Ekonomi-Bisnis

Interkoneksi Aerotropolis Yogyakarta International Airport Dengan Kawasan Aerocity

Interkoneksi Aerotropolis Yogyakarta International Airport Dengan Kawasan Aerocity

Interkoneksi Aerotropolis Yogyakarta International Airport Dengan Kawasan Aerocity

Impessa.id, Yogyakarta (31/01/2023) – Pengembangan aerotropolis di kawasan Yogyakarta International Airport -YIA, memiliki interkoneksi dengan pengembangan kawasan aerocity dan daerah sekitarnya. Dengan demikian, pengembangan antar-kawasan tersebut dapat saling mendukung proses pembangunan baik, infrastruktur, bisnis, SDM, maupun kultural daerah masing-masing.

Menyampaikan pesan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Penjabat Bupati Kulon Progo, Tri Saktiyana mengungkapkan hal itu, saat ditemui usai mendampingi Sri Sultan beraudiensi dengan Kepala Perwakilan Kantor Japan International Cooperation Agency -JICA Indonesia, Yasui Takehiro bersama rombongan pada Selasa (31/01/23). Sri Sultan menerima audiensi tersebut di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

“Pesan Gubernur DIY, jangan sampai nanti pengembangan yang di dalam aerocity yang sudah dikelola oleh PT Angkasa Pura I nggak nyambung dengan yang di aerotropolis. Nggak nyambung dengan yang ada di kawasan Kulon Progo yang lainnya. Jadi nanti bisa saling dukung infrastrukturnya. Seperti misalnya infrastruktur pendidikan, apa perlu di dalam kompleks airport kalau di luar sudah ada, seperti itu bisa dibicarakan lagi,” ujar Tri Saktiyana.

Bupati Kulon Progo Tri Saktiyana mengatakan, kunjungan Kepala Perwakilan Kantor JICA Indonesia bersama rombongannya kepada Gubernur DIY untuk melaporkan perkembangan terkait tahap survei awal yang dilakukan JICA Indonesia dalam pengembangan kawasan aerotropolis di kawasan YIA. Tahap survei tersebut sebagai tindak lanjut dari MoU Layanan Konsultasi Teknis Pembangunan Aerotropolis di kawasan Yogyakarta International Airport yang telah ditandatanggani dengan Pemda DIY pada Oktober 2022.

“Ini tindak lanjut dari MoU. JICA sudah survei awal di Kabupaten Kulon Progo terkait pengembangan aerocity dan aerotropolis,” ucapnya.

Dikatakan, pengembangan kawasan aerocity di YIA berada di dalam lingkup PT Angkasa Pura I seluas 600 hektar, 60 hektar yang masih tersisa bisa dikembangkan. Oleh karena itu, pengembangan antar kawasan di YIA harus memiliki interkoneksi, mengetahui bahwa pengembangan aerocity terhubung dengan pengembangan aerotropolis yang lebih luas maka harus saling mendukung.

“Aerotropolis terhubung, tersambung, terdukung dengan kawasan Kulon Progo yang lebih luas. Kawasan Kulon Progo akan terdukung, terkoneksi dengan kawasan DIY yang lebih luas termasuk juga kawasan Jawa Tengah khususnya Purworejo maupun Magelang. Jadi harus interkoneksi dan juga saling dukung, baik infrastruktur fisiknya, proses bisnisnya, SDM dan kulturalnya. Ini catatan penting kajian awal dari JICA,” jelas Tri.

Pertemuan bersama pihak Kantor Perwakilan JICA Indonesia belum membahas hingga hal yang bersifat teknis karena masih berada pada tahap survey awal. “Bulan Maret dilanjutkan lagi untuk pertemuan dengan Gubernur setelah tadi menerima masukan dan dialog,” imbuh Bupati Kulon Progo.

Senior Representative Kantor Perwakilan JICA Indonesia, Okamura Kenji usai beraudiensi dengan Gubernur DIY menyatakan bahwa kunjungan tersebut untuk menyampaikan laporan interim mengenai rencana mengembangkan wilayah aerotropolis sekitar YIA.

“Kita sudah tanda tangan pada MoU pada bulan Oktober 2022. Survei ini berakhir pada akhir Maret. Kunjungan kami ini menyampaikan satu interim report sebagai summary-nya dan pada akhir Maret kami menyampaikan draft final mengenai perencanaan,” terang Okamura Kenji. (Humas Pemda DIY/Antok Wesman/Impessa.id)