Event

Upacara Sebaran Apem, Saparan Yaa Qowiyyu Di Jatinom-Klaten, Jumat Pagi, 18 Oktober 2019

Upacara Sebaran Apem, Saparan Yaa Qowiyyu Di Jatinom-Klaten, Jumat Pagi, 18 Oktober 2019

Upacara Sebaran Apem, Saparan Yaa Qowiyyu Di Jatinom-Klaten, Jum’at Pagi, 18 Oktober 2019

Impessa.id, Yogyakarta : Tradisi Sebaran Apem, sebagai puncak peringatan Upacara Saparan Yaa Qowiyyu 2019, berlangsung Jum’at pagi pukul 10.00 WIB, 18 Oktober, di Desa Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Muhammad Daryanta selaku Ketua lembaga Pengelola, Pelestari Peninggalan Kyai Ageng Gribig –P3KAG yang selama ini mengembangkan berbagai kegiatan masyarakat di sekitar situs Kyai Ageng Gribig, menuturkan, “Upacara Saparan Yaa Qowiyyu merupakan tradisi keagamaan dan budaya penyebaran berkah berupa Kue Apem, makanan terbuat dari tepung beras, yang diprakarsai oleh Kyai Ageng Gribig, juru dakwah dari Wali Songo, keturunan Raja Bhrawijaya V dari keraton Majapahit, yang sudah berlangsung sejak abad ke-16,” tuturnya.

Melalui tajuk “Nguri-uri Dadi Mberkahi” rangkaian Upacara Yaa Qowiyyu yang digelar pada bulan Sapar (menurut kalender Jawa) sehingga lebih populer dengan tradisi Saparan, untuk tahun 2019 semakin bertambah meriah karena menyajikan sejumlah acara menarik, diantaranya, kesiapan warga menjadikan rumah mereka sebagai homestay teruntuk wisatawan, dihelatnya Lomba Pembuatan Apem, Pergelaran Wayang Kulit semalam suntuk dengan lakon “Pertu Bumi” disadur dari naskah karya Ki Hadjar Poerwatjarita, bersama Dhalang Ki Kasino Puspo Pandoyo; Parade Nusantara yang juga diikuti kontingen dari Sumatera Barat, Gayo, Karo dan Kalimantan Timur; kemudian Jemparingan Sismadi Cup XIX, Pameran Fotografi, serta diskusi budaya tentang Kyai Ageng Gribig.

Muhammad Daryanta didampingi Mia Sismadi dan Dachliana Ana saat Press Conference di IFI-LIP Sagan Yogyakarta.

“Nguri-uri Dadi Mberkahi maksudnya yaitu upaya kita terus-menerus untuk menjaga kearifan masa lalu berikut berkah-berkah masa lalu yang kemudian kita teruskan ke generasi berikutnya guna melestarikannya, kedepannya,” ujar Daryanta terkait maksud tema yang diusung. “Banyak pihak yang mendukung, selain dari Pemerintah Daerah Klaten, juga dari warga Desa Jetis-Jatinom melalui semboyan Jetis Bangkit, kemudian dari Yayasan Ash-Shomad International Jatinom, dan dari Tim Mas Black Yogyakarta,” imbuhnya.

Agenda Saparan Yaa Qowiyyu yang digelar di berbagai lokasi seperti di Padepokan Ash-Shomad, di Lapangan Krajan dan di Taman Jetis, berlangsung sejak Minggu, 6 Oktober 2019, berupa Lomba Pancingan, Pentas Seni dan dibukanya Pasar Tradisional Jetis. Pada hari Sabtu, 12 Oktober 2019 digelar Tari-tarian dari Sanggar Sayuk Rukun, dari TK Harum Mulia dan dari SDN Jatinom; kemudian Karawitan dari SD Harum Mulia, dari SDN Jatinom serta Parade Nusantara mellibatkan tim dari berbagai daerah, berlangsung setiap harinya hingga Rabu, 16 Oktober 2019.

Agenda hari Minggu, 13 Oktober 2019, berupa Gladen Ageng Jemparingan memperebutkan piala Sismadi Cup XIX, kemudian pentas tari tradisi Reog, pentas Kethoprak bersama pelajar SMK Muhammadiyah 2 Jatinom, Karawitan oleh siswa-siswi SMK Muhammadiyah 2 Jatinom dan warga Beji. Agenda Senin, 14 Oktober 2019, berupa Festival Apem, Seni Tradisi Klothekan oleh warga Desa Jetis, Karawitanh dari SDN 1 jetis dan SDN 2 Krajan, Diskusi Budaya, Parade Nusantara serta pembukaan pameran Foto bertajuk “Wangsul Jatinom” karya Mia Sismadi yang digelar hingga Jum’at, 18 Oktober 2019.

Agenda Selasa, 15 Oktober 2019, berupa Festival Apem, pentas seni tradisional Gejog Lesung Tangkilan, pentas Kethoprak oleh pelajar SD Harum Mulia, Karawitan oleh SD Pucang 1 Tulung dan SMPN 3 Tulung, disusul Fragmen oleh Madrasah Ibtidaiyah Sudimoro Tulung. Agenda Rabu, 16 Oktober 2019, pentas Qasidah dari pelajar SD 1 Krajan, pentas kesenian oleh warga Jetis dan karawitan oleh warga Beji. Serta Musik Gerabah Sayuk Rukun. Di sela-sela Pameran Foto “Wangsul Jatinom” karya Mia Sismadi, juga digelar Workshop Fotografi bertajuk “Basic & Alternative Photography” bersama Ully Zoelkarnaen.

Agenda Kamis, 17 Oktober 2019, berupa pentas seni Kulintang oleh PWRI-IPPK, kemudian pentas Wayang Kulit bersama Dhalang Cilik M. Aziz, dan pentas Wayang Kulit semalam suntuk bersama Dhalang Ki Kasino Puspo Pandoyo. Sementara di sela-sela pameran foto berlangsung Workshop Photography bertajuk “Hukum & Photography” bersama TheClick OJ. Sebagai penutup rangkaian Saparan Yaa Qowiyyu 2019 sekaligus Puncak Acara berupa Sebaran Apem pada Jum’at pagi, 18 Oktober 2019, dan hiburan Pentas Musik Keroncong.

Lokasi perayaan dapat di-akses di Google Map berikut ini : Padepokan Ash-Shomad Internasional, Jalan Masjid Besar, Jalan Jetis, Jetis, Jatinom, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kode Pos 57481, mobile phone : 0812-8485-6950, peta lokasi di: https://maps.app.goo.gl/t6vTpzTs38ZWYSjg6. (Antok Wesman-Impessa.id)