Feature

Mahasiswa Arsitektur UTY Gelar Pameran TEXTURE 2024 RECYCLE, Di Pendhapa Art Space Yogyakarta, 3-6 Juli 2024

Mahasiswa Arsitektur UTY Gelar Pameran TEXTURE 2024 RECYCLE, Di Pendhapa Art Space Yogyakarta, 3-6 Juli 2024

Dr Ir Endang Setyawati MT, Kaprodi Arsitektur UTY, didampingi Adi Setia Budi Bawono ST, MT, Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UTY, dan panitia, meresmikan Pameran TEXTURE 2024, Di Pendhapa Art Space Yogyakarta, Rabu, 3 Juli 2024.&a

Impessa.id, Yogyakarta: Sudah sekian lama kasus sampah di Yogyakarta tak kunjung terselesaikan, dan sudah menjadi isu besar, karena dampaknya terhadap lingkungan menjadi luar biasa, masyarakat sudah tak perduli lagi, membuang sampah di pinggir jalan sampai menumpuk, tidak ada petugas kebersihan yang memungut sehingga bau busuk menyengat mengganggu kesehatan, merusak keindahan lingkungan, akibat yang lebih buruk lagi dipastikan semakin berkembang, seolah hal negatif itu dibiarkan terjadi di tengah masyarakat Jogja yang konon dikenal paling humanis. Sesuatu hal yang kontradiktif, sangat ironis.

Refleksi sampah terhadap masalah lingkungan cukup mendorong konsumerisme dengan merepresentasikan seni dalam keberlanjutan karya sebagai mediumnya, hal ini merupakan cara untuk merespon dan mengekspresikan keprihatinan terhadap isu global melalui karya inovatif dan provokatif. “A Piece of Trash, Is A Masterpiece of Art” menyampaikan pesan sosial yang tujuannya untuk mengubah persepsi tentang apa yang dianggap bernilai dan bagaimana kita memandang keindahan dalam konteks yang tidak biasa.

Terkait dengan hal itu, kini mahasiswa Program Studi Arsitektur, Universitas Teknologi Yogyakarta -UTY, menggelar pameran berjudul TEXTURE 2024, RECYCLE, bertempat di Pendhapa Art Space Ringorad Selatan Yogyakarta, pada 3-6 Julil 2024.

Adi Setia Budi Bawono ST, MT, Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UTY ketika ditemui Impessa.id menuturkan bahwa pameran "Texture 2024 Recycle" memotivasi mahasiswa untuk melihat adanya sisi lain dari sampah yang bisa diolah menjadi barang baru yang berharga,

“Melalui karya-karya yang dihadirkan dalam pameran Texture ini membuktikan bahwa sampah pun bisa bermanfaat. Asalkan kita mampu memilih dan memilah yang baik, kemudian me-recycle kembali, maka dapat membuahkan hasil yang lebih baik lagi,” ujarnya.

Menurut Adi Setia Budi Bawono, pemilihan tema pameran yang diusung secara rutin setiap tahun oleh UTY, disesuaikan dengan isu kekinian yang ada di masyarakat, guna senantiasa memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi masyarakat luas, lingkungan, dan pemerintah.

“Terbukti, kini para mahasiswa kami semakin aware, semakin peduli terhadap kebersihan lingkungan, semoga hal itu terus menyebar ke lingkungan ditempat mereka berada, dan menjadi kampanye positif dalam menjaga keindahan dan kenyamanan lingkungan hidup yang lebih luas lagi,” imbuh Adi Setia Budi lebih lanjut.

Pameran TEXTURE 2024 RECYCLE, di Pendhapa Art Space Yogyakarta, yang secara resmi dibuka pada Rabu pagi, 3 Juli 2024, oleh Dr Ir Endang Setyawati MT, selaku Kaprodi Arsitektur UTY, menampilkan lima karya pemenang lomba menggambar sketsa, tiga besar karya pemenang lomba disain hasil workshop pembuatan furnitur dari kayu daur ulang, kemudian karya dari studio disain Semester 1, 2, 3, 4, 5 dan 6, serta pameran maket Tugas Akhir para mahasiswa Arsitektur UTY. Selain mengundang Himpunan Mahasiswa Arsitektur di Daerah Istimewa Yogyakarta, pihak panitia pun mengajak himpunan mahasiswa lain diluar arsitektur untuk ikut berpartisipasi didalam pameran Texture 2024 dengan Tagline A PIECE OF TRASH IS A MASTERPIECE OF ART tersebut.

Tentang Pendhapa Art Space

Pendhapa Art Space (PAS) adalah  sebuah  masterpiece  berupa  ruang  seni  yang  didirikan oleh  Dunadi  (pematung) di Yogyakarta,  menyediakan fasilitas  untuk  penyelenggaraan kegiatan seni  dan  budaya  bagi  para seniman  dan  masyarakat. Selain memiliki ruang galeri pameran seni dan ruang pertunjukan, PAS memiliki ruang latihan, alat musik gamelan, fasilitas panggung terbuka, kegiatan pengalaman berkesenian, dan taman patung untuk pesta kebun. PAS juga dilengkapi fasilitas PAS Podjok Coffee & Eatery dan PAS Limasan Homestay (Rumah Tradisional Jawa) untuk mendukung seluruh kegiatan. PAS merupakan destinasi wisata seni yang lengkap. Pengunjung bisa menginap, sekaligus berkarya membuat karya seni, melihat pertunjukan seni, menikmati pameran lukisan dan patung, bahkan berdiskusi dengan para seniman. Selamat datang dan berinteraksi dengan seni! pendhapa.artspace@gmail.com. (Humas PAS/Antok Wesman-Impessa.id)