karyanya di rumahnya di kawasan Gowok, menggambarnya lebih detail.
Sebagai anak muda yang dinamis, Roro enggan bekerja di kantoran, namun lebih memillih menekuni dunia ilustrasi yang baginya tak pernah membosankan. Produk ilustrasinyapun kini sudah masuk ke Shopee yang menyediakan international store, mendistribusikan produk-produk Roro ke Singapura, Filipina, Hong Kong, Vietnam dan ke Thaiuland. Berhubung produk Roro sudah masuk pasar Asia, dirinya merasa kebingungan untuk meng-copyright kan setiap item karya baju yang menurutnya sudah ribuan item jumlahnya, semoga ada uluran tangan yang dapat membantunya menangani proses pengurusan Hak Cipta tersebut. Kepada Impessa.id, Roro pun sempat mengeluhkan adanya oknum di Indonesia yang terang-terangan menjiplak karya-karyanya dan kemudian menjual-belikannya, tanpa seijin dirinya. Untungnya, teman-temannya di IG sesama pecinta art secara terbuka mendukungnya, membantu menandai setiap produk aseli Roro, dan jika menemui ada produk tiruan maka mereka langsung melaporkan kepada pihak yang berwajib untuk menindaklanjutinya ke proses hukum.
Roro yang semula ingin bernostalgia, ingin menyuarakan kata hatinya kepada sesama anak muda, “Kalian itu anak muda, terus kalian punya jiwa seni, kalian itu juga bisa lho punya penghasilan hanya dari selembar kertas yang mungkin diremehkan, asalkan diolah secara kreatif ditambahkan seni, maka itu menjadi sesuatu yang bernilai bagus, selagi kalian masih diusia muda, olah aja terus kreatifitas anda karena anda bisa menghasilkan dari situ,” pesan Roro Dinar. (Feature of Impessa.id by Antok Wesman)