Universitas Islam Negeri -UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Bantu Mahasiswa Difabel Selama Pandemik Covid-19

Universitas Islam Negeri -UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Bantu Mahasiswa Difabel Selama Pandemik Covid-19
Impessa.id, Yogyakarta: Mahasiswa penyandang disabilitas (Difabel) yang ada di Yogyakarta sebagaimana kelompok rentan yang lain merupakan kelompok yang kerapkali terlupakan dalam penanganan bencana dan menjadikan mereka semakin rentan. Sebagai wujud kepedulian kampus maka muncul gerakan Kartini UIN Sunan Kalijaga melakukan fund-raising, yang dilakukan Srikandi Pusat Layanan Difabel -PLD UIN Sunan Kalijaga yaitu dosen dan relawan bergerak menggalang donasi bagi mahasiswa difabel yang kuliah di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Tim Ahli PLD UIN Sunan Kalijaga Rof’ah PhD menuturkan dari identifikasi yang dilakukan PLD UIN Sunan Kalijaga, ada 14 mahasiswa difabel yang saat ini masih ada di Yogyakarta, baik mereka yang di kost individu maupun yang tinggal di asrama, seperti Asrama Yakatunis. “Disamping mahasiswa difabel ada juga beberapa alumni UIN yang selama ini memang masih tinggal di Yogyakarta dan berwiraswasta seperti menjadi pedagang makanan ringan, yang sayangnya dalam kondisi wabah Corona ini usaha mereka harus terhenti,” ungkap Rof’ah saat memberikan paket bantuan, Senin (06/04/20).
Rof’ah menambahkan PLD UIN Sunan Kalijaga menyiapkan 20 paket logistik dan juga APD sederhana seperti masker, sabun cuci tangan dan hand sanitizer untuk membantu mahasiswa difabel dan beberapa alumni selama masa slowdown dan social distancing. Bantuan juga diberikan kepada mahasiswa non-difabel yang aktif menjadi relawan PLD.
Menurut Rof’ah bagi mahasiswa tuna netra, pandemik Covid-19 memberikan resiko yang tinggi terutama karena mereka banyak menggunakan tangan (meraba) dalam aktivitas harian mereka. Hal itu tentu saja menambah kerentanan yang mereka miliki, dan karenanya membatasi mobilitas dan menghindari tempat umum menjadi hal yang sangat mutlak mereka lakukan. “Untuk menjamin aksesibilitas dan mengurangi resiko ekposure terhadap lingkungan yang tidak steril, bantuan kepada mahasiswa difabel, diantarkan langsung oleh tim PLD dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat -LPPM UIN Sunan Kalijaga ke kost dan tempat tinggal masing masing mahasiswa. Ketua LPPM Prof Al Makin didampingi Sekteraris LPPM, dan Dr Suhada ikut langsung mengantarkan donasi kepada mahasiswa difabel di temani relawan-relawan setia PLD,” ucap Rof’ah.
Sementara itu Prof Al-Makin menyatakan kita ingin memastikan bahwa mahasiswa difabel sebagai salah satu kelompok yang paling rentan dalam pandemik Covid-19, memiliki support yang dibutuhkan untuk bertahan dan bisa menjaga keselamatan dengan tidak keluar rumah dan melakukan protokol yang dianjurkan pemerintah.
“Kami juga melakukan sterilisasi kos mahasiswa tuna netra yang sangat rentan dengan virus, karena mereka banyak menggunakan tangan dalam aktivitas harian. Sumber dana kegiatan dibantu organisasi KIA -Kajian Islam Adelaide, Australia Selatan dan dantuan donatur lain melalui fundrising yang dilakukan Srikandi PLD,” tutur Al-Makin.
Salah satu dosen dan relawan PLD UIN Sunan Kalijaga Dr Astri Hanjarwati mengharapkan mahasiswa difabel yang masih tinggal di Jogja tidak kekurangan bahan makanan dan bisa hidup sehat dengan pemberian masker, hand sanitizer dan sabun. Kami juga melakukan penyemprotan disinfektan di kos dan asrama mahasiswa terutama mahasiswa difabel netra. Selain itu pemberian sembako tetap berlanjut sampai pendemi berakhir. Karena beberapa mahasiswa kami, kuliah sambil bekerja untuk menyambung hidup, karena situasi ini maka mereka tidak bisa bekerja dengan berjualan keliling, sehingga membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. (Khabib-humas/Antok Wesman-Impessa.id)