Pekan Budaya Difabel Bertajuk Gemati, Di Pura Wisata Yogyakarta, 28 November-3 Desember 2021
Impessa.id, Yogyakarta: Pada tahun 2021 ditengah pandemic, Pekan Budaya Difabel -PBD hadir secara hybrid, mengangkat tema “Gemati” kata dalam Bahasa Jawa yang berarti pengertian yang tulus, alias sayang banget. Tema “Gemati” dipilih karena rasa ini penting dalam relasi manusia dan sejalan dengan gagasan inklusif dalam isu disabilitas.
Kepala Seksi Seni Dinas Kebudayaan Daerah Istumewa Yogyakarta Dra Purwiati yang didampingi Broto Wijayanto selaku Ketua Acara PBD 2021, menjelaskan, “Gemati memperkuat hubungan. Gemati adalah saling paham, menyesuaikan, dan menata rasa, tidak hanya antar difabel tetapi juga dengan non-difabel. Dengan Gemati, kita menjadi mau dan mampu membangun sinergi dan kolaborasi dua arah dalam ekosistem inklusi. Masyarakat inklusi yang harmonis akan tercipta. Dengan pendekatan kebudayaan, PBD 2021 memberikan ruang interaksi dan relasi bagi difabel dan juga non-difabel untuk memupuk gemati dalam diri masing-masing”.
Program Pendukung
Broto Wijayanto menuturkan, Gemati Pitutur yang berlangsung pada 13-18 November 2021 berupa Workshop Keterampilan teruntuk pendamping disabilitas di 5 (lima) kabupaten dan kota di DIY. “Workshop bertujuan untuk memberi pembekalan bagi para pendamping di setiap daerah agar pelayanan mereka bagi terwujudnya masyarakat inklusi semakin memberikan dampak positif. Workshop yang diberikan adalah workshop pengasuhan anak dan kewirausahaan.,” ungkapnya.
Kemudian, Workshop berupa, Eco Print, Makanan Bersertifikasi, Pengasuhan Difabel dengan Belajar Bahasa Isyarat, Parenting untuk Disabilitas, Kewirausahaan dan Motivasi, Budidaya Lele dalam Ember, Bagaimana Berinteraksi dengan Difabel,
Workshop UMKM dari 5 Kabupaten pada 29 November 2021; Gemati Micara (Talkshow) pada 21 dan 28 November 2021 (Angkringan); 26 November dan 3 Desember 2021 (Dialog Budaya);
Live di TVRI setiap jam 17.00 WIB, berupa seri perbincangan dan diskusi yang mengusung tema ‘Menjadi Teman Inklusi’ mengangkat topik kolaborasi inklusi, seperti: teman-teman difabel yang bergerak di bidang kesenian dan kebudayaan untuk berbagi tentang bagaimana menjalin interaksi, Kemudian teman-teman non-difabel/difabel yang bergerak di berbagai bidang yang terkait kesenian dan kebudayaan yang memberikan ruang bagi teman-teman difabel.
Selanjutnya, para pemangku kebijakan yang memiliki peran dan kontribusi untuk menyediakan iklim inklusi dan kolaborasi dalam dunia kesenian dan kebudayaan di Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Museum Sonobudoyo berbagi tentang upaya mereka membuat museum yang lebih ramah difabel berdasarkan hasil dari diskusi yang mereka adakan sebelumnya.
Gemati Hasta Karya (Pameran); Ragam karya komunitas difabel dipamerkan pada Pameran Produk yang digelar di KASULI Alun-Alun Kidul, Langenarjan pada tanggal 29 November - 3 Desember 2021. Secara daring maupun luring, pengunjung dapat menyaksikan karya komunitas difabel Yogyakarta.
Gemati Krida Budaya (Pentas): 3 Desemeber 2021; Pekan Budaya Difabel 2021 membuat beberapa karya pertunjukan dari komunitas inklusif yang melibatkan difabel dan non difabel. Pertunjukan mencakup banyak bidang kesenian seperti tari, musik, atau teater. Karya-karya akan ditampilkan dalam beberapa kesempatan, yakni sebagai pembukaan talkshow, pembukaan pameran, serta saat pameran produk berlangsung.
Sebuah karya operet yang melibatkan difabel dan non-difabel juga akan digelar dalam Pekan Budaya Difabel 2021. Proses operet disutradarai oleh seniman peran/teater Broto Wijayanto, dan dapat disaksikan secara daring, serta mengikuti; protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
Operet berjudul “Punakawanita” menggambarkan IBU, sosok yang gemati dan sayang anak, yang diturunkan ke dunia karena keadaannya sudah kacau-balau, sehingga kehadiran Punakawanita di dunia mampu menyejukkan suasana.
Gemati Pustaka (Buku): 28 November 2021, Relasi dan interaksi dalam proses kolaborasi serta pendampingan bagi teman-teman difabel akan dicatat, ditulis, dan didokumentasikan oleh Kusen Alipah Hadi untuk mendeskripsikan dinamika yang terjadi dan selanjutnya menjadi panduan bagi masyarakat secara lebih luas. Sekaligus menjadi penutup rangkaian acara Pekan Budaya DIfabel 2021 di Jalan Langenarjan Lor No.16, Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55131. (Cecilia/Antok Wesman-Impessa.id)