Feature

The Lilliput World Yogyakarta, Pre-School Metode Montessori, Belajar-Memahami-Bertumbuh

The Lilliput World Yogyakarta, Pre-School Metode Montessori, Belajar-Memahami-Bertumbuh

The Lilliput World Yogyakarta, Pre-School Metode Montessori, Belajar-Memahami-Bertumbuh

Impessa.id, Yogyakarta: Metode pendidikan anak usia dini kini semakin beragam, menjadikan para orangtua juga harus semakin jeli memilih dan memutuskan sekolah yang tepat bagi buah hati mereka. Salah satunya The Lilliput World, sekolah anak usia dini -pre-school, yang diperuntukkan bagi anak-anak berusia 1-6 tahun, dengan menerapkan metode Montessori sebagai wadah belajar anak dan orang tua.

Crista Trirahayu yang didampingi Chirstopher Drake dan Ayu Cornelia selaku konsultan, menuturkan bahwa the Lilliput World -LW yang berdiri sejak 2021, merupakan salah satu kegiatan pendidikan dan sosial dari Yayasan Taman Cipta Karya Nusantara -TCKN, yang jmenerapkan metode kombinasi Living Values Education dan Taman Siswa -Ki Hajar Dewantara.

Sekolah yang berlokasi di kawasan Gondang Legi, Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, fokus pada sisi sosial mengingat 20% dari total anak-anak adalah anak dari kampung yang disupport sepenuhnya oleh yayasan. The Lilliput World memiliki slogan yang selalu diterapkan ke dalam sistem pembelajarannya yaitu “To Learn, To Understand and To Grow”.

1. To Learn/Belajar: The Lilliput World menjadi wadah bagi anak dan orang tua untuk belajar bersama. Dimana anak-anak belajar untuk memenuhi kebutuhan dan tugas perkembangan dan orang tua bertugas sebagai fasilitator yang tepat bagi anak.

2. To Understand/Memahami: Komunitas The Lilliput World memahami diri sebagai komunitas yang menjadi bagian dunia global. Peran anak, orang tua dan pendidik dilakukan dalam aksi- aksi nyata berskala lokal dan konsisten sehingga dampak pada lingkungan sekitar menjadi bermakna.

3. To Grow/Bertumbuh: Komunitas The Lilliput World bertumbuh bersama-sama dalam komunitas positif dengan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang baik dan terintegrasi secara harmonis bagi diri sendiri, orang lain dan secara luas bagi lingkungan sekitarnya. Komunitas ini meliputi komunitas orang tua masyarakat dan sekolah-sekolah anak usia dini.

"The Lilliput World meletakkan dirinya sebagai lembaga pendidikan sekolah yang memberikan kesempatan pada anak untuk belajar menjadi warga global. Anak-anak didampingi untuk memahami keterkaitan antara aksi nyata dirinya, perannya dan bagiannya dalam kehidupan. Pendampingan yang dilakukan secara bertahap, disiplin, konsisten dan jelas, sesuai dengan tahapan usia, seperti pengelolaan sampah secara bijak, pengenalan budaya lokal dan global lewat kegiatan tematik kelas dan penerapan nilai kehidupan lewat interaksi sosial, bercerita yang disampaikan lewat metode bercerita dengan peran karakter boneka dan kegiatan musik dan olahraga," ungkap Crista.

Pada Sabtu, 15 Juni 2024, The Lilliput World menggelar acara wisuda bagi para murid yang telah menyelesaikan pendidikan mereka. Graduation Day mengambil tema “Bhinneka Tunggal Ika”, dimana anak-anak juga mengajak orang tua mengenakan pakaian daerah. Konsep acara wisuda di inisiasi oleh para orang tua murid yang tergabung dalam Parents Community The Lilliput World. (Crista Trirayahu/Cici Precy Permata/Antok Wesman-Impessa.id)