Ekonomi-Bisnis

OM WAWES Luncurkan Album RESTU dan buku BABAT ALAS DANGDUT ANYAR

OM WAWES Luncurkan Album RESTU dan buku BABAT ALAS DANGDUT ANYAR

OM WAWES, Musisi Dangdut Yogyakarta, Luncurkan Album RESTU dan buku BABAT ALAS DANGDUT ANYAR

Impessa.id, Yogyakarta: Pandemi Covid-19 menjadi salah satu alasan band yang digawangi Dhyen Gaseng (Vokal), Louis David (Kendang), Tony Kurniawan (Drum) dan Bayu Garninda (Gitar) memutuskan menunda keluarnya album yang berjudul ‘RESTU’. Awalnya OM WAWES berencana merilis album di bulan April 2020.

Album ‘Restu’ adalah impian OM WAWES sebagai band dangdut, mereka sengaja ingin membuat album untuk melengkapi perjalanan karir di genre musik dangdut, sekaligus ingin menstimulus grup dangdut lainnya yang belum berpikir untuk membuat album penuh.

“Bagi kami punya album adalah kewajiban bagi sebuah band. Di musik dangdut dari dulu pendengar sudah dimanjakan oleh single-single yang dirilis secara cuma-cuma di Youtube, dll,” Ujar vokalis bernama lengkap Dhyen Ganjar Prabowo. “Nah ini waktunya bagaimana kita sekaligus mengedukasi pendengar dangdut agar bisa menikmati karya eksklusif dan mengapresiasi sebuah karya dengan membeli album fisik,” tambahnya.

Album perdana OM WAWES bisa dibilang prosesnya sangat lambat. Penggarapan rekaman di studio dimulai tahun 2019, hampir setahun. Pengerjaan album juga sempat jarang dipegang, karena saat itu OM WAWES mengaku sedang keasyikan dengan jadwal manggung yang lumayan padat. Sementara setelah mulai fokus, pengerjaannya justru terbentur pandemi Covid-19.

Proses pengerjaan album dilakukan di tiga studio berbeda. Untuk rekaman dilakukan di ROYAL RUMBLE dengan operator Tony Kurniawan & Ivan Lukito. Proses mixing di GILAZ Studio dengan operator Louis David (Gendhut), dan mastering di RUMAH TUA RECORD dengan operator Christyan.

Di album ‘RESTU’ itu OM WAWES melibatkan beberapa musisi kolaborator, yakni,  Ode yang mengisi cello untuk lagu "AKU SING MUNDUR", Zaenal Produk Gagal mengisi harmonica di lagu "AKU WIS TRIMO", PamPam mengisi saxophone di lagu "YEN WIS", Pendhoza di lagu "SABARO SEDELO", dan Nufi Wardhana di lagu "ILANG ROSO". Selain itu, OM WAWES juga masih dibantu sejumlah musisi additional yakni; Dibyo Imam (bass), Julian (Keyboard), Iwank (Trombone), dan Dodi (Trumpet).

Semua materi lagu di album ‘RESTU’ ditulis oleh Louis David, kecuali lagu "BEDO AGOMO" (Tony Kurniawan), “YEN WIS” (Dwi Geghana), “SABARO SEDELO” (Sandios), dan “ILANG ROSO” (Dhyen & Dwi Geghana). Awalnya album ‘RESTU’ dikemas dalam bentuk boxset, namun agar bisa terjangkau di era pandemi ini, akhirnya disederhanakan dan lebih ekonomis dengan berisi; t-shirt, buku, dan CD yang dikemas dalam totebag.

Tentang Buku “Babat Alas Dangdut Anyar”

Di project tersebut OM WAWES selain meluncurkan album fisik, juga merilis buku yang merinci perkembangan musik dangdut sejak era awal hingga kini. Buku itu juga dimaksudkan untuk menarik minat baca anak muda, terutama penggemar musik dangdut.

Buku berjudul “Babat Alas Dangdut Anyar” inisiatif OM WAWES untuk mencatat kerja mereka selama mengarungi dunia dangdut di Yogyakarta. Inisiatif dan kesadaran yang tidak lazim dilakukan oleh musisi dangdut, baik di skena dangdut nasional ataupun lokal. Alih-alih berisikan biodata personal, buku itu justru mengartikulasikan konstelasi dangdut di Yogyakarta sebelum dan sesudah mereka hadir.

Pada bagian awal, pembaca dibawa dengan sekejap pada keadaan dangdut berturut-turut di tahun 1970, 1980, 1990, 2000, dan 2010-an. Baru setelahnya, buku itu menceritakan perjalanan OM WAWES, mulai dari format penyanyi solo, electone, hingga band. Lebih lanjut, buku tersebut menceritakan perjalanan OM WAWES dengan pelbagai lika-likunya di dunia dangdut sejak 2012 hingga keadaan dangdut yang berbeda yang ada sekarang, di mana penonton muda, perempuan, dan kece tidak malu untuk menyaksikan dangdut secara langsung.

Perjalanan berliku, mulai dari biduan perempuan, lagu yang disajikan, hingga kiblat musical, membuat OM WAWES “jatuh bangun” menapaki karier di dalam jagad musik dangdut. Buku itu juga mengurai apa yang mereka arungi dan mereka ubah, mulai dari gender dari biduan (biduan lanang), konsep musikal, tema lirik, hingga performativitas mereka. Dampaknya adalah terjalinnya perubahan pada ruang pertunjukan, penonton, hingga citra yang melekat pada dangdut.

Alhasil buku berjudul “Babat Alas Dangdut Anyar” dengan jumlah Halaman: xiv + 276, Penulis Michael HB Raditya, Editor Kiki Pea, Illustrator  Iwank HS, Layouter  Catur Danang, Sampul oleh  Iwank HS dan Catur Danang, Penerbit Yayasan Kajian Musik Laras Yogyakarta, Tahun Terbit 2020 itu, selain mengungkap sejarah masa lalu dangdut di Yogyakarta, juga mengurai dangdut masa kini, dan menerka bagaimana masa depan dangdut di Yogyakarta maupun di kancah nasional.

OM WAWES Official, Email: omwawes10@gmail.com, YouTube: Om Wawes Official, Instagram: @omwawes, Facebook: @omwawesofficial, WA: 081226862225. (Pras AB/Antok Wesman-Impessa.id)