Event

Mahasiswa TKS ISI Yogyakarta Gelar Pameran Le-La-Kon Di Pendapa Art Space Ringroad Selatan Bantul

Mahasiswa TKS ISI Yogyakarta Gelar Pameran Le-La-Kon Di Pendapa Art Space Ringroad Selatan Bantul

Mahasiswa TKS ISI Yogyakarta Gelar Pameran Le-La-Kon Di Pendapa Art Space Ringroad Selatan Bantul

Impessa.id, Yogyakarta: Mahasiswa Tata Kelola Seni (TKS) Institut Seni Indonesia Yogyakarta angkatan Tahun 2022, bekerja sama dengan Pendhapa Art Space (PAS) menggelar pameran seni rupa 'Le-la-kon', di PAS Jalan Prof Dr Wirjono Projodikoro (Ring Road Selatan), Tegal Krapyak, Panggungharjo, berlangsung dari Senin (1/5) hingga berakhir Minggu (7/5) buka untuk umum pukul 10.00-17.00 WIB.

Pameran dengan penulis Yoman Making, menampilkan puluhan karya seni rupa hasil kreasi perupa Anagard, Homepippa, Caraka Paksi, Dadi Setiyadi, Fasmaqullah, Fauzan Muhammad, Ismu Ismoyo, Rizal Kuzma dan Saftar.

Direktur PAS Ganes Satya mengatakan, bahwa PAS salah satu satu ruang publik seni di Yogyakrta, terbuka bekerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan, insntansi, komunitas dan sanggar seni dan budaya. Termasuk PAS berkerja sama dengan mahasiswa TKS ISI Yogyakarta angkatan 2022, praktik langsung menggelar pameran seni rupa bertajuk 'Le-La-Kon'.

Intinya, PAS merupakan ruang publik yang didirikan oleh seniman pematung Dunadi menyediakan fasilitas untuk penyelenggaraan seni dan budaya. Selain memiliki ruang galeri  pameran seni dan ruang pertunjukan, PAS memiliki ruang latihan, alat musik gamelan,  fasilitas panggung terbuka,dan taman patung untuk pesta kebun.

PAS juga dilengkapi fasilitas PAS Podjok Coffee & Eatery dan PAS Limasan Homestay (Rumah Tradisional Jawa) untuk mendukung seluruh kegiatan. PAS merupakan destinasi wisata seni yang lengkap. "Pengunjung bisa menginap, sekaligus berkarya membuat karya seni, melihat pertunjukan seni, menikmati pameran lukisan dan patung, bahkan berdiskusi dengan para seniman," tutur Ganes Satya.

Yoman Making menungkapkan, pameran Seni Rupa 'Le-La-Kon' ini, selain  menjadi  apreseasi terhadap karya seni, tetapi juga  sebagai  bentuk  ekspresi  melawan  problem  di  dalam dinamika seni rupa yaitu karya  seni  yang  dipamerkan  hanya  menjadi  sebuah  pajangan.

Pameran mengadopsi pendekatan berbasis psikologi seni yang inovatif sebagai titik masuk bagi upaya memajukan ekosistem seni khususnya seni rupa di Indonesia. “Tujuan dari pameran untuk memperlihatkan wacana realism yang ditandai dengan kekuatan, keindahan, jiwa antara seniman dan karyanya. kemudian menyajikan pengaman hidup seniman di dalam sebuah karya seni, sehingga memantik kesan reflektif bagi masyarakat terhadap seni rupa," ujar Yoman Making. (Khocil Birawa/Antok Wesman-Impessa.id).