Pembukaan Gajah Gallery Jakarta, Di Casa Domaine GF Unit Retail No.1, Jalan Kh Mas Mansyur, Karet Tengsin-Tanah Abang
Pembukaan Gajah Gallery Jakarta, Di Casa Domaine GF Unit Retail No.1, Jalan Kh Mas Mansyur, Karet Tengsin-Tanah Abang
Impessa.id, Yogyakarta: Liza Markus dari Jakarta, mengabarkan bahwa Gajah Gallery dengan bangga mengumumkan peresmian ruang pameran baru di Jakarta, Indonesia, setelah berpengalaman menghadirkan ruang seni yang produktif dalam ekosistem seni di Singapura dan Yogyakarta.
Setelah lebih dari dua dekade bekerjasama dengan seniman yang inovatif dan signifikan secara historis dari Indonesia dan Asia Tenggara, ekspansi ke ibu kota Jakarta menjadi sebuah langkah yang sudah sepatutnya diambil Gajah Gallery untuk terus memberikan kontribusi yang berarti bagi dunia seni lokal maupun internasional.
Ruang baru Gajah Gallery menempati kompleks apartemen 'Casa Domaine'. yang terletak di jantung kota dan dikenal dengan kawasan bisnisnya yang marak. Memposisikan diri di pusat artistik yang berkembang pesat, pada tahun 2012, Galeri melihat kebutuhan dan peluang penting untuk mendirikan rumah produksi seni di Yogyakarta. Gajah Gallery merasa terhormat dapat terlibat dengan audiens baru dan beragam. Dengan perkembangan ini Gajah Gallery dapat meneruskan misinya untuk terus mendukung kesenian dan seniman lintas generasi dari Asia Tenggara.
Pembukaan perdana ruang pamer baru ini diresmikan dengan pameran kelompok yang menampilkan sederetan seniman terkemuka yang telah lama bekerja dengan Gajah Gallery yaitu: Ashley Bickerton, Erizal As, Fika Ria Santika, Handiwirman Saputra, I GAK Murniasih, Jane Lee, Kayleigh Goh, Ridho Rizki, Rosit Mulyadi, Rudi Mantofani, Semsar Siahaan, Suzann Victor, Uji 'Hahan' Handoko, dan Yunizar.
Lintas generasi dan medium, para seniman ini menampilkan karya-karya ikonik dalam perjalanan karir mereka serta karya baru yang dibuat khusus untuk pembukaan Gajah Gallery Jakarta. Kurasi karya dalam pameran pembukaan ini juga menunjukkan arah dan eksperimen artistik terbaru mereka selama beberapa tahun belakangan.
Emir Najid Joseph Kong menuturkan, “Pameran ini merupakan perayaan sebuah lembaran baru bagi galeri kami, sekaligus sebagai ungkapan terima kasih atas dukungan yang terus menerus diberikan dari para seniman, kolektor, dan teman-teman di kancah seni Indonesia, tanpa mereka, Gajah Gallery tidak akan mencapai tonggak pencapaian besar ini.”
Dikatakan, “Untuk tahun pertama Gajah Gallery Jakarta, kami dengan senang hati mempersembahkan rangkaian pameran dan inisiatif seni yang menarik untuk publik seni Jakarta. Pameran seni NFT perdana Gajah Gallery ‘Superfuture’ hadir dalam iterasi keduanya di Jakarta, mengumpulkan enam seniman dari Indonesia, Singapura dan Amerika Serikat yang sedang memulai eksplorasi seni digital, ataupun yang telah lama menggunakan metode digital untuk mewujudkan visi artistik mereka.”
“Galeri kami juga menggelar pameran tunggal seniman pelopor dari Bali, I Gusti Ayu Kadek Murniasih, dengan karya-karyanya yang berani dan tunggal dipuji oleh penulis seni Indonesia sebagai “pernyataan mencekam tentang perjuangan perempuan dari objek seksual pasif menjadi subjek seksual aktif”. Selain itu, Gajah Gallery menjadi tuan rumah pameran tunggal komprehensif dari seniman kelahiran Sumatera Barat Erizal As, yang menguji batas-batas lukisan potret dan lanskap dengan gaya abstrak-ekspresionisnya yang memikat berbagai demografi audiens,” imbuhnya lebih lanjut.
Tentang Galeri
Sejak tahun 1996, Gajah Gallery telah menjadi pelopor di ranah seni Asia Tenggara. Dari awal yang sederhana bertempat di Monk's Hill, Singapura, Gajah Gallery terus berkembang dan sekarang menempati sebuah ruang industrial besar di Tanjong Pagar, Singapura. Gajah Gallery lalu membuka gedung pameran kedua di kota seni Yogyakarta, Indonesia yang juga terus berkembang pesat, menjadi sebuah tempat seniman berkarya dan berkumpul. Kedua ruang pamer tersebut hadir dengan atmosfer unik yang mendukung terjadinya interaksi estetika kontemporer dan wacana kritis. Dengan ekspansinya ke Jakarta, Gajah Gallery akan terus menerbitkan seniman-seniman kontemporer yang diakui secara kritis dan menghidupkan kembali makna ruang galeri sebagai tempat munculnya banyak peristiwa penting yang telah menjadi bagian dari ranah seni kontemporer di kawasan Asia Tenggara.
Gajah Gallery tetap berdedikasi untuk mendukung seniman Asia Tenggara dan mempromosikan relevansi internasional mereka. Selama bertahun-tahun, galeri telah merintis banyak inisiatif seperti menghidupkan kembali kontribusi akademis untuk kategori seni dan sejarah seni Indonesia. Gajah Gallery juga telah menginisiasikan berbagai pameran penting seperti ‘Lokanat: Ground Zero’ yang mengambil inspirasi dari sebuah perjalanan ke Yangon, ‘Intersections: Amerika Latin dan Seni Kontemporer Asia Tenggara’ yang merangkum perjalanan ke Havana, Kuba dan juga pendirian institut seni Yogya Art Lab (YAL), sebuah ekstensi dari Gajah Gallery, Yogyakarta.
Gajah Gallery Jakarta, Ground Floor, Casa Domaine, Jalan Kh. Mas Mansyur Kav. 1 RT. 6 / RW. 8, Karet Tengsin, Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10250. Jam Operasional: 10 am – 6 pm (Hari Kerja) | 12 pm – 6 pm (Sabtu, Minggu & Tanggal Merah), +62 8128 0135 985, emir@gajahgallery.com
Gajah Gallery Singapore, 39 Keppel Road, #03-04 Tanjong Pagar Distripark, Singapore 089065. Jam Operasional: 11 am – 7 pm (Hari Kerja) | 12 pm – 6 pm (Sabtu, Minggu & Tanggal Merah), +65 6737 4202, art@gajahgallery.com
Gajah Gallery Yogyakarta, Jl. Keloran No.Rt 004, Senggotan, Tirtonirmolo, Kec. Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55184. Jam Operasional: 10 am – 6 pm Hari Kerja dan sabtu Sabtu Minggu & Hari Libur Nasional- Kunjungan harus dengan janji terlebih dahulu. +62 274 4294322, liza@yogyaartlab.com
Facebook: www.facebook.com/gajahgallery/ Instagram: @gajahgallery (Liza Markus/Antok Wesman-Impessa.id)