Feature

Pameran Seni Rupa Nandur Srawung Di Taman Budaya Yogyakarta, 18-27 September 2019

Pameran Seni Rupa Nandur Srawung Di Taman Budaya Yogyakarta, 18-27 September 2019

Pameran Seni Rupa Nandur Srawung Di Taman Budaya Yogyakarta, 18-27 September 2019

Impessa.id, Yogyakarta : Nandur Srawung adalah program seni rupa yang diselenggarakan oleh Taman Budaya Yogyakarta, melibatkan seniman dan komunitas masyarakat dalam sebuah pameran bersama. Memasuki tahun ke-enam, para kurator yang menggagas pameran ini, masing-masing, Rain Rosidi, A. Sujud Dartanto, Irene Agrivina, Arsita Pinandita, dan Bayu Widodo, mengembangkan arah kegiatan untuk memperkuat gagasan mengenai ‘srawung’ (dari bahasa Jawa yang berarti kumpul/pertemuan) melalui tema dan bentuk kegiatannya.

Tema yang diambil pada gelaran ke-6 adalah Gegayutan atau bersama-sama. Tema tersebut selaras dengan konsep komunitas Peer To Peer, pengetahuan dibagikan secara langsung dan merata dengan hak dan kewajiban yang disepakat, tanpa adanya sentralisasi satu pihak atau institusi tertentu.

Pameran seni rupa bersama Gegayutan, bermaksud mempertemukan perupa-perupa lintas generasi, lintas disiplin dan lintas komunitas. Timbulnya stimulan-stimulan kerjasama di kemudian hari dengan semangat Gegayutan menjadi titik pentng dan acuan perhelatan. Kebersamaan selaras dengan asas kota Yogyakarta yang masih mengedepankan asas gotong royong, tepo seliro dan saling berbagi. Nandur Srawung menyuguhkan karya-karya yang membuat publik dan masyarakat secara umum teringat dan merasakan kembali pentngnya makna berbagi dan kebersamaan.

Pameran diikut 200 peserta individu dan kelompok dari berbagai usia dan latar belakang. Media Legal X Guerillas diundang sebagai seniman komisi untuk menciptakan karya instalasi facade di depan ruang pamer. Selain menampilkan karya-karyanya di ruang pamer, para seniman Nandur Srawung juga berpartsipasi dalam serangkaian kegiatan dan program untuk kemudian dipresentasikan kepada publik.

Sebagai salah satu wujud apresiasi terhadap para perupa yang mendedikasikan diri dan kemampuannya dalam berkarya demi kemajuan seni rupa, pada Nandur Srawung #6 terdapat program Life Time Achievement Award dan Young Rising Artst Award. Pemenang Young Rising Artst Award ikut serta dalam program Srawung Panggih, kunjungan ke insttusi seni di Asia Tenggara, ke Malaysia dan Singapura, pada 19-23 September 2019.

Pelaksanaan pameran dan kegiatan pendukung Nandur Srawung #6 Gegayutan: Peer to Peer adalah sebagai berikut, Tempat di Taman Budaya Yogyakarta Jl. Sriwedani No.1, Ngupasan, Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istmewa Yogyakarta, berlangsung hingga 27 September 2019. Jam buka pameran : 10.00 - 22.00 WIB, grats dan terbuka untuk umum.

Rangkaian program dan kegiatan yang terdapat pada Nandur Srawung 2019 Gegayutan:Peer to Peer adalah sebagai berikut :

I. Pameran Besar Nandur Srawung#6, Pameran bersama ini akan diikut oleh seniman komisi, seniman undangan, dan seniman yang telah lolos panggilan terbuka selama 10 hari di galeri Taman Budaya Yogyakarta.

II. Srawung Moro, Srawung Moro kali ini akan mengkhususkan pada proyek - proyek seni yang diinisiasi oleh inisiator yang akan melakukan program residensi di Bantul dan Kotamadya Yogyakarta. Para kurator ini dipilih melalui proses seleksi.

III. Srawung Temu, Srawung Temu akan diikut oleh perupa yang terpilih melalui hasil seleksi dan akan ditempatkan di kolekti atau studio yang terdapat di Sleman, Kulonprogo dan Gunungkidul. Para perupa ini akan berkarya dan berinteraksi dengan perupa-perupa yang tergabung di kolekti atau studio tersebut untuk secara bersama-sama saling bertukar ilmu, dan mewujudkan gagasan-gagasan ke dalam bentuk karya.

IV. Srawung Panggih, Srawung Panggih merupakan salah satu program baru di Nandur Srawung yang bertujuan untuk membangun jejaring global. Pada tahun ini, pemenang Young Rising Artst Award dan 1 orang kurator akan mengunjungi insttusi seni di negara Malaysia dan Singapura. Di masa yang akan datang, tm akan melakukan kunjungan dan pertukaran pengalaman antara perupa di Yogyakarta dengan perupa-perupa yang berasal negara-negara di Asia Tenggara.

V. Young Rising Artst, Seleksi karya akan dilakukan bagi perupa yang berusia di bawah 35 tahun. Perupa yang terpilih akan mendapatkan penghargaan dan kesempatan untuk melakukan kunjungan, riset dan studi banding dengan pendampingan tm kurator melalui program Srawung Panggih.

VI. Lifetme Achievement Award, Penghargaan yang diberikan kepada satu orang perupa karena dedikasi dan pengabdiannya terhadap dunia seni rupa, dan dampaknya ke masyarakat luas.

VII Pasar Srawung, Bazaar yang diperuntukan untuk umum, selama pameran berlangsung. Bazaar ini akan menjual hasil dan produk lokal yang berasal dari Daerah Istmewa Yogyakarta.

VIII. Panggung Srawung, Panggung Srawung akan dilaksanakan selama pameran berlangsung dan mementaskan pemusik, periormans dan band dari Daerah Istmewa Yogyakarta.

Dengan serangkaian program dan kegiatan pada Nandur Srawung yang telah hadir dalam dunia seni rupa Yogyakarta selama 6 tahun, tim pelaksana Nandur Srawung 2019 Gegayutan : Peer to Peer, berusaha mewujudkan visi kegiatan Nandur Srawung sebagai titik temu (srawung) para perupa, komunitas, pegiat seni, penikmat seni, dan masyarakat umum dalam sebuah ruang bersama untuk saling berbagi. (Adi/Antok Wesman)