Event

Profesor Yudian Wahyudi Kini Menjabat Sebagai Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, BPIP

Profesor Yudian Wahyudi Kini Menjabat Sebagai Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, BPIP

Profesor Yudian Wahyudi Kini Menjabat Sebagai Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, BPIP

Impessa.id, Yogyakarta : Dibalik legowo-nya Prof. Yudian Wahyudi untuk digantikan oleh salah satu dari sembilan Bakal-calon Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang ditetapkan melalui Rapat Senat Universitas sebagai Rektor UIN Sunan Kalijaga periode 2020-2024, ternyata beliau mendapat amanah dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sebagai Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila -BPIP.

Pelantikan Prof Yudian Wahyudi selaku Kepala BPIP melalui Keputusan Presiden RI Nomor 12/P Tahun 2020, berlangsung di Istana Negara Jakarta, Rabu (5/2/2020) ditandai dengan pengambilan sumpah jabatan langsung dihadapan Presiden Joko Widodo. “Demi Allah, saya bersumpah bahwa saya akan setia dan taat kepada UUD Negara republik Indonesia Tahun 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma-bhakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh rasa tanggungjawab. Bahwa saya akan menjaga integritas tidak menyalahgunakan kewenangan, serta menghindarkan diri dari perbuatan tercela,” demikian kutipan sumpah jabatan yang diucapkan Prof Yudian Wahyudi.

Prof Yudian kini mengemban amanah kepemimpinan yang lebih tinggi, yang menurutnya sebagai kewajiban selaku Muslim yang keilmuannya sudah mencapai persyaratan untuk memimpin. “Itu adalah amalan Tarekat Modern dan Majelis Ayat Kursi, yang selalu saya praktekkan bersama mahasiswa baru, setiap mengawali prosesi perkuliahan,” ujar Prof Yudian Wahyudi.

Prof Yudian Wahyudi berharap melalui amalan Tarekat Modern dan Majelis Ayat Kursi, akan memudahkan semua mahasiswa UIN Sunan Kalijaga menguasai ilmu di bidangnya masing-masing, dan menuntun semuanya untuk menjadi pemimpin-pemimpin yang amanah, jika kelak mereka lulus nanti menjadi menteri, gubernur, bupati, rektor dan seterusnya bahkan menjadi presiden.

Prof. Yudian Wahyudi menjelaskan, Tarekat modern dan Majelis Ayat Kursi merupakan implementasi shalat hajat dan dzikir dengan memperbanyak melafalkan Ayat Kursi sembari bermunajad kepada Allah SWT,  yang telah dipraktekannya bertahun-tahun oleh Prof. Yudian Wahyudi. Amalan tersebut terbukti memudahkannya untuk memahami ilmu pengetahuan dan menuntunnya untuk mengemban kepemimpinan yang amanah. Sehingga Prof. Yudian Wahyudi tidak ragu-ragu menyampaikannya kepada sebanyak mungkin umat Muslim.

Prof Yudian Wahyudi yakin semakin banyak umat Muslim yang mengamalkan Shalat Hajad, dzikir dan sabar dalam menuntut ilmu, Islam akan kembali meraih masa kejayaan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan semakin banyak umat Muslim menjadi pemimpin yang dapat memperbaiki peradaban. (Weni/Antok Wesman-Impessa.id)