Enam Tahun Keberadaan Klinik IVF Center, Pusat Bayi Tabung RSKIA Sadewa Yogyakarta, Raih Keberhasilan 30 Persen
Enam Tahun Keberadaan Klinik IVF Center, Pusat Bayi Tabung RSKIA Sadewa Yogyakarta, Raih Keberhasilan 30 Persen
Impessa.id, Yogyakarta: Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak -RSKIA Sadewa Yogyakarta merayakan hari jadinya ke-19 pada 7 Februari 2005, sedangkan pada 30 Juli 2018 merupakan saat berdirinya Klinik IVF Center atau Pusat Bayi Tabung RSKIA Sadewa Yogyakarta, sehingga untuk IVF Center kali ini memasuki ulang tahun yang ke-6.
Direktur RSKIA Sadewa, dr Joko Hastaryo MKes kepada Impessa.id menuturkan, berbagai upaya untuk merayakan Ultah Ke-6 Klinik IVF diantaranya, Seminar Gathering pada Minggu, 28 Juli 2024, dengan pesertanya adalah para Pejuang Garis Dua, yakni mereka yang sudah menikah kemudian yang putri terlambat bulan diperiksa pakai stick, kalau garis dua nya sudah muncul berarti sudah hamil. Pejuang Garis Dua itu istilah untuk tanda-tanda kehamilan. Yang di-undang kali ini adalah mereka-mereka yang berjuang untuk bisa mendapatkan keturunan di RSKIA Sadewa Yogyakarta, terdaftar ada yang datang dari Cilacap, Sidoarjo dan Jawa Barat.
(Direktur RSKIA Sadewa, dr Joko Hastaryo MKes)
“Anak itu memang anugerah dari Tuhan, tapi perjuangan itu pasti ada, termasuk usaha untuk bisa hamil, ketika mengalami kesulitan. Kehadiran Klinik IVF Center ini dalam rangka memfasilitasi, membantu pasangan yang agak mengalami kesulitan dalam kehamilan, itu dilakukan pemeriksaan dan terapi di Klinik IVF Center RSKIA Sadewa Yogyakarta,” ujar dr. Joko Hastaryo.
Seminar tersebut sekaligus untuk memberitahu kepada masyarakat secara umum bahwa sebetulnya program bayi tabung di Jogja sudah ada. IVF Center RSKIA Sadewa adalah Klinik Bayi Tabung yang pertama untuk swasta di Jogja, sedangkan yang pertama kali yakni Rumah Sakit Sarjito, milik negeri.
Acara Gathering Minggu pagi, dengan mengumpulkan sekitar 70 pasangan yang sudah berhasil maupun yang belum berhasil, tapi mengikuti program bayi tabung di RSKIA Sadewa. Mulai yang pertama dari tahun 2018, dan berhasil di tahun 2019, sehingga umur anaknya sekarang sudah 4 tahun 9 bulan. Seminar khusus “Tumbuh Kembang Anak” menghadirkan pembicara dr. Braghmandita, W.I., M.Sc., Sp.A (K), Dokter Spesialis Anak, Konsultan Tumbuh Kembang Anak di RSKIA SADEWA Yogyakarta. Setelah pemberian materi kegiatan dilanjutkan pemeriksaan deteksi tumbuh kembang.
Acara kedua pada Minggu siang, berupa seminar untuk awam ber-materi ilmiah “Mengenal Lebih Dalam Tentang Proses Bayi Tabung”, bersama pembicara dokter Spesialis ObGin yang konsultan VER, Vertilitas-Endoklinologi-Reproduksi yakni Dr. dr. Sofwal Widad, Sp.OG., Subsp.F.E.R., kemudian dokter Spesialis Andrologi, tentang kesuburan pria, dr. Seso Sulijaya, Suyono, Sp.And. dan Dr (H.C.) dr. H. Hasto Wardoyo, Sp.OG.(K).
Proses Bayi Tabung di RSKIA Sadewa Yogyakarta, keberhasilannya mencapai 30%, setara dengan angka nasional, suatu angka kesuksesan yang tinggi. Dalam satu tahun tercatat ada sekitar 200 pasangan yang mengikuti program Bayi Tabung di RSKIA Sadewa dan rata-rata setiap tahunnya yang berhasil ada 10 pasangan, sehingga sampai kini sudah tercatat sekitar 60 pasangan yang berhasil memiliki anak melalui program bayi tabung.
Hasil evaluasi terhadap setiap anak itu, dr. Joko menjelaskan, “Berkat ketelitian yang tinggi, kecermatan serta mengutamakan kualitas, maka bayi-bayi yang dilahirkan dengan program Bayi Tabung ini alhamdulillah bagus semua, sehat semua. Memang IVF itu mempertemukan sel telur dengan sperma di luar tubuh, sehingga banyak resikonya, namun karena teknologinya sudah canggih, dan spesialis kita juga sudah sangat kompeten dibidangnya, maka alhamdulillah, ibu yang akhirnya hamil kemudian melahirkan bayi, alhamdulillah sehat”.
Keberadaan klinik IVF Center RSKIA Sadewa Yogyakarta menduduki urutan ke 33, dari 65 Rumah Sakit dengan Program Bayi Tabung di Indonesia.
“Semua orang yang sudah terpanggil untuk berkeluarga semuanya pasti bercita-cita ingin punya anak, ada yang lancar, ada yang berhasil dengan mudah, tapi ada juga yang mengalami hambatan, kesulitan, bagi yang mengalami hambatan dan kesulitan ini seharusnya tidak perlu putus asa, tidak perlu berkecil hati, karena ada teknologinya, teknologi bayi tabung, sehingga kalau nanti pada pasangan yang masih mengalami kesulitan segera saja berkonsultasi, berhubungan dengan kami di RSKIA Sadewa Yogyakarta melalui WA ke-nomor 087885968751,” imbuh dr.Joko.
Dikatakan dr. Joko, “Memang harus diakui biayanya itu mahal, karena teknologinya, peralatannya, obat-obatannya itu memang mahal, tapi untuk RSKIA Sadewa ini kalau dibandingkan dengan yang lain jauh dibawah, jauh lebih murah, dibawah 100-juta rupiah, karena kalau di Jakarta itu minimal 250-juta rupiah biayanya”.
Terkait statement dokter Hasto Wardoyo dalam sambutan pembukaan acara secara daring, banyak warga Indonesia yang mengikuti program bayi tabung harus ke luar negeri, ke Singapura, ke Malaysia, Ke Jepang, ke Korea, dr. Joko merespon, “Sebetulnya SDM di Indonesia sudah banyak yang experts, yang mempunyai keahlian yang sama dengan dokter di negara-negara itu, peralatannyapun juga sudah banyak, tinggal kemudian manajemen-nya, akhirnya ketika ke-tiga unsur tersebut ada, maka bisa diselenggarakan. Kita berharap mereka warga negara lain yang ingin punya anak justru datang ke Indonesia, ke Yogyakarta, sekaligus piknik menikmati obyek wisata yang ada di Yogyakarta”.
(dr. Braghmandita, W.I., M.Sc., Sp.A (K), Dokter Spesialis Anak, Konsultan Tumbuh Kembang Anak di RSKIA Sadewa)
Usai presentasi, dr. Braghmandita, W.I., M.Sc., Sp.A (K), Dokter Spesialis Anak, Konsultan Tumbuh Kembang Anak di RSKIA Sadewa Yogyakarta, kepada Impessa.id menuturkan, “Saya rasa setiap orang tua ingin anaknya tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga yang paling penting adalah bagaimana kita memantau pertumbuhan dan perkembangan anak-anak kita dengan memenuhi kebutuhan nutrisi, memberikan stimulasi sesuai dengan usianya, kemudian memberikan lingkungan yang aman, mencegah dari penyakit terutama dengan imuinisasi, dan peran orangtua dalam pengasuhan. Lima pilar dari pengasuhan anak yang penting diketahui oleh semua orangtua,” tuturnya.
“Setiap anak itu lahir dengan kondisinya masing-masing, ada yang lahirnya sudah beruntung baik, gak ada masalah, ada yang lahirnya mungkin berat badan lahirnya kurang, prematur, ketika mereka dengan modal yang kurang, maka kita akan selalu memerlukan pemantauan yang lebih intensif, tetapi buat mereka-mereka yang lahirnya baik, bukan berarti tidak terhindar dari masalah, ini yang penting, bagaimana kita bisa mendeteksi kalau memang nanti ada masalah segera di intervensi, yang penting lagi adalah mencegah supaya tidak menjadi masalah dengan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan dengan baik, dan di implementasikan, dilakukan agar bermanfaat,” imbuh dr. Andita lebih lanjut. (Feature of Impessa.id by Antok Wesman)