Event

SETIA UTAMI Gelar Pameran Tunggal AMY's CHILDHOOD STORY Di Jogja Gallery, 10-30 September 2024

SETIA UTAMI Gelar Pameran Tunggal AMY's CHILDHOOD STORY Di Jogja Gallery, 10-30 September 2024

SETIA UTAMI Gelar Pameran Tunggal AMY's CHILDHOOD STORY Di Jogja Gallery, 10-30 September 2024

Impessa.id, Yogyakarta: Seria Utami alias Amy, panggilan masa kecilnya. Dalam pameran perdananya ini, ia ingin menunjukkan cita rasa dan hasrat seninya, yang justru bermula dari hobi semasa kecilnya. Melalui karya-karyanya, Amy mengajarkan tentang suatu keterbukaan dengan pikiran kita. Baginya, proses berkarya ini selain menjadi ekspresi batin akan kegelisahan. Apa yang dilakukan Amy bukan sekadar hobi mengisi waktu luang. Mulai dari scrapbook, mail art, yang ia garap dengan teknik kolase, hingga karya lukisan dan patung, adalah sebuah rangkaian proses ekspresi terapi kasihnya.

Puluhan buku-buku diary sebagai catatan perjalanan dan pengalaman batin seorang Amy dihadirkan dalam pameran ini, tetapi, bukan sekadar buku diary. Ia menggunakan scrapbook sebagai diary-nya Setiap halaman buku dipenuhi tempelan-tempelan gambar-gambar beraneka macam. Dan di setiap halaman seolah-olah Amy mencatatkan dengan simbol-simbol dan gambar sebagai bahasa ungkapnya. Semua yang tertuang mengungkap banyak rahasia di setiap lembarnya.

Sementara karya lukisan dan karya patungnya menjadi sebuah media ungkapan dan luapan batin Amy secara lepas bebas. Naluri bermain-main yang dilakukan Amy begitu mengalir lepas begitu saja. Bentuk-bentuk menyerupai lukisan dalam dinding gua-gua yang dibuat pada zaman prasejarah, atau semacam lukisan dinding zaman Mesir Kuno hadir dalam setiap karya lukisannya. Melalui lukisan-lukisannya, Amy menyoroti perilaku manusia modern, akan tetapi justru menunjukkan naluri primitifnya dalam keseharian berperilaku mereka.

Curahan hati Amy tidak hanya muncul dalam halaman scrapbook, ada pula yang hadir dalam ratusan lembaran kertas, hadir menjadi karya dengan teknik kolase/menempel. Amy juga membuat catatan cerita melalui surat-surat dan lembaran kartu pos. Surat-surat dengan cita rasa seni dan kartu pos tidak semata berhenti dikerjakan di dalam studio, tetapi dikirim juga kepada sahabat-sahabat korespondensinya. Ia menawarkan ke siapapun untuk dapat berpartisipasi dan merespon dalam seni korespondensinya. Buku dan kertas adalah energi yang merangsang imajinasinya. Konon, aroma kertas buku lama yang khas, mampu membuatnya jatuh cinta bermain-main dengan kertas.

Jika selama ini banyak anggapan bahwa karya seni rupa yang garang, memuat cerita atau daya kritis senimannya, lebih dianggap menjadi karya klangenan, karya-karya Amy ini membuktikan bahwa bukan karya-karyanya bukan hanya sekadar karya klangenan, tetapi mampu untuk membawa pada wisata estetik dan artistik, seperti pengalaman batin senimannya. Kita sepakat bahwa setiap kebenaran tidak bersifat tunggal. Sebuah upaya yang memaksa menyeragamkan apapun, seringkali akan berakhir sia-sia. Pendapat banyak orang belum tentu mutlak menjadi benar. (Yaksa Agus/Antok Wesman-Impessa.id)