Ekonomi-Bisnis

Pasar Malam Sewandanan Meriahkan Peringatan Ke 212 Hadeging Kadipaten Pakualaman Yogyakarta

Pasar Malam Sewandanan Meriahkan Peringatan Ke 212 Hadeging Kadipaten Pakualaman Yogyakarta

Pasar Malam Sewandanan Meriahkan Peringatan Ke 212 Hadeging Kadipaten Pakualaman Yogyakarta

Impessa.id, Yogyakarta: Puncak acara Hadeging Kadipaten Pakualaman pada 21-23 Juni 2024 dengan tema: "Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti" berupa PAsar Séwandanan di Kagungan dalem Séwandanan Kadipaten Pakualaman jalan Sultan Agung Yogyakarta.

“Pasar Sewandanan” berisi beragam kegiatan antara lain: 82 UMKM kuliner tradisional dan kerajinan, kemudian Batik, Fashion Show, Jathilan "Turangga Mataya Pura" oleh Abdi dalem Mataya PA, Ngatmombilung band, Acapela Mataraman, Neo Akustik, Pasar Murah, Barong Sai, Kesenian Tradisional Angguk "Sri Panglaras”, Pagelaran Wayang Kulit bersama Ki dalang Rifky Wijaya, mengangkat lakon "Jumenengan Adipati Karna", Obrolan Angkringan, Mlampah Guyub Sesarengan, Lala Atila & Band, Band Pria Tampan, zumba, dan Ganti Dwaja.

KPH Kusumo Parastho dari Kadipaten Pakualaman menuturkan bahwa Pengetan Hadeging Prajadalem Kadipaten Pakualaman yang pada tanggal 22 Juni 2024 genap berusia 212 tahun patut disyukuri dan disambut gembira.

“Seperti yang tersurat dalam Sabda Dalem Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Paku Alam ke-10 pada acara Jumenengan di tahun 2016, dinyatakan bahwa beliau sebagai Pengemban Kebudayaan, saat ini berada dalam tegangan antara tradisi dan pembaruan yang mana proses berkreasi menuntut adanya inovasi” tuturnya.

Jika menyimak gelar acara Pengetan Hadeging Praja Kadipaten Pakualaman, tampak jelas bahwa seluruh kegiatan mengerucut pada upaya menjaga dan menguatkan tradisi melalui berbagai kegiatan yang pada dasarnya merupakan upaya memupuk serta mengolah cipta-rasa-karsa anak bangsa agar tetap peduli pada budaya sendiri di tengah disrupsi dampak globalisasi.

Melalui peringatan Hadeging Kadipaten Pakualaman masyarakat diajak untuk mengenang jerih payah para leluhur Pakualaman dalam mewujudkan, mempertahankan serta mengembangkan Kadipaten Pakualaman dengan tetap mengingat bahwa Paku Alam I adalah putra Hamengku Buwana I, serta merupakan keturunan raja Kerajaan Mataram yakni Panembahan Senapati. Pengetan ini pun merupakan sarana untuk mengingat dan menyadari bahwa kita semua membutuhkan pertolongan Allah Sang Pencipta, Allah yang Maha-esa. (Didiet Raditya/Antok Wesman-Impessa.id)