Feature

Grebeg Syawal Ditandai Dengan Pembagian Pareden Gunungan, Wujud Keistimewaan Jogja dan Kemakmuran Keraton

Grebeg Syawal Ditandai Dengan Pembagian Pareden Gunungan, Wujud Keistimewaan Jogja dan Kemakmuran Keraton

Grebeg Syawal Ditandai Dengan Pembagian Pareden Gunungan, Wujud Keistimewaan Jogja dan Kemakmuran Keraton

Impessa.id, Yogyakarta (03/05/2022) – Pada perayaan Idulfitri kali ini, Gunungan Keraton Yogyakarta tidak dibagikan dengan dirayah atau diperebutkan, karena Keraton Yogyakarta meniadakan prosesi Garebeg Syawal dengan arak-arakan prajurit dan gunungan, namun prosesi diganti dengan pembagian pareden gunungan yang berupa Rengginang kepada Abdi Dalem Keraton Yogyakarta, Puro Pakualaman, dan Kepatihan sebanyak 2.700 buah.

Pelaksanaan pembagian Gunungan Syawal yang dilakukan Keraton pada Selasa (03/5/2022) bertepatan dengan tanggal 1 Syawal tahun Jawa, Alip 1955 dalam hitunga  kalender Jawa (Sultan Agungan) yang merupakan rujukan Keraton dalam melaksanakan Hajad Dalem.

Sekretaris Daerah DIY, Kadarmanta Baskara Aji yang menerima Pareden Gunungan untuk seterusnya membagikan ubarampe Gunungan Syawal Keraton Yogyakarta kepada ASN Pemda DIY dalam peringatan Idulfitri 1443 H/2022 di Pendapa Wiyata Praja, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (03/5/2022). Ubarampe atau bagian dari gunungan tersebut diserahkan oleh Utusan Dalem Keraton yakni KRT Widyacandra Ismayaningrat dan KRT Wiraguna.

Pada sambutannya, Baskara Aji mengatakan rasa terima kasihnya kepada Keraton Yogyakarta dan Ngarsa Dalem atas berkah yang telah diberikan. “Menira ngunjuk matur marang Sri Sultan Hamengku Buwono ingkang Jumeneng Kaping Sedasa ugi tansah memuji, para saderek dalem, Sentana Dalem, ugi Praja Dalem lan Kawula Dalem, tansah sinongsong panjenengan Dalem Allah, mugia manggih kasarasan, tinebihna saking sambekala,” ujar Aji.

Ia berharap bahwa pareden tersebut dapat membawa berkah bagi keluarga besar Pemda DIY dan juga Kepatihan. Tak lupa dihaturkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga pembagian pareden gunungan dapat terlaksana dengan baik. “Pudya pudyastuti marang Gusti ingkang Maha Kuwaos awit paring Dalem,” ucapnya.

Aji menambahkan, penerimaan pareden dapat menjadi satu pertanda yang menggambarkan tentang kebersatuan antara Keraton Yogyakarta dengan Pemerintah Daerah (DIY) dan masyarakat. “Kita sama-sama membangun DIY dalam rangka memakmurkan dan menyejahterakan masyarakat DIY, sehingga masyarakat dan pemerintah Kabupaten/Kota dapat melengkapi satu sama lain,” terangnya. Seusai diterima, pareden tersebut lantas dibagikan Sekda DIY kepada seluruh Kepala OPD, para Kepala Biro, dan beberapa tamu undangan.

Senada, Paniradya Pati Kaistimewan Aris Eko Nugroho, menyampaikan bahwa pembagian ubarampe gunungan adalah bagian dari keistimewaan Yogyakarta. “Di UUK ada 5 unsur keistimewaan salah satunya melembagakan peran Kasultanan Yogyakarta. Pada hari ini, pembagian pareden pada ASN di Kepatihan, harapannya bisa berlangsung terus menerus karena ini perlu kita pelihara dan kembangkan. Jangan sampai anak muda lupa sejarah, ini bagian dari warna keistimewaan,” tukasnya.

Di samping itu, pembagian pareden itu sejatinya tak menghilangkan makna Garebeg yakni sebagai perwujudan sedekah dari Ngarsa Dalem kepada rakyatnya. Melalui siaran pers tertulis Keraton Yogyakarta, Mantu Dalem KPH Purbodiningrat atau Kanjeng Purbo, mengatakan meski kasus Covid-19 relatif landai, prosesi tetap dilaksanakan terbatas. “Meski jumlah kasus Covid-19 DIY relatif melandai, namun kami memilih untuk tetap menggelar pembagian ubarampe Gunungan Syawal secara terbatas,” ujarnya.

Keraton Yogyakarta Gelar Ngabekten

Kanjeng Purbo selanjutnya menambahkan bahwa pada momen Idulfitri kali ini, Keraton Yogyakarta melaksanakan prosesi Ngabekten, atau tradisi sungkeman di Keraton, secara terbatas, setelah vakum selama 2 tahun karena pandemi Covid-19. Ngabekten digelar dalam dua tahap yakni Ngabekten Kakung dan Ngabekten putri selama dua hari.

Ngabekten Kakung akan diikuti Bupati/Walikota dan para wakilnya termasuk para Kanjeng dengan jumlah total 80 orang. Termasuk juga para Penghageng, Wakil Penghageng, Carik (Sekretaris), dan Hartakan (bendahara) dari masing-masing tepas sebanyak lima orang perwakilan, serta beberapa perwakilan Sentana (kerabat) Kakung.

“Untuk Ngabekten Kakung digelar pada Selasa (03/5/2022) setelah pembagian ubarampe gunungan hingga sore hari. Sementara, Ngabekten Putri akan dilaksanakan Rabu (04/5/2022) dari pagi hingga siang hari. Namun demikian, pelaksanan Ngabekten dilakukan sangat terbatas dengan masih menjaga jarak satu sama lain dan wajib mengenakan alat pelindung diri,” tambah Kanjeng Purbo.

Dalam kondisi biasa, tata cara Ngabekten yang dilakukan di Keraton dilakukan dengan ngaras jengku (mencium lutut Ngarsa Dalem) sebagai bentuk tanda bakti dan penghormatan. Terkecuali bagi kerabat Dalem yang berusia lebih tua dari Ngarsa Dalem, termasuk KGPAA Pakualam X, sungkem pangabekten dilakukan dengan Sembah Karna, atau mengangkat kedua telapak tangan segaris lurus dengan daun telinga. Akan tetapi, berkaitan dengan situasi dan kondisi pandemi, prosesi Ngabekten kali ini dilakukan dengan lampah dodok dan menghaturkan sembah kepada Ngarsa Dalem dari jarak 1 meter. (Humas DIY/Antok Wesman-Impessa.id)