Impessa.id, Yogyakarta: Hampir dua tahun sepanjang pandemi merebak, seniman pematung Ali Umar berproses melanjutkan niat untuk mencatat, mendokumentasi dan memvisualkan apa yang dia rasakan dan dia alami. Dalam perbincangan dengan Impessa.id, Ali Umar menuturkan niatannya membuat patung-patung merepresentasikan mesjid tersebut.

"Saya lihat,ketika awal pandemi Covid-19, hampir di seluruh dunia, masjid ditutup, tidak diperbolehkan untuk sholat berjamaah, saya sangat terharu dan tidak bisa berbuat apa-apa, tidak pergi kemana-mana, namun saya berkarya sebagai ungkapan rasa keprihatinan saya ini, satu persatu saya buat, sekarang sudah lebih dari 40 karya," ungkapnya.

Ke semua 40 karya patung mesjid tersebut, satu persatu akan dia bagi-bagikan kepada seluruh negara yang ada masjidnya, terutama negara Muslim, dengan cara dia pamerkan dengan mengundang semua kedutaan saat opening, lalu perwakilan dari kedutaan itu bebas memilih satu karya setelah pameran selesai, pilihan karya akan dikirim ke kedutaan masing-masing.

"Saat ini saya minta dukungan untuk kelanjutan proses pembuatan karya dan saya melelang 10 karya sebagai bentuk sponsor, nantinya pada saat opening karya ini akan saya berikan, bersamaan dengan pemberian kepada negara-negara lain, melalui kedutaan masing-masing," ujar Ali Umar.

"Satu karya Rp 1.000.000, Alhamdulillah kerabat yang dengan ikhlas men-support yakni, Dr Fasli jalal Rektor Yarsi (dua karya), Asmujo dosen ITB (satu karya), Yulhendri pematung (satu karya), Abdullah Jones artis dan Penulis Malaysia (satu karya), Syuq artist dan grup perupa malaysia (satu karya), masih tersisa empat karya lagi dari 10 karya yang saya lelang untuk ke lanjutan proses pembuatan karya yang rencananya, Insya Allah 60-70 karya," ujarnya menutup perbincangan. (Ali Umar S.Sn/Antok Wesman-Impessa.id)