Event

Leksikon, Program Baru ArtJog 2019 Di JNM Gampingan Yogyakarta.

Leksikon, Program Baru ArtJog 2019 Di JNM Gampingan Yogyakarta.

Leksikon, Program Baru ArtJog 2019 Di JNM Gampingan Yogyakarta

Impessa.id, Yogyakarta : ArtJog 2019 menghadirkan program baru, dalam fungsinya sebagai sarana edukasi publik yaitu LeksiKon, bertujuan menghadirkan wicara seniman sebagai sajian edukasi yang kreatif, performatif, eksperimental dan menginspirasi khalayak luas. 

Inspirasi awal untuk LeksiKon adalah praktik yang populer dengan sebutan ‘lecture performance’ (performans ceramah): presentasi/sajian performatif yang melampaui format-format presentasi akademik (seminar, simposium, kuliah). Medium hibrid ini kemudian memanfaatkan narasi/pengisahan cerita, reportase, media massa, internet, iklan, slogan, gambar digital, alat musik, bunyi, benda kinetik, dsb di atas panggung.

Model ceramah dengan slide atau video edukasi sering dimanfaatkan oleh para seniman performans ceramah demi mengeksplorasi hubungan-hubungan tak terduga antara gambar dan teks, atau antara konsensus dan fakta, antara imajinasi dan kenyataan untuk menyampaikan ide-ide yang kontradiktif dan provokatif -- bukan sekadar narasi yang linier, masuk akal, didaktik, argumentatif/persuasif dan runtun.

LeksiKon menjadi kegiatan reguler selama penyelenggaraan ArtJog Arts in Common (sampai 2021), dan edisi pertama didukung oleh Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangan Bekraf. Delapan seniman terpilih telah terlibat dalam lokakarya selama tiga hari (27-29 Juli 2019) di Teater Garasi yang diampu oleh Agung Hujatnika (kurator ArtJog 2019, didampingi Gunawan Maryanto dan Arsita Iswardhani sebagai konsultan tata dramatik.

Dilaksanakan pada Jumat, 9 Agustus 2019 dan Sabtu, 10 Agustus 2019 jam 18.30, acara diawali dengan sambutan Wawan Rusiawan selaku Direktur Riset & Pengembangan Ekonomi Kreatif. Pada hari pertama, seniman yang tampil adalah Riri Riza, Syaiful Garibaldi, Fika Ria Santika dan Etza Mesyara, sementara di hari kedua menampilkan Teguh Ostenrik, Lugas Syllabus, Uji Handoko dan Natasha Tontey.

LeksiKon ingin menggarap wicara seniman sebagai medium artistik tersendiri. Meskipun format performans ceramah masih sangat dimungkinkan, LeksiKon mengharapkan apa yang dapat digarap melalui lokakarya tersebut dapat melampaui format-format yang telah ada. (Ami/Antok Wesman).