Event

Kolaborasi TNI AL- BNN RI Gagalkan Peredaran 179 Kg Kokain

Kolaborasi TNI AL- BNN RI Gagalkan Peredaran 179 Kg Kokain

Kolaborasi TNI AL- BNN RI Gagalkan Peredaran 179 Kg Kokain

Impessa.id, Yogyakarta: Yessi Weningati dari Biro Humas dan Protokol BNN RI melalui rilis kepada Impessa.id mengabarkan bahwa ditengah suasana perayaan Hari Idul Fitri, sindikat narkotika kian gencar melakukan aksinya dalam melakukan peredaran gelap narkotika. Hal ini terbukti dengan adanya pengungkapan narkotika jenis kokain yang dilakukan Kapal Patroli TNI AL (KAL) Sangiang Jajaran Koarmada 1 di perairan Selat Sunda.

Keberhasilan TNI AL dalam pengungkapan kasus ini berawal dari adanya informasi intelijen yang menduga bahwa akan ada penyelundupan Narkotika melalui penyeberangan Pelabuhan Bakauheni-Merak. Menindak informasi tersebut, TNI AL melalui KAL Sangiang-Koarmada 1 meningkatkan pengawasan dan pengamanan di Perairan Selat Sunda.

Hal ini membuahkan hasil dengan ditemukannya empat benda mencurigakan terbungkus plastik yang mengapung di perairan sekitar pelabuhan merak pada koordinat 05" 55' 507 S - 105" 59' 172 E oleh KAL Sangiang Lanal Banten Koarmada 1 pada hari Minggu 8 Mei 2022.

Atas temuan tersebut, TNI AL berkoordinasi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Banten guna melakukan identifikasi. Hasilnya, diketahui bahwa benda asing yang tengah mengapung dilautan lepas tersebut merupakan narkotika golongan I jenis kokain.

Dari hasil pemeriksaan diketahui total barang bukti yang didapat mencapai 179 kg narkotika jenis kokain. BNN menduga, jika dilihat dari posisi ditemukannya barang bukti, diduga sindikat narkotika tersebut sengaja menghanyutkan ratusan kilo kokain ke lautan dan dijemput pada koordinat tertentu.

Pada gelaran siaran pers, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono mengatakan bahwa nantinya temuan ini dikoordinasikan dengan aparat terkait dalam hal ini BNN RI sehingga kedepannya jika hal seperti ini masih ada dapat diantisipasi bersama.

Penemuan Narkotika jenis kokain dengan jumlah besar ini pertama bagi TNI AL. TNI AL bekerja sama dengan BNN RI guna mengusut kasus itu agar tidak terulang. “Kami senantiasa meningkatkan kewaspadaan dalam melakukan patroli-patroli terutama ke tempat-tempat yang patut diwaspadai," ujar Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono saat memimpin gelaran siaran pers di Koarmada 1 Jakarta Pusat, Senin (9/5/2022).

Acara dihadiri oleh Deputi Pemberantasan BNN RI, Irjen Pol Drs. Kenedy, Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN RI, Brigjen Pol Drs. I Wayan Sugiri, Direktur Narkotika BNN RI, Brigjen Pol.Roy Hardi Siahaan, Panglima Komando Armada RI Laksamana Madya TNI Agung Prasetiawan, Panglima Komando Armada 1 Laksamana Muda TNI Arsyad Abdullah, dan Kepala BNN Provinsi Banten, Brigjen Pol Hendri Marpaung.

Senada dengan pernyataan Wakil Kepala Staf Angkatan Laut, Deputi Pemberantasan BNN RI menjelaskan bahwa barang haram tersebut kini masih dalam tahap penyelidikan. BNN RI melakukan pengecekan di Pusat Laboratorium Narkotika BNN terkait asal barang tersebut.

“Ada tiga sumber kokain atau heroin yang selama ini kita ketahui yaitu golden triangle yang merupakan daerah Myanmar dan sekitarnya, golden crescent yaitu Afganistan, Pakistan dan sekitarnya, dan negara-negara Amerika Latin. Kami terus menindaklanjuti hal ini dan berupaya mengungkap asal barang haram ini. BNN juga bekerja sama dengan TNI AL dalam pengungkapan kasus ini.” Ungkap Deputi Pemberantasan BNN.

Dengan adanya sinergitas yang baik antara BNN dengan TNI AL diharapkan kedepannya mampu mencegah dan menggagalkan penyelundupan Narkotika dan Prekursor Narkotika melalui jalur laut, sehingga menjadi salah satu upaya untuk mewujudkan Indonesia Bersih dari Narkoba. (Biro Humas dan Protokol BNN RI-Yessi Weningati/Antok Wesman-Impessa.id)