Impessa.id, Yogyakarta : Malioboro Mall sukses menghadirkan kembali festival kuliner di Atrium Utama bertajuk “Colorfood Festival #2”, selama tiga hari berturut-turut, 11-13 Oktober 2019, dengan menyuguhkan beragam cita rasa kuliner nusantara serta aneka hiburan dan lomba.

“Colorfood Festival #2” merupakan salah satu rangkaian acara program WICSF – Wonderful Indonesia Culinary & Shopping Festival – yang diselenggarakan oleh APPBI – Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia – untuk mendukung program Kementerian Pariwisata RI. Di dalam festival ini mal bekerja sama dengan Bunga Promosindo menghadirkan setidaknya 30 stand makanan dan minuman yang menyajikan sajian bertema nusantara. Selama festival berlangsung para pengunjung mal dapat mencicipi berbagai suguhan sedap seperti jajan pasar, bir pletok, aneka bubur, sroto, mendoan, seblak, cendol bakar, nasi pecel, nasi bakar, gudeg, pisang aroma, tahu aci, asinan bogor, bakso cuanki, tiwul, dan kopi rempah.

Di samping sajian kuliner nusantara, akhir pekan di “Colorfood Festival #2” juga diwarnai dengan bermacam-macam hiburan dan lomba. Musik keroncong, tari yapong, musik akustik, solo drum, solo gitar dan olah vokal dapat disaksikan di panggung yang berada di Atrium Utama secara silih berganti selama festival berlangsung. Selain itu, pada hari Sabtu, 12 Oktober 2019, mal mengundang pengunjung mal untuk ikut dalam berbagai lomba bertema kuliner. “Lomba Makan Nasi Goreng dengan Sepasang Sumpit” dapat diikuti dan disaksikan pengunjung pada pukul 12.00 WIB yang disusul dengan “Lomba Meracik Minuman” pada pukul 12.30 serta “Lomba Makan Mie Goreng dengan Satu Sumpit” pada pukul 13.00 WIB. Mal juga memiliki lomba bagi si upik pada hari Minggu, 13 Oktober 2019. Pada Minggu pagi “Lomba Bongkar-Pasang Lasy” berlangsung mulai pukul 10.30 WIB yang diikuti dengan “Lomba Tari Kreasi Baru” pada pukul 18.00 WIB.

Melalui festival kuliner “Colorfood Festival #2” ada beberapa tujuan yang ingin dicapai mal. Melihat lokasi mal yang berada di kawasan wisata, manajemen mal berharap festival yang diadakan dapat menjadi sarana untuk mempromosikan kekayaan kuliner nusantara serta kekayaan budaya yang ada di Yogyakarta kepada para turis domestik maupun mancanegara melalui ragam kuliner yang disajikan dan juga berbagai tarian kreasi baru yang ditampilkan.

Berbagai lomba yang diadakan maupun aneka hiburan yang ditampilkan kiranya dapat menjadi hiburan tersendiri bagi pengunjung. Festival kuliner tersebut,yang turut menjadikan suasana belanja di akhir pekan menjadi lebih atraktif. Lomba-lomba untuk anak  menjadi ajang anak berkreasi secara positif dan mengembangkan talenta mereka. Kemeriahan yang dihadirkan membawa angin segar bagi para tenant dengan kenaikan jumlah pengunjung mencapai 20% yang berimbas positif pada omzet di akhir pekan. (Ririn/Antok Wesman)