Pameran Seni Rupa Sumpah, Di Tembi Sewon Bantul, 28 Oktober Sampai 10 November 2019
Impessa.id, Yogyakarta : Mirror Art Community Yogyakarta, untuk ketiga kalinya menggelar pameran seni rupa di Tembi Rumah Budaya Sewon, Bantul, Yogyakarta, mengusung tema “Sumpah”, pada 28 Oktober hingga 10 November 2019.
Seniman anggota Mirror, Alex Luthfi R, Anugerah Eko T dan Nanang Garuda juga mengundang seniman tamu, dua pelukis senior Subroto Sm dan Totok Buchori, untuk bergabung bersama menggelar karya-karya kritis dan kreatif.
Tajuk “Sumpah” yang diangkat, menurut Alex Luthfi, sebagai pilihan diksi dan ekspresi manusia tatkala ingin menyampaikan isi hatinya. Pada pemaknaan yang lain, lanjut Alex, sumpah dalam konteks budaya kontemporer bisa bermakna lebih luas dan multi interpretatif.
Alex mengekspresikan sumpah melalui lukisan dan multimedia, merespon fenomena sosial secara satiris jenaka. Sebaliknya, Anugerah Eko mengekspresikannya secara mencekam lewat sapuan-sapuan abstrak figuratif pada close up wajah. Nanang Garuda masih terus setia mengembangkan wayang patriotisnya.
Pada pameran Oktober 2018, Nanang membuat tokoh-tokoh wayang kulit yang berbentuk berbagai pulau di Nusantara, disebut sebagai Wayang Pulau, termasuk Semar yang berpostur Kalimantan. Di pameran Sumpah, pendiri dan pemilik Museum Garuda itu memamerkan karya terbarunya, kumpulan Wayang Pulau yang berbentuk Burung Garuda. Pada pembukaan pameran, Nanang mementaskan wayang karyanya sebagai sebuah narasi pertunjukan.
Alex, Eko dan Nanang, selain dikenal sebagai perupa, juga menjadi dosen perguruan tinggi. Alex dan Eko mengajar di Sekolah Tinggi Multi Media -MMTC Yogyakarta, Nanang mengajar di Institut Seni Indonesia -ISI Yogyakarta. Bersama dengan Ketua Sanggar Bambu Totok Buchori, mereka berempat adalah alumni ISI Yogyakarta. Sedangkan Subroto Sm sudah pensiun sebagai pengajar di ISI Yogyakarta. Subroto adalah pencipta lambang ISI Yogyakarta, yang dibuatnya bersama Parsuki.
Pameran Sumpah dibuka pada Senin Malam, 28 Oktober, pukul 19.30 WIB. Uniknya, tanggal pembukaan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, dan ditutup pada 10 November, bertepatan dengan Hari Pahlawan. Uniknya lagi, pameran rencananya dibuka oleh tiga budayawan, masing-masing, Halim HD, Sumbo Tinarbuko dan Kris Budiman. (Totok Bharata/Antok Wesman)