Event

Festival Jogja Kota Di Embung Giwangan, 2-4 Desember 2022

Festival Jogja Kota Di Embung Giwangan, 2-4 Desember 2022

Festival Jogja Kota Di Embung Giwangan, 2-4 Desember 2022

Impessa.id, Yogyakarta: Kota Yogyakarta menjadi salah satu kota dengan Kawasan Cagar Budaya yang cukup luas. Memiliki luas wilayah 32,5 km, sekitar 1,02 % luas Provinsi DIY, Kota Yogyakarta memiliki empat Kawasan Cagar Budaya (KCB), yaitu KCB Kotagede, KCB Kraton, Pakualaman, dan Kotabaru. Keempat KCB tersebut masing-masing memiliki latar belakang sejarah serta kehidupan sosio-kultural yang berbeda, dengan karakteristik dan keunikannya.

Kotagede menjadi representasi awal periode Mataram, sementara Kraton dan Pakualaman adalah babak baru tempat dimana pondasi Kraton Ngayogyakarta dan Kadipaten Pakualaman didirikan. Bertempat tidak jauh dari Kraton, Malioboro menjadi bagian dari sumbu filosofis sekaligus cerminan pluralisme masyarakat.

Kota Yogyakarta dengan beragam etnis hidup di dalamnya. Terakhir, KCB Kotabaru adalah sisi modernitas Kota Yogyakarta yang sedari awal didesain pemerintahan Kolonial Belanda sebagai tempat tinggal orang-orang Eropa.

Festival Jogja Kota -FESTA 2022 diselenggarakan untuk menampilkan karakteristik dan keunikan sosio-kultural masing-masing KCB. Festival Jogja Kota batch kedua berlangsung di Embung Giwangan Jl. Tegalturi No.43 Giwangan, Kota Yogyakarta pada Jumat hingga Minggu, 2-4 Desember 2022.

FESTA Tahun 2022 menampilkan seni pertunjukan beserta potensi wilayah kolaborasi masyarakat 14 Kemantren se Kota Yogyakarta yang terklasterisasi dalam Kawasan Cagar Budaya (KCB). Seperti yang kita tahu bahwa di Kota Yogyakarta ada 4 Kawasan Cagar Budaya (KCB) yaitu KCB Gumaton (Tugu-Malioboro-Kraton), KCB Pakualaman, KCB Kotabaru, dan KCB Kotagede. Kolaborasi masyarakat antar Kemantren di Kawasan Cagar Budaya ini diistilahkan dengan ‘’Jagongan’’.

FESTA 2022, menampilkan ‘’Jagongan Kraton” yang menampilkan kolaborasi kemantren Kraton, Ngampilan, Wirobrajan, Mantrijeron, Gedongtengen dan Tegalrejo. KCB “Jagongan Pakualaman” kolaborasi Kemantren Pakualaman, Gondomanan dan Mergangsan, ‘’Jagongan Kotabaru’’ kolaborasi Kemantren Gondokusuman, Jetis dan Danurejan serta ada ‘’Jagongan Kotagede’’ kolaborasi Kemantren Umbulharjo dan Kotagede.

Setiap ‘’Jagongan’’ menampilkan seni pertunjukan yang unik dan merepresentasikan potensi-potensi di wilayah Kawasan Cagar Budaya masing-masing. Selain itu, setiap Jagongan meyediakan Booth yang berisi produk-produk unggulan baik kuliner maupun produk kreatif yang bisa dibeli oleh pengunjung.

Kemudian juga ada live cooking makanan khas di lokasi Booth seperti live cooking apem dan serabi kocor, sehingga pengunjung bisa merasakan experience yang berbeda. Selain live cooking, juga ada Demo kerajinan seperti pembuatan Blangkon hingga praktek kesenian jemparingan yang bisa dinikmati oleh pengunjung. Produk kuliner, live cooking, demo kerajinan tersebut berlangsung didalam booth-booth tiap ‘’Jagongan’’ yang di desaign unik dengan istilah Warung Kota atau WARKOT.

Dalam penyelenggaraan FESKOT Tahun 2022 dimulai pukul 15.00 dan dikahiri pada pukul 22.00 setiap harinya. FESKOT juga dimeriahkan oleh penampilan sederet artis-artis Yogyakarta seperti DJ Dylan, Kabaret Show, Musik Angkringan, Udara Baand, Rubah di Selatan, FLKFSTVLS, Evanloss hingga The Rain. Disetiap sore ada sesi diskusi interaktif dalam ‘’Afternoon Tea’’disi dengan diskusi film beserta para tokoh-tokoh perfilman serta diskusi interaktif jogja masa depan. Di akhir pelaksanaan Festival Jogja Kota ada launching Kalender Event Budaya di tahun 2023.

Penyelenggaraan Festival Jogja Kota Tahun 2022 yang terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya di Embung Giwangan diharapkan mampu menumbuhkan potensi ekonomi dan budaya di Kawasan Jogja Selatan. (Salsabila/Antok Wesman-Impessa.id)