Event

Mobil Kustom Kreasi Yori Dari Jogja, Memukau Pengunjung Pameran Custom Otomotif Di Hartono Mall Yogyakarta

Mobil Kustom Kreasi Yori Dari Jogja, Memukau Pengunjung Pameran Custom Otomotif Di Hartono Mall Yogyakarta

Mobil Kustom Kreasi Yori Dari Jogja, Memukau Pengunjung Pameran Custom Otomotif Di Hartono Mall Yogyakarta

Impessa.id, Yogyakarta: Mobil Custom Chevrolet Apache tahun 1957 dan mobil Custom Chevrolet Impala tahun 1959 serta Freedom Community, mobil Suzuki Escudo yang di Custom sedemikin rupa oleh M Yori Agung Nugroho dari Kupu-Kupu Malam Yogyakarta, menjadi mascot Pameran Otomotif Custom bertajuk “Road to Indonesian Custom Show, Pride and Nasionalism”, yang digelar di atrium Hartono Mall Yogyakarta, hingga 1 November 2020, sebagai ajang pameran otomotif pertama di era tatanan baru saat ini.

Sebanyak 16 mobil custom yang dikelompokkan kedalam empat region masing-masing, region Asian, American, European dan region Australian, serta 23 motor custom dalam tiga region yakni region Asian, American dan European, koleksi para penggiat dan peng-hobby otomotif di Tanah Air, membuat masyarakat pecinta otomotif bergairah kembali.

Pameran otomotif custom tersebut dihelat dalam rangka sosialisasi event besar Indonesian Custom Show yang direncanakan berlangsung tahun 2021, sekaligus sebagai pembuktian bahwa event pameran bisa dijalankan dengan memenuhi Protokol Kesehatan.

Kunto Wibisono selaku Show Director Pameran menuturkan sesuai tagline yang diusung yaitu “Ku Custom Mobil dan Motorku untuk Menjaga Imunku”, pameran otomotif di Hartono Mall tersebut guna menjaga temperatur iklim dunia otomotif tetap semangat. “Ketika pegiat dan pecinta dunia custom dapat terus berkarya di masa pandemi ini, maka harapannya mampu menciptakan pikiran yang positif dan alhasil mampu meningkatkan imun tubuh,” ujarnya.

“Pameran ini juga sebagai simulasi perhelatan di tengah pandemi dengan melewati berbagai tantangan dan pemenuhan segala Protokol Kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah,” imbuh Kunto Wibisono. Di area pameran, jumlah pengunjung dibatasi antara 75 hingga 100 orang yang telah memenuhi persyaratan, seperti mengenakan masker wajah, cuci tangan, memakai hand-sanitizer, lulus test Thermometer Gun, dan registrasi digital mendapat QR code sebagai akses masuk ke arena pameran.

Menurut Kunto Wibisono, di Indonesia, perkembangan dunia custom otomotif sangat pesat, kualitasnya juga tak kalah dengan produk luar negeri, meskipun dengan keterbatasan peralatan. “Melalui Indonesian Custom Show, kami berharap muncul mobil-motor custom dengan style aseli Indonesia, seperti munculnya seni ukir otomotif, itu kental dengan budaya Indonesia, kemudian motor terbuat dari kayu, itu bagi custom builder mancanegara sebagai karya yang fantastic, meski di dalam negeri masih dianggap sebagai hal yang biasa-biasa saja,” ungkapnya.

“ICS ingin menunjukkan kepada publik di Tanah Air, perlu adanya perubahan mindset dalam memandang hasil produk buatan dalam negeri, bahwa karya-karya orisinil putra-putra bangsa layak untuk diapresiasi,” pungkasnya.

Sejumlah program dalam Road to Indonesian Custom Show di Hartono Mall tersebut antara lain, Bike and Car Exhibition, pameran Diecast Custom, Custom Artwork Exhibition, pameran Tattoo dan Pinstripe serta hiburan musik akustik. Talkshow juga digelar, menghadirkan narasumber pegiat otomotif di Indonesia, yang disiarkan langsung di channel Youtube Indonesian Custom Show. Sementara pihak panitia ICS juga menyediakan Lucky Draw berupa 1 unit Custom Car dan 1 unit Custom Bike.

Untuk jalur pameran diberlakukan One Gate System dan jalur satu arah, pengunjung di area pameran juga dibatasi. Pembatasan pengunjung dilakukan dengan cara menerapkan registrasi digital dan mendapat QR code sebagai akses masuk ke pameran. Ada pula penyemprotan disinfektan secara berkala, yakni pada pukul 12.00 WIB dan 18.00 WIB setiap harinya. Penyelenggara juga menyiapkan petugas khusus di titik-titik tertentu untuk mengatur sirkulasi pengunjung guna mencegah terjadinya kerumunan, serta membuat rambu-rambu atau peringatan terkait protokol kesehatan Covid-19 di area pameran. (Antok Wesman-Impessa.id)