Feature

Dari DoD (Blueprint Lemurian) hingga LAPAN, Inilah Indonesia UFO Network, Platform Komunitas Space Science dan UFO Terbesar Di Indonesia

Dari DoD (Blueprint Lemurian) hingga LAPAN, Inilah Indonesia UFO Network, Platform Komunitas Space Science dan UFO Terbesar Di Indonesia

Dari DoD (Blueprint Lemurian) hingga LAPAN, Inilah Indonesia UFO Network, Platform Komunitas Space Science dan UFO Terbesar Di Indonesia

Impessa.id, Yogyakarta: Indonesia UFO Network -IUN merupakan jaringan yang terdiri dari 28 komunitas dan institusi non-profit di Indonesia yang bergerak dalam bidang astronomi, space science, peradaban, sejarah, hingga riset UFO. Darkside of Dimension atau Blueprint Lemurian juga menjadi bagian dari IUN yang dideklarasi pada Juli 2019.

Venzha Christ dari ISSS -Indonesia Space Science Society + HONF Foundation, Resident Researcher, IMéRA - Institute for Advanced Study + LAM Laboratoire d’Astrophysique de Marseille, Recently: Mars Project kepada Impessa.id menuturkan bahwa, komunitas dan institusi yang terlibat termasuk BETA UFO, UFO Investigator, META UFO, Atlantis Indonesia, Turanggaseta, Cahaya Nusantara, ETI Research, IMIC, Jogja ASTRO Club, UFONESIA, v.u.f.o.c, Indonesian UFO Hunters, Soulstar Indonesia, LANTERHA, GOG-MS, LPTI-PM, SETI Conference, Islamic UFO, Human Earth, UFOIC, dan masih banyak lagi lainnya.

“Platform antar komunitas ini sebagai wujud kolaborasi-partisipasi aktif untuk saling berbagi informasi dan pengetahuan. Venzha Christ dan Setyawan Haryanto (Ipank) sebagai founding fathers dari IUN memiliki tujuan sederhana, yakni wahana untuk saling berbagi serta menjalin networking,” ujarnya.

Venzha lebih lanjut memaparkan, mengapa menggunakan nama UFO?

1. Karena kata UFO dinilai menjadi yang paling mewakili berbagai ranah ketertarikan dan beragamnya sudut pandang dari masing-masing komunitas dan lembaga yang tergabung dalam IUN yang mayoritas ada irisan sains dan teknologinya.

2. Diharapkan bahwa dengan menggunakan kata UFO yang digunakan akan lebih memudahkan publik untuk bisa lebih tertarik pada pembelajaran sains dan teknologi, khususnya astronomi dan space science.

3. Kata UFO dinilai dan disepakati menjadi kata yang paling populer di masyarakat untuk bisa lebih dekat dengan makna antariksa, dan imajinasi tentang perkembangan teknologi.

"IUN tidak terdiri dari person atau individu-individu, tapi lebih ke sebuah forum yang terdiri dari banyak komunitas dan institusi," ujar Ipank, sapaan akrab Setyawan Haryanto.

Lebih jauh, Venzha mengatakan jika IUN juga menjadi tempat sharing multi-perspektif antar komunitas dan disiplin ilmu pengetahuan. "IUN adalah berkumpulnya berbagai komunitas dan institusi lintas disiplin, selain komunitas tentang UFO, juga penggiat/periset di ranah Astronomi, ET, SETI, Sejarah Peradaban, maupun Space Science, jadi sangat beragam dari berbagai area keilmuan," ujar Venzha.

Selain komunitas yang beragam, LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) juga turut andil dalam IUN sebagai scientist dalam kepakaran sains luar angkasa. “Saya mendukung ini (IUN) sebagai upaya mensosialisasikan sains luar angkasa kepada khalayak yang lebih luas. UFO merupakan isu populer dan bisa jadi pendorong percakapan sains di tengah masyarakat,” kata Gunawan Admiranto, peneliti dan astronompeneliti fisika Matahari dari LAPAN - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional.

Sudah ada banyak kegiatan yang dilakukan oleh IUN, baik secara kelembagaan maupun organisasi, termasuk kegiatan-kegiatan yang bersifat parsial yang dilakukan oleh masing-masing komunitas dan institusi di dalamnya. Venzha mencontohkan, “Di ranah sejarah dan budaya, kita melakukan studi perjalanan ke berbagai situs-situs kuno yang juga kita tahu bahwa banyak sekalipeninggalan-peninggalan nenek moyang kita yang berkaitan dengan ilmu astronomi dan space science. Situs-situs itu bisa berupa candi, petilasan, ataupun peninggalan artefak-artefak yang masih bisa kita saksikan dan kunjungi keberadaannya, serta masih bisa dibaca dengan jelas narasi-narasi di belakangnya,” jelasnya.

“Waktu kita mengadakan kunjungan dan proses pembelajaran, menggali lagi kedalaman makna situs Candi Abang, dihadiri oleh delapan komunitas dari berbagai kota, kita saling berbagi informasi dan pengalaman. Di dekat Candi Abang pada 2011 pernah ada penampakan Crop Circle yang menghebohkan. Candi Abang dibangun sekitar abad ke-9 dan ke-10 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno, diperkirakan mempunyai umur yang lebih muda dari candi-candi Hindu lainnya. Candi yang berbentuk seperti piramid ini terbuat dari batubata berwarna merah (abang dalam bahasa Jawa). Bagaimana kemudian kegiatan semacam ini bisa menumbuhkan kepedulian serta kecintaan sebagai anak bangsa terhadap budaya dan keragaman wawasan leluhur untuk bisa bersama-sama menjaga serta merawatnya agar tidak bias oleh jaman,” ungkap Venzha.

Dalam ranah sains dan teknologi, IUN juga mengadakan kunjungan dan kerjasama dengan berbagai lembaga dan institusi yang terkait dengan space science, astronomi, maupun riset-riset berbasis teknologi. Setiap tahun IUN dijadwalkan untuk bisa melakukan kunjungan, presentasi, saling bertukar informasi, serta mengenal lebih jauh tentang perkembangan-perkembangan terkini di area space science dengan LAPAN.

Setiap tahun juga melalui SETI Conference dan IUN Gathering, mengundang nara sumber atau pembicara dari LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional), guna merealisasikan tujuan dari IUN yaitu memberikan informasi dan pemberlajaran kepada publik secara luas. Kerjasama dengan Observatorium BOSSCHA Lembang, IUN meng-agendakan komunikasi dan observasi secara reguler.

Di ranah pendidikan, ada workshop tentang Wayang dan budaya Jawa yang berkaitan dengan astronomi dan peradaban lampau. Ada juga kegiatan yang dilakukan oleh Lembaga Cahaya Nusantara bersama-sama aktif melakukan seminar dengan tema Kosmologi. Kegiatan yang dimotori oleh LPTI-PM, ETI-Research, dan juga oleh UFO Indonesia Community (UFOIC), berupa pengenalan dasar-dasar software dan hardware untuk memberikan dan berbagi ilmu pada masyarakat luas.

Komunitas lainnya, BETA-UFO aktif mendokumentasikan sejarah penampakan UFO di Indonesia, Kemudian UFO Investigator aktif mengadakan perjalanan ke berbagai daerah berkaitan dengan sejarah peradaban nenek moyang. House of Kybalion bekerja di ranah filsafat dan seni. Teropong Bintang Mangunan secara terus-menerus membina anak-anak SD dan SMP untuk mencintai Astronomi. Human Earth giat melakukan riset tentang sejarah peradaban. Lanterha mempelajari tentang kekuatan energi kosmos dan teknologi peradaban. Dan masih banyak lagi yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Deklarasi IUN pada tahun 2019 juga dihadiri oleh Putra Presiden ke-2 RI, BJ Habibie, Yakni Ilham Habibie (The Habibie Center), Premadi W Premana (ITB dan Observatorium BOSSCHA), Yusuke Murakami (MARS Society), dan pakar astrofisika dari LAM (Laboratoire d’Astrophysique de Marseille), Frederic Zamkotsian, yang bermukim di Lembaga Indonesia Perancis -LIP Jalan Sagan, Yogyakarta.

Selain di deklarasikannya IUN sebagai satu kesatuan dan untuk menjalin kerjasama yang mutual dan produktif, baik dari sains maupun bidang keilmuan lainnya, juga telah di canangkan pada tanggal yang sama, 21 Juli sebagai Hari UFO Indonesia.

Indonesia UFO Network kedepannya fokus ke arah lintas disiplin, lintas komunitas, dan lintas kolaborasi dalam kegiatan temu ilmiah dan investigasi dengan berbagai ahli. Informasi mengenai HONF Foundation dapat diakses di http://honf.org/ atau di http://vufoc.space/ dan di http://pinterest.com/vufoc. (Venzha Christ/Antok Wesman-Impessa.id)