Festival Seni Cahaya Sumonar Digelar Di Jogja National Museum, 6-12 Desember 2021
Melihat Relasi Cahaya Melalui Spectrum Optica
Impessa.id, Yogyakarta: Momentum perayaan tahun ketiga peristiwa festival seni cahaya berskala internasional, SUMONAR 2021 kembali diselenggarakan mulai Senin, 6 Desember 2021 hingga Minggu, 12 Desember 2021, di Jogja National Museum, Yogyakarta. SUMONAR merupakan perayaan cahaya yang diproyeksikan pada bidang-bidang nyata maupun rekaan. Juga terdapat sebaran cahaya di dalam ruang, yang menimpali gagasan yang sudah ada menjadi imajinasi liar, atau sekadar memancing gagasan baru dan berusaha bercerita melalui perspektif yang berbeda.
Mulanya diselenggarakan pada tahun 2018 dengan nama Jogjakarta Video Mapping Festival (JVMF) bersamaan dengan Festival Kesenian Yogyakarta 30 di sepanjang Jalan Malioboro dan Kawasan Nol Kilometer. Kemudian tumbuh menjadi SUMONAR di tahun 2019 dan berkembang hingga sekarang. Kurator, Ignatia Nilu menuturkan, bagaimana kehadiran cahaya di dalam konstelasi keseharian manusia membawa ketertarikan untuk menginvestigasi proses berelasi spektrum cahaya hari ini dengan dinamika sosial, alam, dan pengetahuan.
Berangkat dari idiom fisika, “Spectrum Optica” dapat dimaknai sebagai pindai inderawi untuk menangkap spektrum gelombang elektromagnetik yang tepatnya merupakan bagian dari spektrum optik kasat mata manusia. ââUnsur cahaya hadir sebagai spektrum utama yang diolah, yang di hari ini kita dapat menyadari kehadiran cahaya juga termimesis dalam mantra visual yang dibuat manusia. Serta pencanggihan teknologi juga turut menyajikan cahaya dalam konfigurasi cahaya bergerak yang dikerjakan secara digital maupun komputasi digital yang turut hadir dalam gelaran Sumonar oleh para seniman.
Festival yang diselenggarakan oleh JVMP dan SAAB! Production kali ini berusaha mengajak membagikan pengalaman estetis melalui rengkuhan kenangan yang berpendar pada setiap titik cahaya yang dihadirkan oleh seniman yang diundang untuk mengekspresikan gagasannya.
Fani Cahya Putra atau akrab disapa Fani dari Jogjakarta Video Mapping Project (JVMP) menambahkan, penyelenggaraan tahun ini, mencoba untuk mengembalikan kebiasaan masyarakat umum yang bertemu, mengapresiasi karya seni cahaya, berjejaring untuk berbagi kebaikan apapun dengan kondisi yang tidak mudah untuk diwujudkan seperti sekarang ini.
Pilihan Jogja National Museum sebagai venue cukup representatif dalam mengakomodasi ekspresi para seniman cahaya, dalam beragam sajian program yang dapat dinikmati setiap hari mulai Senin hingga Minggu, 6-12 Desember 2021, pukul 13.00 WIB hingga 21.00 WIB, dengan kunjungan terbatas dan mematuhi protokal kesehatan serta melakukan registrasi melalui formulir yang telah disediakan. “Ada banyak kejutan dalam rangkaian tahun ini dengan workshop bersama Epson yang nantinya juga menampilkan salah satu karya artis JVMP, yang menarik adalah merespon gelombang besar Crypto Art di dunia NFT, Non-Fungible Token,” ujar Fani.
Video Mapping dan Exhibition Artists SUMONAR 2021 masing-masing, Filamen, JVMP x Tempa, LZY x Coldiac, MöDAR, Plan X, Sembilan Matahari, 404Zero, Blanco Benz Atelier, Budi Prakosa (Iyok), Eldwin Pradipta, Iyok Prayogo, Marcel Schwittlick, Paguyuban Algorave Indonesia, Patrick Hartono, Sanjonas, Utami Atasia Ishii, dan Venzha Christ.
Program Acara SUMONAR 2021 meliputi, Artist & Curatorial Talk: 8 Desember 2021, 15.00 WIB; Sumonar Digital Fair: Apresiasi karya seni menggunakan NFT; Video Mapping Performance: 6, 8, 10 & 12 Desember 2021, 19.00 WIB; Visual Workshop: 11 Desember 2021, 15.00 WIB (terbatas); Video Mapping Exhibition open: 6 - 12 Desember 2021, 13.00 - 21.00 WIB. Note: Jadwal dapat berubah sewaktu-waktu.
Untuk informasi lebih lanjut klik di Instagram: @sumonarfest, Facebook: Sumonarfest, Twitter: @sumonarfest, YouTube Channel: Sumonar, Website: www.sumonarfest.com, Email: sumonar.marcom@gmail.com. (Diendha Febrian/Antok Wesman-Impessa.id)