Pameran Virtual, Seni Media Rekam JMMK Ke-13, Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta, 28 Oktober - 12 November 2021
Pameran Virtual, Seni Media Rekam JMMK Ke-13, Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta, 28 Oktober - 12 November 2021
Impessa.id, Yogyakarta: Pameran dan Penayangan Seni Media Rekam “Jalan Menuju Media Kreatif” merupakan program tahunan yang dihelat Fakultas Seni Media Rekam -FSMR Institut Seni Indonesia -ISI Yogyakarta sejak tahun 2009 dan diikuti oleh mahasiswa, staf pengajar Program Studi Fotografi, Televisi, dan Animasi FSMR, ISI Yogyakarta, selain itu juga diikuti oleh kolega dunia akademis, industri, para professional, dan seniman seni media rekam, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Pameran didedikasikan kepada publik sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap eksistensi dan pengembangan keilmuan bidang seni media rekam khususnya fotografi, program televisi, film, animasi dan game serta sebagai indikator kualitas belajar mengajar di FSMR ISI Yogyakarta. Pameran tahunan seni media rekam “Jalan Menuju Media Kreatif -JMMK” #13, Tahun 2021, secara khusus menyajikan tema “Disrupsi Seni Media Rekam Di Era New Normal”. Menurut Merriam-Webster, disrupsi adalah tindakan atau proses mengganggu sesuatu: istirahat atau gangguan dalam perjalanan normal atau kelanjutan dari beberapa kegiatan, proses, dan lain sebagainya.
Era New Normal menjadi tolok ukur ruang dan waktu untuk tema pameran guna membersamai semangat zaman yang dialami pada masa pandemi Covid-19. Berangkat dari konteks tersebut, JMMK #13 mencoba menyoroti dan menampilkan karya-karya seni media rekam yang mucul di Era New Normal dengan strategi dan siasat unik dan baru pada perwujudannya.
Pameran dan tayang virtual seni media rekam “Jalan Menuju Media Kreatif 13” dilaksanakan di FIAP Exhibition Center -FEC, Galeri Pandeng, FSMR ISI Yogyakarta secara virtual melalui https://galeripandeng.isi.ac.id/ pada Kamis, 28 Oktober hingga 12 November 2021. JMMK #13 merupakan pameran dan tayang seni virtual yang resmi bertaraf internasional karena telah mendapatkan sertifikasi dari Fédération Internationale de l’Art Photographique -FIAP.
Pemilihan waktu pelaksanaan bulan Oktober sekaligus bertepatan dengan peringatan ulang tahun FSMR, ISI Yogyakarta yang ke-27 sesuai dengan mulainya operasional di FSMR, ISI Yogyakarta. Pameran dan tayang virtual ini menampilkan karya fotografi, program televisi, video-art, film dokumenter,film cerita,film animasi, dan game karya mahasiswa dan dosen di lingkungan FSMR, ISI Yogyakarta maupun karya-karya tamu yang setiap tahun selalu turut berpartisipasi dari berbagai perguruan tinggi seni dengan program studi bidang media rekam yang tergabung dalam BKS-PTSI -Badan Koordinasi Seni Perguruan Tinggi Seni Indonesia, para kolega profesional Fakultas Seni Media Rekam, dan peserta tamu dari perguruan tinggi sejenis di luar negeri yang menjalin kerja sama dengan FSMR ISI Yogyakarta seperti CIT Canberra, Universiti Teknologi Mara -UiTM Malaysia, VCA -University of Melbourne, Eszterhazy Karoly University Hungaria, RMIT Australia, KMITL Thailand, dan juga University of Arts Targu Mures Romania.
Pada penyelenggaraan yang ke-13 di tahun 2021, terdapat total 65 karya dari fotografi, film dan televisi, serta film animasi dan game baik dari civitas academica FSMR, ISI Yogyakarta maupun kolega akademik dalam dan luar negeri. Keragaman karya-karya yang ditampilkan merupakan represenasi semangat zaman yang muncul dan terlecut dari pengalaman selama masa pandemi ini dengan berbagai dialektikanya. Dekan FSMR, Dr Irwandi MSn, menyampaikan bahwa kegiatan JMMK #13 yang digelar bertepatan dengan perayaan 27 tahun kelahiran FSMR, ISI Yogyakarta diselenggarakan di saat pandemi, sehingga menuntut banyak hal ‘baru’ untuk tetap produktif dan kreatif di tengah berbagai keterbatasan.
“Tahun 2021, JMMK memaksimalkan pemanfaatan web FEC, Galeri Pandeng, dan aplikasi berbasis android sebagai media representasi karya. Hal ini sebagai wujud semangat seluruh civitas academica FSMR, ISI Yogyakarta untuk berbagi informasi dan memudahkan stakeholder dalam mengakses dan menikmati karya-karya yang disajikan dalam pameran dan penayangan virtual,” imbuh Dr Irwandi. Aplikasi android tersebut dapat diunduh melalui Google Playstore dengan kata kunci JMMK.
Pamungkas selaku Wakil Panitia menuturkan bahwa Jalan Menuju Media Kreatif -JMMK, berawal sebagai kegiatan pameran keliling, pertama pameran di Yogyakarta di TBY, lalu ke Jakarta, Ke Bandung dan ke Bali dan kembali ke Jogja lagi dan beberapa kali pameran di Jogja Galery.
“JMMK unik karena tidak diatur secara akademik dan menjadi bagian dari diseminasi karena selain menjadi tempat pertanggungjawaban kami sebagai Lembaga Pendidikan, kepada masyarakat, juga menjadi ruang interaksi baik kepada kolega maupun professional, para seniman media rekam,” ujar Pamungkas.
Sebagai lompatan yang cukup bagus JMMK mulai dua tahun terakhir dikeluarkan secara produk akademik dan recognize secara hukum. Katalog didaftarkan ke ISBN, karena dengan begitu maka karya-karya yang ada sudah mempunyai kekuatan hukum dan secara akademis bisa dipertanggungjawabkan.
Mulai dua tahun terakhir, karya-karya JMMK yang masuk selain ada kurator dengan kuratorialnya juga memilih area terbaik untuk kita HAKI kan (Hak Kekayaan Intelektual). Di JMMK ke-12 ada 6 karya plus 3 Karya Terbaik dari setiap ProDi yang di-HAKI-kan dan pengelolaannya berada di Lembaga selama 50 tahun, Lembaga mengelola atas karyanya bukan ekonominya bagian ekonominya itu urusan si pembuat karya. Tujuannya untuk pendidikan, untuk pengetahuan, untuk meningkatkan kesejahteraan, untuk memberi semangat kepada mahasiswa agar terus berkarya mengolah kreativitasnya
JMMK dapat diikuti oleh setiap mahasiswa minimal telah enam bulan kuliah aktif dan lulus aturan kurator termasuk kurator eksternal yakni Jay Subiakto. Tersedia dua beasiswa masing-masing, Sujai Award teruntuk 12 mahasiswa dengan IPK Tertinggi dan beasiswa teruntuk lima mahasiswa Kelas Industri dari ProDi Animasi dari PT Wangsa Ultima Kreasi (Mythologic Studio).
Rangga Yudhoyono selaku CEO PT Wangsa Ultima Kreasi ketika dikonfirmasi Impessa.id terkait minat pihaknya untuk memberikan beasiswa menuturkan bahwa untuk membuat negeri ini bangkit maka industri harus turun langsung ke pendidikan guna menjadikan SDM anak-muda menguasai skill yang dibutuhkan dunia industri, sebagai investasi masa depan bangsa.
Diharapkan pameran dan penayangan ini dapat menjadi penguatan lembaga pendidikan media rekam dalam mengimplemetasikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka -MBKM. Selain itu juga diharapakan makin eratnya jalinan kerjasama dan koneksi dengan seluruh keluarga besar FSMR, ISI Yogyakarta beserta para stakeholder dalam meng karya dan ilmu seni media rekam. Semoga pameran ini mendapat apresiasi positif demi tercapainya cita-cita luhur sebagai bagian dari upaya menggali jati diri bangsa melalui seni. (Adya Arsita/Antok Wesman-Impessa.id)