Feature

Pameran LANGKAH AWAL Mahasiswa ISI Yogyakarta, Di Museum HAJI WIDAYAT Magelang, 19 April Hingga 16 Mei 2025

Pameran LANGKAH AWAL Mahasiswa ISI Yogyakarta, Di Museum HAJI WIDAYAT Magelang, 19 April Hingga 16 Mei 2025

Pameran LANGKAH AWAL Mahasiswa ISI Yogyakarta, Di Museum HAJI WIDAYAT Magelang, 19 April Hingga 16 Mei 2025

Impessa.id, Magelang: Bambang ‘Toko’ Witjaksono dari Magelang, Sabtu (19/4/2025), mengabarkan bahwa pameran karya Tugas Akhir Mahasiswa Jurusan Seni Murni, FSRD ISI Yogyakarta yang berlangsung di Museum Haji Widayat Jl. Soekarno Hatta No.32, Sawitan I, Mungkid, Magelang, resmi dibuka oleh Prof. Dr. M. Agus Burhan, pada Sabtu pagi, 19 April 2025.

Bambang ‘Toko’ Witjaksono selaku Kurator Pameran tersebut menuturkan bahwa judul “Langkah Awal” tersebut dapat dimaknai sebagai tahap baru bagi mahasiswa yang baru lulus dan menapaki karir/profesi apapun sebagai langkah awal di kehidupan nyata,

“Pameran karya tugas akhir mahasiswa Jurusan Seni Murni (Seni Lukis, Patung dan Grafis) tahun 2024 ‘Langkah Awal' ini, bagi Museum H. Widayat, usai proses renovasi koleksi dan penataan manajemen, menjadikannya dapat kembali melakukan aktivitas setelah beberapa saat vakum,” ujarnya.

Dikatakan, setelah melalui seleksi, terhimpun 56 karya dari 23 seniman. Secara tema dan visualisasi, para mahasiswa banyak yang mengangkat tema-tema keseharian, kemudian berkaitan dengan refleksi masa lalu serta kehidupan masa kini dan harapan di masa depan.

“Tema-tema ini bersumber dari pengalaman selama mereka menjalani kuliah dan proses kehidupan di Jogja, terutama di lingkungan kampus ISI Yogyakarta di kawasan Sewon, Bantul. Suasana lingkungan kampus yang dinamis merangsang mahasiswa untuk mengulik kembali pengalaman personal untuk diangkat menjadi fokus kekaryaan,” ungkap Bambanng ‘Toko’ Witjaksono.

Menurutnya, dalam dunia pendidikan yang selalu berkembang, kerjasama eksternal kampus menjadi salah satu faktor penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang optimal, relevan, dan holistik.

“Bukan hanya berfokus pada ruang kelas, tetapi juga menghubungkan mahasiswa dengan industri dan komunitas diluar batas universitas. Mitra diluar kampus, seperti Museum H. Widayat, berperan besar sebagai partner yang saling bekerja sama untuk perbaikan kualitas lulusan. Selain itu, mitra diluar kampus juga berfungsi sebagai jaringan dalam konstelasi dunia seni rupa secara lebih luas,” ujarnya.

“Melalui tema langkah awal ini, kita mendapatkan makna bahwa langkah awal sangat erat kaitannya dengan perjalanan hidup, ketenangan, dan hubungan dengan alam. Berkaitan dengan proses kehidupan, setiap langkah yang diambil adalah petualangan baru yang mengajarkan kita tentang kehidupan. Setiap langkah yang diambil bersama akan membawa kita lebih dekat ke impian dan tujuan kita. Setiap langkah yang kita jalani dapat membentuk masa depan yang lebih baik,” jelas Bambang ‘Toko’ lebih lanjut.

Selain pameran seni dua dan tiga dimensi, juga digelar diskusi setiap seminggu sekali di ruang pamer, menghadirkan narasumber seniman peserta pameran dan dosen Seni Murni ISI Yogyakarta. (Bambang ‘Toko’ Witjaksono-Kurator/Antok Wesman-Impessa.id)