Event

Konggres Kebudayaan Desa Di Desa Panggungharjo, Bantul, Yogyakarta, Juni-Agustus 2020

Konggres Kebudayaan Desa Di Desa Panggungharjo, Bantul, Yogyakarta, Juni-Agustus 2020

Konggres Kebudayaan Desa Di Desa Panggungharjo, Bantul, Yogyakarta, Juni-Agustus 2020

Membaca Desa, Mengeja Ulang I-N-D-O-N-E-S-I-A, Arah Tatanan Indonesia Baru Dari Desa

Impessa.id, Yogyakarta: Sanggar Inovasi Desa, Desa Panggungharjo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta siap menggelar Konggres Kebudayaan Desa bertajuk “Membaca Desa, Mengeja Ulang I-N-D-O-N-E-S-I-A: Arah Tatanan Indonesia Baru dari Desa”.

Press Rilis dari Sekretariat Tim Persiapan Kongres Balai Desa Panggungharjo, Bantul yang beralamatkan di Kompleks Kantor Lurah, Jl. Kyai Ali Maksum Jl. Pelemsewu, Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55188, menyebutkan agenda diskusi berlangsung secara daring melalui webinar pada 1 Juni hingga 15 Agustus 2020, dengan pembicara, Menko PMK Muhadjir Effendi, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid, Komisioner KPK, Ketum PP GP Ansor NU Yaqut Cholil Choumas, budayawan Garin Nugroho, Gubernur Lemhanas Agus Widjojo, pegiat pendidikan Butet Manurung, pengusaha Irwan Hidayat, dan musisi Noe Letto.

Kongres Kebudayaan Desa berupaya merumuskan tata nilai dan tata kehidupan baru bernegara dan bermasyarakat yang dimulai dari desa terutama di masa pandemi Covid-19.

Pertemuan antara para pemangku desa, yakni pemerintah desa, lembaga, komunitas dan warga desa, dengan akademisi, praktisi, birokrat, pelaku bisnis, dan pekerja media tersebut bergerak pada tataran konseptual dan secara praktis konggres ditargetkan menghasilkan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa -RPJMDes, yang memberi sumbangsih pada pola tata kelola pemerintahan dan tata hidup baru warga desa di Indonesia.

Disebutkan, seraya menekankan tata kelola pemerintahan anti-korupsi, kongres juga memberikan gambaran kondisi terkini sektor-sektor pembangunan desa di era pandemi Covid-19. Hal itu mengingat Covid-19 telah membongkar semua tatanan, sehingga melahirkan sejumlah pertanyaan, seperti apakah puncak dari relasi sosial adalah gotong royong? Apakah puncak dari relasi ekonomi adalah kerjasama? Apakah puncak dari relasi politik adalah musyawarah?

Pertanyaan-pertanyaan itu turut diuji dan dibuktikan dari serangkaian agenda kongres, sehingga konggres menyodorkan tawaran alternatif tentang ‘new normal’ dari berbagai aspek kehidupan masyarakat, yang selama ini seolah direduksi hanya pada tataran tata-cara teknis kehidupan semisal, cuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. Konggres juga menyediakan seperangkat panduan untuk penyusunan RPJMDes yang bisa diadopsi oleh sebanyak mungkin desa-desa di Indonesia. (Ryan-Sholahudin/Eko N/Antok Wesman-Impessa.id)