Event

Pameran Seni Rupa Insecare di Museum Benteng Vredeburg Lt 2 Yogyakarta, 19-21 Mei 2022

Pameran Seni Rupa Insecare di Museum Benteng Vredeburg Lt 2 Yogyakarta, 19-21 Mei 2022

Lukisan berjudul "Wild Thought" karya Edsel Nurvito, mix media on canvas, 50 x 60 cm, 2021 salah satu karya yang dipamerkan pada pameran Seni Rupa "Insecare" di Museum Benteng Vredeburg

Impessa.id, Yogyakarta: Kelompok mahasiswa Program Studi S-1 Tata Kelola Seni, Fakultas Seni Rupa, FSR ISI Yogyakarta guna memenuhi Mata kuliah "Tinjauan Kelola Pameran 1" membentuk Kolektif Yuksemangart terdiri dari mahasiswa tiga Jurusan di FSR ISI Yogyakarta, berkolaborasi menggelar pameran seni rupa bertajuk “insecare”, pada 19-21 Mei 2022 di Ruang Sultan Agung, Lantai 2, Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.

Pembukaan pameran “insecure” tersebut berlangsung pada 19 Mei 2022, pukul 10.00 WIB dan dibuka oleh Tambak Sihno Purwanto SPd MA, staf pengajar Prodi S-1 Tata Kelola Seni FSR ISI Yogyakarta.

("Dorang Mulai Menyeberang" karya Syam Terrajana, Acrylic On Canvas, 80 x 60 cm, 2020)

Dalam pengantar kuratorial, duet dua kurator Marcia Suci dan Nabila Yola menuliskan, dengan meningkatnya intensitas kepedulian akan rasa insecure (rasa tak percaya diri) menjadi latar belakang pameran. Pameran itu menjadi media ekspresi rasa insecure, sekaligus sebagai bentuk titik balik melawan rasa insecure tersebut. Maka tercetuslah judul "insecare" paduan antara "insecure" dan "care".

("Surprises" karya Zulfa Muhammadi, Acrylic On Canvas, 120 x 145 cm, 2022)

Pameran “insecure” menghadirkan perupa nasional diantaranya, Dedy Sufriadi, Lutse Morin, dan Syam Terrajana, serta 17 seniman hasil seleksi terbuka. Selama pameran juga digelar pasar karya seni sebagai media jual beli lukisan. Kemudian "live mural" pada hari pertama serta bincang seni pada hari kedua. Pameran diakhiri dengan gelaran seni pertunjukan padaMinggu sore, 22 Mei 2022, menampilkan sejumlah grup musik, masing-masing, PHD, The Wirox, Riinggootzz, Condoom, Throwback Vault, Somniare, Paraphernalia, DATC dan Menahem, bertempat di panggung rigging, Taman Budaya Yogyakarta.

“Meski belum sepenuhnya terlepas dari pandemi, kegiatan ini diharapkan mampu mengobati rasa rindu akan pameran luring. Segala bentuk apresiasi tentu sangat berharga dan menciptakan atmosfer baru dalam penyelenggaraan pameran berikutnya. Tanpa pameran seni, rasanya hidup seperti tak berarti. Nah, karena itu, jangan lupa nonton, agar insecare dalam diri kita tumbuh dengan baik,” tutur kedua kurator. (Avril/Marcia Suci & Nabila Yola/Mikke Susanto/Antok Wesman-Impessa.id)