OPEN STUDIO Dosen Seni Lukis ISI Yogyakarta dan Pameran Seni Rupa RIWAYAT, Terbuka Untuk Publik

Proses diskusi penciptaan karya yang dilakukan oleh Setyo Priyo Nugroho kepada para Mahasiswa (Foto: istimewa)
Impessa.id, Yogyakarta: Open Studio inisiasi dosen seni lukis untuk membangun atmosfer kreatif penciptaan seni para dosen lukis, yang selama ini digelar secara internal sejak Februari 2024 diperuntukkan civitas akademik ISI Yogyakarta terkhusus mahasiswa, kini terbuka untuk publik.
Tujuan Open Studio tersebut untuk memotivasi, memberikan bekal tambahan di luar kelas, berbagi pengalaman dalam mengonstruksi tema dan memproduksi karya seni sebagai bagian dari proses akademik dengan cara mengenal dan memahami proses berkarya yang dilakukan dosen.
(Proses diskusi penciptaan karya yang dilakukan oleh Setyo Priyo Nugroho kepada mahasiswa)
Satrio Hari Wicaksono, selaku kurator menjelaskan, “Open Studio merupakan konsep atau kegiatan di dunia seni yang biasanya dilakukan di lingkungan akademik atau studio seni. Dalam Open Studio, seniman atau mahasiswa seni memperlihatkan proses kreatif mereka secara terbuka kepada publik atau sesama seniman. Hal ini bisa berupa presentasi karya dalam proses pembuatan, diskusi tentang ide-ide dan teknik yang digunakan, serta berbagi pengalaman atau pengetahuan tentang seni”.
(Proses diskusi penciptaan karya yang dilakukan oleh Amir Hamzah kepada para Mahasiswa)
Dikatakan, “Dalam dunia akademik dan kesanggaran, atmosfer kreatif open studio menjadi penggerak penting membangun benih-benih calon seniman dan penikmat seni, sebagai bagian mencatat proses penciptaan sebuah karya yang menarik untuk diperhatikan, direkam, serta dianalisis secara mendalam”.
(Proses diskusi penciptaan karya dengan M. Agus Burhan)
Menurut Satrio Hari Wicaksono, dalam konteks seni kontemporer yang berbasis riset dan semakin diminati dalam beberapa dekade terakhir. Cara seniman menciptakan karya seringkali menjadi metode unik yang menggambarkan kreativitas yang dapat berbeda antara satu dengan lainnya. Meskipun bersifat pribadi, tidak jarang metode itu menjadi inspirasi bagi seniman lain, sehingga penting untuk menjalin dialog dan melakukan pencatatan yang mendetail dalam prosesnya.
(Proses penciptaan karya yang dilakukan oleh Wiyono)
“Tujuan dari Open Studio adalah untuk menciptakan ruang dialog, pertukaran ide, dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai proses kreatif dalam seni. Open Studio juga dapat menjadi kesempatan bagi seniman untuk menerima umpan balik langsung dari pengunjung atau kolega seniman, yang dapat membantu dalam pengembangan dan penyempurnaan karya mereka,” imbuhnya lebih lanjut.
(Proses penciptaan karya yang dilakukan oleh Yusuf Ferdinand Yudhistira)
Harapannya, Open Studio Dosen Seni Lukis ISI Yogyakarta dapat memberi kesempatan kepada publik untuk melihat dan memahami tahap-tahap awal dari penentuan ide yang mendasari tema, proses konstruksi visual, pilihan medium, hingga proses kerja seni dalam menghasilkan sebuah lukisan seorang dosen plus seniman, sehingga masyarakat lebih memahami bagaimana posisi penting seorang dosen yang memiliki kemampuan ilmiah yang baik serta keaktifan dalam berolah ‘rasa’ seni dan penciptaan karya seni dengan preferensi ekspresi pribadi yang beragam namun khas mengembangkan kepribadian masing-masing.
(Proses penciptaan karya yang dilakukan oleh Setyo Priyo Nugroho)
Open Studio yang dihelat tersebut merupakan sebuah platform bagi para dosen-seniman, khususnya dosen seni lukis ISI Yogyakarta, untuk memperlihatkan kepada publik akademik dan umum proses kreatif penciptaan lukisan.
Open Studio berguna untuk Memotivasi: Memberikan dorongan bagi dosen-seniman untuk terus berkarya dan mengembangkan potensi diri; Memberikan Bekal Tambahan: Menambah wawasan dan pengetahuan di luar ruang kelas melalui interaksi langsung antara dosen dengan mahasiswa; serta Berbagi Pengalaman: Menciptakan ruang dialog bagi dosen-seniman, mahasiswa maupun publik umum untuk saling berbagi pengalaman, ide, dan teknik secara personal, cair, dan terbuka.
(Proses penciptaan karya yang dilakukan oleh Deni Junaedi)
Open Studio untuk publik tersebut dilaksanakan pada tanggal 27 Juli hingga 2 Agustus 2024 di Galeri Fadjar Sidik Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta dengan Event Pendamping berupa Pameran seni rupa bertajuk “RIWAYAT” di saat yang bersamaan.
Sebagai upaya untuk lebih mengenal rekam jejak dan karakter para dosen yang terlibat dalam Open Studio dalam menghasilkan sebuah karya, diadakan pula pameran bertajuk “RIWAYAT”, menghadirkan ragam karya-karya yang telah dihasilkan oleh para dosen selama perjalanan karirnya sebagai dosen dan seniman. Publik dapat melihat dan memaknai bagaimana perubahan karakter, gaya, sudut pandang dan tema yang dihadirkan secara periodik dalam karya-karya yang dipamerkan.
(Proses penciptaan karya yang dilakukan oleh Amir Hamzah)
Open Studio dikuratori oleh Satrio Hari Wicaksono (dosen Seni Murni) dengan kepesertaan dosen aktif Jurusan Seni Murni FSR ISI Yogyakarta masing-masing, Amir Hamzah, Deni Junaedi, I Gede Arya Sucitra, M. Agus Burhan, Setyo Priyo Nugroho, Wiyono dan Y. F. Yudhistira.
(Proses penciptaan karya yang dilakukan oleh I Gede Arya Sucitra)
Proses kegiatan Open Studio hingga pelaksanaan pameran “RIWAYAT” didokumentasikan dan dipublikasikan melalui akun instagram seni murni @senimurni_isiyk sebagai bagian melibatkan apresiasi publik dunia maya dalam menikmati proses kreatif berkarya para dosen lukis-seniman seni murni FSR ISI Yogyakarta. (I Gede Arya Sucitra /Satrio Hari Wicaksono/Antok Wesman-Impessa.id)