Event

Peluncuran Buku Sepotong Dunia Emha Karya Latief S. Nugraha

Peluncuran Buku Sepotong Dunia Emha Karya Latief S. Nugraha

Buku Sepotong Dunia Emha karya Latief S. Nugraha sebagai kado Ultah ke-65 Cak Nun (Emha Ainun Najib)

Impessa.id, Jogja : Rumah Maiyah Emha Ainun Nadjib didukung oleh Penerbit Octopus dan Studio Pertunjukan Sastra menggelar acara Peluncuran Buku Sepotong Dunia Emha karya Latief S. Nugraha. hadir selaku pembicara pada acara itu Dr. Aprinus Salam, M.Hum., Muhammad Zuriat Fadil, dan Latief S. Nugraha dipandu oleh Sukandar. Usai salat Isya sekaligus Tarawih berjamaah Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) akan menyampaikan khatimah terhadap buku tersebut pada Rabu malam pukul 20.00 WIB (23/05/18) di Pendopo Rumah Maiyah, Jalan Barokah 287 Kadipiro, Yogyakarta.

“Progress Manajemen menyambut baik lahirnya buku karya Latief S. Nugraha berjudul Sepotong Dunia Emha. Semula penelitian tesis yang diajukan ke Program Pascasarjana Ilmu Sastra Universitas Gadjah Mada dengan judul “Emha Ainun Nadjib dalam Arena Sastra dan Arena Sosial” berdasar pendekatan sosiologi sastra Pierre Bourdieu,” ujar Helmi Mustofa kepada wartawan.  

“Latief mengulas arena kekuasaan dan arena sastra Indonesia yang mendominasi Cak Nun; disposisi Cak Nun di dalam arena sastra dan arena sosial; strategi, agen, pencapaian posisi Cak Nun dalam arena sastra dan arena sosial. Sudah waktunya terbit kajian-kajian peranan dan karya Cak Nun dalam khazanah sastra di Indonesia. Sebagaimana disampaikan Iman Budhi Santosa, bahwa tugas generasi muda adalah belajar pada benih-benih nilai yang ditebar oleh Cak Nun,” imbuh koordinator acara itu.

Menurut Latief S. Nugraha, sungguh tidak sebanding antara apa yang telah dilakukan Cak Nun dengan apa yang dilakukan untuk Cak Nun. “Cak Nun melakukan perlawanan budaya dengan dekonstruksi pemahaman nilai, pola komunikasi, metode perhubungan kultural, pendidikan cara berpikir, serta pengupayaan solusi masalah masyarakat”, imbuhnya.

Melalui karya-karyanya, Cak Nun mencoba membebaskan sastra ke berbagai bentuk, berbagai sikap, ke berbagai kepentingan, dan ke dalam ruang kemungkinan-kemungkinannya. Ada garis lurus yang menghubungkan antara dasar dan puncak temuan-temuan yakni sastra,” pungkas Latief, penulis asal Kulon Progo. Buku Sepotong Dunia Emha menjadi kado untuk Cak Nun, mengingat pada tanggal 27 Mei usia Cak Nun mencapai 65 tahun. (ant)