Impessa.id, Yogyakarta: Inovasi di bidang pendidikan khususnya metode pengajaran, penting bagi guru agar mudah dipahami siswa. Terkait dengan itu, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris dan Dosen Pendidikan Bahasa Arab Universitas Muhammadiyah Yogyakarta -UMY, menyelenggarakan program pengabdian masyarakat berupa workshop pembelajaran Bahasa Inggris interaktif dengan implementasi virtual reality bagi Guru Bahasa Inggris SMP Muhammadiyah Kota Yogyakarta, pada Kamis (30/7/20) di Ruang Kelas E7.102 Gedung KH. Ibrahim Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Fitria Rahmawati SPd MHum, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris UMY menyatakan bahwa program pengabdian masyarakat itu ditujukan kepada perwakilan guru SMP Muhammadiyah Kota Yogyakarta masing-masing, SMP Muhammadiyah 1, SMP Muhammadiyah 2, SMP Muhammadiyah 3, SMP Muhammadiyah 4, dan SMP Muhammadiyah 5.

Workshop pembelajaran Bahasa Inggris interaktif untuk membantu pembelajaran penggunaan teknologi bagi siswa dengan literasi teknologi melalui virtual reality. “Penggunaan virtual reality ini sedang tren di dalam dunia pendidikan, terlebih di era pandemi, ketika siswa tidak bisa kemana-mana padahal mereka harus tetap belajar, oleh karenanya virtual reality menjadi alternatif pembelajaran virtual tour menggunakan padlet production,” tutur Fitria Rahmawati.

Lanoke Intan Paradita SS MHum, Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Arab UMY mengatakan bahwa inovasi pembelajaran dilakukan secara kontekstual dan bersifat meaningful. “Pembelajaran sebisa mungkin harus kontekstual, dan harus meaningful, sehingga hadirnya virtual reality membantu guru untuk membawa pengalaman yang bisa dihadirkan secara virtual kepada siswa sehingga tujuan tercapai. Pembelajaran menggunakan virtual reality membawa siswa merasakan detail gambaran yang disajikan,” ujar Lanoke Intan Paradita.

Lanoke menambahkan selain workshop bagi Guru Bahasa Inggris, dilanjutkan pembuatan video virtual reality sebagai bahan pembelajaran SMP Muhammadiyah di Kota Yogyakarta. “Project berikutnya membuat video 360 Taman Sari Yogyakarta, untuk sekolah-sekolah Muhammadiyah di Yogyakarta sebagai bahan pembelajaran Bahasa Inggris, disesuaikan dengan kurikulum sekolah,” tutupnya. (Sofia.BHP UMY/Antok Wesman-Impessa.id)