AGUS WICAK dan ZAKIMUH Gelar Pameran BIO DIVERSITY dan PARODI Di Pendhapa Art Space Yogyakarta, 19 Juli Hingga 1 Agustus 2025

AGUS WICAK dan ZAKIMUH Gelar Pameran BIO DIVERSITY dan PARODI Di Pendhapa Art Space Yogyakarta, 19 Juli Hingga 1 Agustus 2025
Impessa.id, Yogyakarta: Agus Wicak dan Zakimuh, dua seniman muda menghadirkan pameran tunggal yang sarat refleksi dan ironi bertajuk “BIO DIVERSITY” dan “PARODI” bertempat di Pendhaoa Art Space Jl. Prof. Dr. Wirjono Projodikoro (Ring Road Selatan), Tegal Krapyak RT. 01, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta, pada 19 Juli hingga 1 Agustus 2025.
Kurator pameran Heri Kris, menyebutkan bahwa pameran dua seniman dalam satu tarikan nafas tersebut menyatukan dua kekuatan visual yang saling mengkritisi zaman: satu melalui lensa biodiversitas yang terancam, dan satu lagi lewat parodi tajam atas perilaku manusia yang semakin lepas kendali.
Seniman Agus Wicak menyoroti kerentanan biodiversitas Indonesia khususnya burungburung endemik yang terancam punah akibat alih fungsi lahan, polusi, dan Pembangunan serampangan. Lukisan-lukisannya menampilkan sosok-sosok burung dalam lanskap yang terdegradasi: sawah berubah menjadi beton, hutan digantikan oleh pabrik, dan langit kehilangan cuitan alami. Dengan teknik yang memadukan gaya surealistik dan simbolisme alam,
Di sisi lain, Zakimuh menghadirkan pendekatan yang lebih satiris. Karyanya menampilkan parodi sosial yang menyentil, menggelitik, dan kadang menyakitkan. Melalui figur-figur manusia yang berlebihan, Zakimuh membuka ruang tafsir kritis atas kesalahan pola hidup manusia modern: konsumsi berlebihan, ketergantungan pada teknologi, dan keterputusan dari alam. humor yang menyindir
Pameran yang secara resmi dibuka oleh Gunadi Karjono pada Sabtu sore (19/7/2025) menjadi semacam dua tarikan napas yang berbeda tapi bersumber dari udara yang sama udara yang kini makin pengap oleh polusi, keserakahan, dan ketidaksadaran kolektif. Melalui pendekatan visual yang kontras namun saling melengkapi.
Tentang Pendhapa Art Space
PAS adalah sebuah masterpiece berupa ruang seni yang didirikan oleh Dunadi (pematung) di Yogyakarta, menyediakan fasilitas untuk penyelenggaraan kegiatan seni budaya baik secara mandiri maupun bekerja sama dengan para seniman dan masyarakat Indonesia serta mancanegara. Selain memiliki ruang galeri pameran seni dan ruang pertunjukan, PAS memiliki ruang latihan, alat musik gamelan, fasilitas panggung terbuka, kegiatan pengalaman berkesenian, dan taman patung untuk program seni luar ruang.
PAS juga dilengkapi fasilitas PAS Podjok Coffee & Eatery dan PAS Limasan Homestay (Rumah Tradisional Jawa) untuk mendukung seluruh kegiatan. PAS merupakan pusat apresiasi seni dan budaya yang lengkap. Pengunjung bisa menginap, sekaligus berkarya membuat karya seni, melihat pertunjukan seni, mengapresiasi pameran karya lukis dan patung, bahkan berdiskusi dengan para seniman. (Khicil Birawa/Antok Wesman-Impessa.id)