Impessa.id, Yogyakarta: Festival seni kontemporer, ARTJOG kembali menggelar perhelatannya pada 2020 dengan mengusung tema “Resilience” yang menawarkan semangat untuk terus bergerak dan menguji ketahanan ARTJOG sebagai festival yang telah berlangsung selama 12 tahun.

Perhelatan ARTJOG kali ini disuguhkan dengan presentasi gabungan antara daring dan luring, dari 8 Agustus hingga 10 Oktober 2020 di www.artjog.co.id dan Jogja National Museum. Publik diajak menyaksikan presentasi audio visual yang memberikan pengalaman baru dalam menikmati pameran seni. Pameran secara fisik juga dapat disaksikan langsung dengan pembatasan jumlah pengunjung dan prosedur kesehatan sesuai protokol kesehatan.

Program pameran diiringi oleh kehadiran program-program edukasi seperti Curatorial Tourdan Meet the Artist secara daring. Hadir pula program ARTCARE sebagai salah satu wujud kepedulian seniman dan pegiat seni untuk turut berkontribusi kepada seniman Indonesia dan masyarakat luas yang terdampak pandemi Covid-19.

Murakabi Movement, hadir sebagai program baru. Murakabi merupakan gerakan lintas disiplin yang diusung oleh seniman, arsitek, intelektual dan aktivis gerakan social, dengan semangat lokal (indigenous) dan kelestarian alam. Murakabi menyuguhkan gabungan unsur material dan spiritual yang terwujud dalam unsur sandang, pangan, papan dan puisi.

Di tengah krisis pandemi, para seniman tidak pernah berhenti berkarya, pemanfaatan teknologi semakin dioptimalkan, dan kreativitas terus lahir, menegaskan karakter para pekerja seni Indonesia yang lentur, gigih dan kreatif.

ARTJOG: RESILIENCE sebagai peristiwa seni yang menawarkan refleksi artistik para seniman atas kondisi mutakhir seni di Indonesia pada masa pandemic, ingin memaksimalkan semua potensi yang dimiliki oleh ekosistem seni rupa di Indonesia.

Pembukaan ARTJOG: RESILIENCE dilaksanakan pada Sabtu, 8 Agustus 2020, melalui website www.artjog.co.iddan kanal sosial media ARTJOG (Instagram, Twitter, Facebook, dan Youtube). Pada pembukaan ada sambutan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif -Kemenparekraf Hilmar Farid -Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Sri Sultan Hamengkubuwono X (Gubernur Daerah Istimrwa Yogyakarta).

Nama seniman yang terllibat di ARTJOG: RESILIENCE, 1. Abdi Setiawan, 2. Agan Harahap X Bhumikaplanta, 3. Agung Prabowo, 4. Agung Kurniawan, 5. Agung Mangu Putra, 6. Agus Suwage, 7. Angki Purbandono X Ranah Bhumi, 8. Arahmaiani, 9. Arin Dwihartanto Sunaryo, 10. Ay Tjoe Christine, 11. Ayu Arista Murti, 12. Bob Yudhita Agung (Bob Sick), 13. Cinanti Astria Johansjah, 14. Citra Sasmita, 15. Dipo Andy, 16. Djoko Pekik, 17. Eddy Susanto, 18. Eko Nugroho, 19. Enka Komariah, 20. Entang Wiharso, 21. Erizal, 22. F. Sigit Santosa, 23. Fika Ria Santika, 24. Franziska Fennert, 25. Galam Zulkifli, 26. Gilang Fradika, 27. Gunawan Bonaventura, 28. Gusmen Heriadi, 29. Heri Dono, 30. I Gusti Ngurah Udiantara (Tantin), 31. I Nyoman Masriadi, 32. Iabadiou Piko, 33. Ivan Sagita, 34. Jalanpulang (Handiwirman Saputra, M. Irfan, Yuli Prayitno & Kokok P. Sancoko), 35. Jompet Kuswidananto, 36.Jumaadi, 37. Jumaldi Alfi, 38. Justian Jafin, 39. Kemalezedine, 40. Laksmi Shitaresmi, 41. Lucia Hartini, 42. MA Roziq, 43. Malcolm Smith, 44. Maryanto, 45. Melati Suryodarmo, 46. Meliantha Muliawan, 47. Mella Jaarsma, 48. Mohamad “Ucup” Yusuf, 49. Mulyana Mogus, 50. Nadiah Bamadhaj, 51. Nasirun, 52. Nindityo Adi Purnomo, 53. Nyoman Nuarta, 54. Pupuk Daru Purnomo, 55. Putu Sutawijaya, 56. RE Hartanto, 57. Restu Ratnaningtyas, 58. RM Soni Irawan, 59. Robby Dwi Antono, 60. Rosit Mulyadi, 61. Rudi Mantofani, 62. Samsul Arifin, 63. Setu Legi (Hestu A. Nugroho), 64. Siti Adiyati, 65. Sunaryo, 66. Syagini Ratna Wulan, 67. Theresia Agustina Sitompul, 68. Tisna Sanjaya, 69. Ugo Untoro, 70. Uji Handoko Eko Saputro a.k.a Hahan, 71. Wedhar Riyadi, 72. Wimo Ambala Bayang, 73. Yaya Sung, 74. Yusra Martunus, 75. Zico Albaiquni. (Salsabila RD/Antok Wesman-Impessa.id)