Event

Omah Budoyo Karangkajen Yogyakarta Gelar Pameran Maracosa, Menghidupi Batik Melintasi Zaman

Omah Budoyo Karangkajen Yogyakarta Gelar Pameran Maracosa, Menghidupi Batik Melintasi Zaman

Omah Budoyo Karangkajen Yogyakarta Gelar Pameran Maracosa, Menghidupi Batik Melintasi Zaman

Impessa.id, Yogyakarta: “MARACOSA” adalah sebuah karya pertunjukan sinematik yang merupakan kolaborasi Papermoon Puppet Theatre dengan Nona Rara Batik. Karya pertunjukan teater boneka yang dikemas dalam bentuk sinema film yang terinspirasi dari sebuah bangunan pabrik batik tua, kisah perjalanan batik dari generasi ke generasi, sampai ke motif-motif batik berikut makna-maknanya.

MARACOSA yang dalam bahasa Sansekerta berarti “melihat sendiri”, adalah sebuah karya yang didedikasikan untuk seni-seni tradisi yang berkelindan di kehidupan masyarakat dari generasi ke  generasi,menggeliat, bertahan, berkembang atau bahkan hilang dengan cara yang beragam. Kali ini, karya-karya dan artefak dari pertunjukan sinematik “MARACOSA” dipamerkan di Omah Budoyo Karangkajen Yogyakarta, untuk pertama kalinya ke hadapan publik.

Hadir karya fotografi dari Rangga Yudhistira, karya cetak etsa Muhammad Alhaq dan Ing Printmaking, boneka-boneka besutan Anton Fajri, Muhammad Alhaq, Pambo Priyojati, Beni Sanjaya, Hardiansyah Yoga, Retno Intiani dan Maria Tri Sulistyani serta alunan musik dari Yennu Ariendra dalam pameran itu.

Jika pertunjukan MARACOSA menyorot bagaimana generasi penerus perlu mengalami dan menemukan sendiri makna dari nilai yang diyakini generasi pendahulu, dalam kolaborasi ini Omah Budoyo, Papermoon Puppet Theatre, dan Nona Rara Batik mengajak pengunjung untuk merayakan pertemuan wastra batik dan tenun dengan seni teater boneka, fotografi, cetak etsa, sinema, dan juga musik, melalui pameran MARACOSA dan berbagai aktivitas pilihan di dalamnya.

Agenda Pameran “MARACOSA”

10 April 2022: Pembukaan Pameran & Artist Talk (untuk undangan)

11 April- 10 Juni 2022: Pameran

7 & 21 Mei 2022: Pemutaran karya “MARACOSA”

14 & 28 Mei 2022: Workshop Puppet Making & Body movement

Omah Budoyo

Omah Budoyo merupakan sebuah galeri seni yang mengusung misi pelestarian budaya dan lahir dari komitmen dan semangat Warwick Purser. Sebagai seorang filantropi yang sudah lebih dari empat puluh tahun berkontribusi dalam pengembangan seni kriya Indonesia agar lebih dikenal di kancah internasional, konsistensi Warwick Purser turut terwujud dalam Omah Budoyo. Untuk menjaga serta menawarkan makna/nilai baru dalam warisan budaya nusantara, Omah Budoyo yang belum genap berusia satu tahun dan berbasis di Yogyakarta memiliki berbagai tawaran pengalaman budaya melalui kegiatan reguler workshop (batik, gamelan, macapat, ceramic, dan banyak lainnya), curated showroom yang menawarkan beragam koleksi desainer kenamaan Indonesia, resto dan kafe yang menyajikan variasi menu nusantara, serta sebuah galeri seni yang memamerkan karya-karya seniman dalam negeri.

Misi pelestarian budaya yang diusung Omah Budoyo terwujud salah satunya melalui perhelatan Ode to My Origins pada awal tahun 2022. Perhelatan ini menampilkan kolaborasi apik antara Iskandar Widjaja dan Anon Suneko. Dua insan musik dengan disiplin berbeda ini menampilkan pentas kolaborasi violin dan gamelan dengan semangat pelestarian budaya bertajuk Ode to My Origins: a Tribute to Motherland. Dalam perhelatan ini, lini ohmmbybai karya Bai Soemarlono dan Sasih Kebaya karya Equatorial X Happy Salma juga menampilkan beragam koleksi lurik dan kebaya yang semakin melengkapi misi pelestarian budaya Omah Budoyo. Misi pelestarian budaya ini akan terus menjadi akar dari beragam aktivitas dan kerja Omah Budoyo di masa depan.

Info detail dapat di klik di: omahbudoyo.com, IG: @omahbudoyo_official, Email: omahbudoyojogja@gmail.com

Papermoon Puppet Theatre

Papermoon Puppet Theatre adalah sebuah kelompok seniman yang melakukan eksperimen dalam medium teater boneka. Berbasis di Yogyakarta, Indonesia, di sebuah negara yang dikenal dengan seni wayangnya,

Papermoon hadir sebagai kelompok seniman muda yang melakukan eksperimen dengan memperluas medium seni teater boneka dengan medium lain, dan menciptakan karya-karya imajinatif yang bicara mengenai identitas dan juga persoalan sosial.

Tidak hanya membuat karya pementasan, Papermoon Puppet Theatre juga menampilkan karya mereka dalam pameran seni visual, membagi pengetahuan mereka melalui workshop, membuat laboratorium pementasan teater boneka, menginisiasi 2 festival; PESTA BONEKA (festival teater boneka berskala internasional dua tahunan yang diselenggarakan sejak 2008) dan GULALI FESTIVAL (Festival seni pertunjukan untuk penonton anak yang diselenggarakan sejak 2021).

Selama masa pandemi, sejak awal 2020, Papermoon Puppet Theatre melakukan eksplorasi seni teater boneka dan sinema, dan mempresentasikan karya-karya mereka secara daring.

Karya pertunjukan panggung dan juga pertunjukan sinematik mereka telah mengunjungi berbagai benua di belahan dunia.

Info detail dapat di klik do: www.papermoonpuppet.com, IG: @papermoonpuppet, Email: papermoonpuppet@gmail.com

NONA RARA BATIK

Dalam rangka ulang tahun ke-10, Nona Rara bercita-cita membuat karya yang mengangkat cerita batik dalam bentuk yang berbeda. Bentuk karya dengan nafas baru akan membantu mempertahankan keberadaan batik agar tetap relevan di generasi selanjutnya. Ajakan kolaborasi ini disambut baik oleh Papermoon Puppet hingga tercipta Maracosa. nonarara.com, IG: @nonararabatik. (Papermoon Puppet Theatre/Antok Wesman-Impessa.id)